Cassandra menelepon Gabriel Noah agar dihubungkan dengan Aaron. Kedua pria itu berada di kantor Novantis. "Sambungkan telepon ini pada Bapak Aaron Sebastian," bentak Cassandra, membuat Gabriel terjengkit.
Gadis itu sangat marah, jadi Gabriel tidak berbasa- basi. Ia menyodorkan teleponnya pada Aaron yang sedang menanda tangani beberapa berkas. "Dari Cassandra."
Aaron menyengir. "Eh, akhirnya ia meminta bicara denganku." Ya, untuk memarahinya. Baru menaruh telepon di telinga, suara nyaring Cassandra memekakkan gendang telinga Aaron.
"Baji.ngan bang.sat! Apa yang kau coba lakukan padaku? Kenapa mempermasalahkan WC tersumbatmu dengan pekerjaanku? Serahkan uang 1 miliarku. Itu hakku. Rusaknya WC- mu sudah jelas bukan karena aku, tapi sudah dari sebelumnya bermasalah. Bagaimana mungkin Bapak Aaron yang terhormat ini bisa berpikir dangkal ingin membelitku dengan masalah yang terlalu dibuat- buat. Kau sebut dirimu CEO?"
Aaron langsung berdiri dan balas berteriak, bahkan sebelah kaki naik ke kursi. "Heh! Ingat- ingat kau sedang bicara dengan siapa! Aku ini klienmu dan aku membayarmu mahal, Cassandra. Kau seharusnya bicara lebih sopan padaku. Kamu ini cantik- cantik barbar ya ternyata!" Meskipun dalam benaknya terpikir, gadis ini akan barbar jugakah saat di ranjang?
"Terserah aku mau barbar bagaimana. Aku ini orang yang terzolimi. Kau bukan hanya menahan hakku, kau bahkan menyebarkan kebohongan publik yang membuatku muak! Aku tidak pernah tidur denganmu Aaron Sebastian dan tidak akan pernah meskipun kau laki- laki terakhir di dunia. Aku lebih baik menggunakan terong vib.rator daripada tuan muda aroganmu itu!"
"Woaah, kau punya vib.rator eh? Cassandra, kau menarik sekali."
"Bukan urusanmu! Sekarang hentikan isu yang dibuat teman kencanmu itu. Menye.satkan! Atau aku akan menuntut ganti rugi atas pengrusakan nama baik yang kalian buat."
"Isu apa?"
"Oh? Sekarang kau mencoba menyangkal? Oh, hebat sekali, Bapak Aaron. Rendahan sekali caramu ingin menggaetku. Kita lihat saja. Jika sampai 24 jam aku tidak mendapatkan uangku, kau akan lihat apa yang bisa kulakukan untuk membalasmu!"
Lalu sambungan telepon putus, membuat Aaron termangap kebingungan. "Isu apa memangnya yang dialami Cassandra?" gumamnya sambil mengembalikan telepon Gabriel.
"Entahlah. Aku sibuk sesiangan ini, tidak sempat membaca gosip apa pun," sahut Gabriel. Ia lalu membuka- buka situs gosip di ponselnya dan mencari nama Cassandra Elliana.
Aaron melakukan hal yang sama dan mereka berdua sama- sama terbelalak melihat berita yang disebarkan Lovita. Aaron segera mengeluarkan makian. "Haisssh, perempuan sia.lan! Bisa- bisanya ia membuat postingan seperti ini. Nanti dikira aku punya hubungan spesial dengannya."
"Humm, sepertinya ia ingin menarik perhatian publik dengan memanfaatkanmu dan Cassandra," imbuh Gabriel.
Muka Aaron berubah masam. "Batalkan kencanku dengannya. Aku tidak mau dengan perempuan yang berani mengambil gambarku diam- diam seperti ini." Aaron menyimpan ponselnya ke saku jas.
"Kamu yakin?"
"Ya, aku yakin. Hubungkan aku dengan Celine saja. Dia bisa menjaga rahasia." Karena Celine tunangan seorang pengusaha kaya, sama- sama tidak ingin hubungan mereka diketahui. Jika Celine tidak bisa, ia bisa mengajak Yosephina.
Gabriel mencari nomor Celine dan segera mengirim pesan penawaran endorsement padanya. Penyamaran janji kencan Aaron dengan wanita- wanita terkenal. Tidak lama kemudian dapat balasan dari Celine yang mengatakan bahwa ia bersedia dan akan bertemu untuk briefing produk, padahal aslinya mereka akan naena di kamar hotel.
Lovita menelepon Gabriel dan langsung dijawab pria itu. "Ada apa, Lovita?"
"Kenapa Aaron membatalkan kencan denganku? Ia sudah janji denganku sejak kemarin, sekarang batal lagi. Kenapa? Kenapa?" cecarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassandra VS Cassanova (END)
RomanceAaron, bujangan tampan dengan kekayaan melimpah dari jabatannya sebagai CEO Novantis Internasional, berkelakuan seperti CEO kebanyakan. Arogan, dominan, playboy dan memegang reputasi terkenal sebagai seorang cassanova. Tidak ada wanita yang tidak ak...