Cassandra VS Cassanova (END)

CVC 18. Harga Menyakitkan untuk Kecantikan

(◍•ᴗ•◍)❤ Hai, all. Bayanganku saat membuat cerita ini adalah model drama korea yang membahas perusahaan gitu. Semacam company romance, selain masalah cintanya kita juga menyelami masalah perusahaannya. Ahhh, terbayang drama- drama macam Hotelier, Misaeng, Lucky Romance, etc.

***

ELLIANA tiba di apartemen Golden Imperial. Matanya berlingkaran hitam dan wajah kusam kelelahan tidak tidur semalaman. Meongan Moses dan Anais mengingatkannya akan tugas berikutnya. Selesai membersihkan koto.ran mereka, ia memasukkan kedua kucing itu ke dalam tas, lalu membawanya pergi ke luar. Elliana naik taksi lagi ke salon hewan, menitipkan Moses dan Anais di sana untuk perawatan rutin, selanjutnya ia sendiri pergi ke salon kecantikan. Kucing saja perawatan, masa sebagai tuannya ia kalah? Elliana melakukan perawatan full body sambil tidur lelap.

Selesai perawatan, ketika mau bayar, ia melihat notifikasi banking-nya bahwa sudah masuk uang sebanyak 1 miliar dari Aaron Sebastian, sejumlah komisinya. Wajah Elliana langsung berseri- seri, lebih glowing, membayangkan pundi- pundi uangnya semakin banyak. Selanjutnya, ia naik taksi menyinggahi salon hewan lalu pulang bersama Moses dan Anais yang sudah bersih glowing juga.

Setibanya di apartemen lagi, Elliana menghabiskan waktu tiduran bersama kucingnya dan makan makanan cepat saji delivery. Sekian persiapannya untuk hari esok.

Di apartemen Imaginary Land, unit milik Aaron, Gabriel menebeng tidur di kamar Aaron dan ia terlelap sesiangan, sedangkan Novan bangun, lalu mandi. Tidak mengubah wujudnya, ia mencari pakaiannya yang serba berukuran XX. Saat mengenakan boksernya, Novan terperangah.Lingkar pinggangnya mengecil, sehingga celana dalamnya menjadi longgar.

"Gabriel! Gabriel!" teriak Novan sambil berlari keluar dari walk in closet-nya hingga ke kamar tidur.

Gabriel malas- malasan membuka mata. "Ada apa?" gumamnya.

"Lihat ini! Lihat!" Novan menggenggam pinggang bokser yang berlebihan, Ada sekitar 5 cm. "Aku menjadi lebih kurus."

Dari posisinya berbaring di ranjang, Gabriel tidak melihat perbedaannya. "Palingan karena kau belum makan," tukasnya. Gabriel tiduran lagi.

"Tidak mungkin bisa kurus sebanyak ini," gumam Novan lalu bergegas ke timbangan badan dekat mesin treadmill-nya. Novan kembali terperangah. Berat badannya memang berkurang sebanyak 5 kg. Ia berseru nyaring agar didengar Gabriel. "Aku memang tambah kurus, Riel!"

"Ya, terserah kau saja," sahut Gabriel teredam bantal.

Novan menyelesaikan berpakaian. Mengenakan kaos oblong dan celana pantai. Novan duduk di ruang tengah, menyalakan laptop lalu mengetik persamaan di komputer. Dari situ ia memperoleh kesimpulan jika perubahan wujudnya yang menyakitkan telah membakar kalori yang sangat banyak sampai ia jatuh pingsan. Ia menjadi langsing terlalu cepat.

Novan mengesampingkan laptopnya lalu duduk santai menonton TV karena jam tayang sinetron kesukaannya. Uttaran. Sambil menonton aksi jahat Nenek Tapasha, ia berpikir keras. Dengan menjadi langsing, ia bisa mendapatkan wujud Aaron secara bertahap, tetapi masalahnya, apakah tubuhnya sanggup bertahan mengalami deraan nyeri itu?

Pas Gabriel sudah bangun tidur, ia lewat di belakang Novan untuk mengambil air minum. Novan menegurnya. "Riel, aku sudah mengirim bayaran Cassandra. Adakah dia mengirim pesan lagi?"

Gabriel minum sambil mengecek ponselnya. "Tidak ada," jawabnya.

Novan kembali menatap layar televisi sambil cemberut. "Tuh, 'kan! Cassandra memang tidak tahu balas budi pada klien."

Gabriel merutuknya. "Itu salahmu sendiri. Sebagai Aaron kau terlalu agresif."

Novan geleng- geleng. "Bukan ... bukan begitu. Dia menjaga jarak pasti karena ada sesuatu. Mungkin dia punya kelainan atau rahasia kelam juga," katanya lalu segera menambahkan sendiri. "Tetapi aku tidak khawatir. Semakin banyak kesempatan kami bersama, maka semakin besar pula peluang menaklukkannya." Novan lalu manggut- manggut penuh keyakinan.