chapter 6

120 1 0
                                    

~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~

Kini Cika sudah berada di lapang basket. Kalo kalian nanya emang nya gapanas latihan modeling di lapangan?

Namanya juga sekolah ellite, lapangan nya pun tertutup dan berada di dalam sekolah. Gadis itu duduk di pinggir lapang. Tepatnya di tempat duduk penonton.

Terlihat beberapa anak basket yang sedang berlatih di lapang, membuat Cika harus menunggu mereka selesai latihan agar leluasa.

"Cika saya balik lagi ke kantor ya, masih ada tugas anak anak yang belum dinilai. Nanti kalau sudah selesai kamu boleh panggil ibu ke kantor." sahut bu febby yang berada di samping Cika.

"iya bu siap." ucap cika sembari menganggukan kepalanya.

Bu febby berdiri dari duduk nya lalu menghilang dari pandangan Cika. Kini tinggal gadis itu sendiri yang berada di kursi penonton lapangan.

Ciko yang sedang mengoper basket ke rio tiba tiba melirik sekilas kearah Cika yang sedang melamun.

"eh woi liat tuh pujaan aduhai gue lagi nonton." bisik seorang lelaki satu tim basket dengan Ciko.

"geer lo. Dia tuh mau latihan modelling buat lomba sekolah." jawab teman satunya.

"badan sexy gitu sayang kan kalo ga di icip."

"taruhan aja kita boy."

Ciko yang mendengar percakapan teman satu timnya itu benar benar sudah geram. Terlihat tangan nya yang sudah mengepal.

"BANGSAT LO"

Detik itu juga Ciko menghabisi aldi yang mengajak teman yang lain taruhan untuk mendapatkan Cika.

"Tarik omongan lo bangsat."

Bugh

Bugh

Bugh

Rio dan yang lain melihat itu, mereka langsung mencoba memisahkan Ciko dari aldi yang sudah babak belur.

"sadar ko"

Ucap rio yang tidak bisa banyak omong, bahkan saat situasi seperti itu dirinya enggan sekali untuk berbicara.

Bugh

Aldi yang tidak mau kalah mencoba untuk bangkit. Lalu memukul pelipis Ciko hingga mengeluarkan darah segar.

"sialan." umpat Ciko menghapus jejak darah yang keluar dengan kasar.

Cika yang tersadar dan melihat keributan di tengah lapang itu seketika panik. Dirinya melihat sekeliling lapang.

Namun nihil tidak ada sama sekali guru yang mengawasi mereka.Gadis itu berlari cepat kearah ruang guru.

Saat belokan ke koridor, Cika dikagetkan dengan pa agus yang selesai mengajar di lab.

"kamu ini Cika doyan nya ngagetin bapakk mulu. Ada apa kamu lari lari gini kaya dikejar nenek gombel." tuturnya sembari memegangi dada.

Cika & CikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang