Cika & Ciko

chapter 13

Rasa itu mulai tumbuh, namun

aku masih ragu.

ciko

"mau mandi. kenapa? Mau nyoba mandi bareng gue?" jawab Ciko yang melirik Cika.

"NAJIS" Sontak Cika langsung melempar bantal kearah Ciko.

Namun bantal itu melesat karena lelaki itu sudah lebih dulu berlari memasuki kamar mandi.

Kini Cika menatap kemeja putih yang berada di tangannya.

"nanti kalo papah nyariin gue gimana, kasian pasti papah khawatir banget." batin Cika. Gadis itu mendengus gusar sembari menghentak hentakkan kakinya dilantai.

Cika berusaha bangkit namun matanya tak sengaja menatap seprai putih yang terdapat bercak darah.

Ia mengingat kejadian semalam sontak ia menutup mulut.

"berarti gue..."

"CIKOOO!"

💐

Kini Ciko sudah selesai mandi, pria itu membuka lemari nya dan mencari keberadaan seragamnya.

Cika yang merasa di acuhkan itu hanya menatap jengah kearah punggung Ciko. Ia pun bangkit lalu meraih seprai mencoba untuk melepaskannya dari kasur.

"lo mau ngapain?" sahut Ciko saat mengetahui Cika yang tampak kesulitan melepas seprai.

"mau ngapain lagi? Mata lo buta? Mau nyuci seprainya lah." jawabnya tanpa menoleh ke arah Ciko.

"gausah Cika."

"gak."

Ciko menghampiri gadis itu lalu membalikan badan Cika agar menghadap ke arahnya.

"duduk." ucapnya datar sembari memegangi kedua pundak Cika.

"gak! Apa si lo gue mau nyuci seprai nya. Lo galiat itu ada bercak darahnya?"

"gue udah bilang sama petugas laundry apart. Nanti juga mereka kesini."

"oh baguslah." jawab Cika memalingkan pandangannya ke arah lain.

"duduk dulu." ucap Ciko.

Cika duduk di kasur namun matanya enggan untuk menatap Ciko. Ia masih kesal akibat ulah Ciko, kini Cika sudah terbuai dengan lelaki itu dan harus kehilangan mahkotanya.