chapter 3

146 2 0
                                    

~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~

Tringgg~

Suara nyaring itu menggema di setiap penjuru kelas SMA Rajawali. Pertanda akhir waktu jam pelajaran sekolah sudah berakhir.

Terlihat beberapa murid yang sudah berhamburan keluar dari kelas. Namun berbeda dengan Cika dan ketiga sahabatnya yang masih berada di dalam kelasnya.

Gadis itu tengah sibuk membereskan buku buku dan memasukannya kedalam tas pastel miliknya.

"Cika lo pulang sama siapa?" tanya Tika.

"Mungkin naik angkutan umum aja."

"emagnya nyokap bokap atau supir lo gada yang bisa jemput cikk?" sahut putri yang merasa iba kepada sahabatnya itu.

"yabiasalah kalian kan tau gimana keluarga gue, supir lagi anter nyokap pergi. Bokap gue juga pasti sibuk di kantor."

"yaudah lo bareng gue aja cik mau nggak? Gue kebetulan dijemput ama nyokap." ucap tika.

"iyaa tuh, gue juga bisa ko nganter lo cik soalnya abang arya jemput gue hari ini." sambung putri.

"makasi banyak loh kalian, tapi beneran gue gapapa ko naik angkot. Lagian gue paling gasuka di kasianin gini."

"udah ayo kita kedepan gerbang."sambung Cika kepada sahabatnya itu.

Gadis itu sudah selesai merapikan buku miliknya. Kelas sudah sepi hanya ada mereka bertiga.

Tika dan putri hanya mengangguk pasrah dan mengikuti langkah Cika untuk sampai ke depan gerbang.

Jika sudah seperti ini mereka tidak bisa memaksa Cika, karena mereka tau jika temannya itu bukan sosok yang bergantung kepada orang lain.

"eh gue duluan ya itu nyokap gue udah nungguin." ucap tika saat mereka sudah sampai tak jauh dari depan gerbang sekolah.

"okee byee." jawab Cika dan putri serentak.

Tak berselang lama saat kepergian Tika. Arya-abangnya putri, sudah tiba di hadapan mereka.

"Cik lo bener nih gamau numpang aja sama gue?"

"iyaa put gue gaenak kita kan gasearah, udah buru lo masuk." sarkas Cika sembari menyuruh sahabatnya itu masuk kedalam mobil.

"yaudah gue duluan ya Cik lo hati hati di jalan. Byee."

"iyaa put dadahh." ucap Cika sembari melambaikan tangan kearah putri.

"duluan yaa Cika." ujar Arya dengan seulas senyum di bibirnya, Arya memang sudah akrab dengan Cika.

"iya bang."

Mobil putripun melaju lalu menghilang dari padangan Cika. Gadis itu kini benar benar sendiri sekrang.

"ini angkot lama bener ya nggak lewat lewat. Kayanya nggak pada butuh duit deh." ujar Cika yang bermonolog sendiri.

Memang biasanya angkot sudah banyak terparkir di depan sekolah jika jam pulang sekolah.

Cika & CikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang