chapter 14

41 1 0
                                    

~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~

"jadi dulu aku pernah kerja di club mungkin lebih tepatnya karena aku dijual sama orang tua aku, jadi awal mula aku ketemu mas Ciko itu ya di club trus ak-"

"Uhuk, uhuk-"

Cika yang sedang meminum sontak dirinya langsung tersedak kala mendengar di akhir penjelasan perempuan yang berada di hadapannya.

"Eh, pelan pelan aja mbak." Sahut nadya yang dengan sigap mengelus pundak Cika.

"Ughuk-gak, gapapa kok gapapa keselek doang tadii aus banget soalnya. Lanjutin aja tadi, trus gimana?" Bohong Cika yang sudah ketebak oleh nadya.

"Duh maaf ya mbak. Jadi bikin mbak Cika mikir yang aneh aneh ke mas Ciko."

"Kok mbak lagi manggilnya. Lagian kamu harus tau aku tuh sama Ciko gapunya hubungan yang gimana gimana, kita ya cuman besti sekolah aja."

"Gabiasa mbak kalo manggil nama doang."

"Yaudah enak nya kamu manggil aku aja. Jadi kelanjutannya gimana?"

"Trus aku mau di pake sama orang yang kata nya orang besar dan terpengaruh di club tempat aku kerja. Waktu itu aku baru pertama kali tau kalo aku bakal di pake sama dia karena yang aku tau aku kerja disitu cuman sebagai pegawai doang, tapi ternyata.."

Gadis itu sempat menundukkan wajahnya sembari memberikan jeda pada kalimatnya. Cika yang menyadari hal itu langsung menghampiri nadya dan duduk di samping gadis itu.

"Kalo kamu gabisa ceritain sekarang gapapa kok nad." Jelas Cika sembari mengusap bahu gadis itu yang sudah bergetar menahan tangis.

"Nggak mbak aku tetep mau ceritain semuanya biar nggak ada salah paham antara mbak sama mas Ciko. Kasian nanti mas Ciko nya."

Cika sempat bingung meyakinkan Nadya agar tak mengira dirinya adalah kekasih Ciko, namun detik berikutnya Cika mengangguk sembari tersenyum.

"Yaudah lanjutin tapi kalo nggak bisa gapapa juga kok."

Nadya menganggukan kepalanya. "Aku sempet berontak biar orang itu nggak bawa aku masuk ke kamar, tapi aku malah dapet kekerasan dari dia. Berkali kali aku ditarik paksa dan berakhir di tampar. Tapi tangan orang itu di tahan sama mas Ciko."

Flashback on.

Seorang gadis yang tengah duduk di sofa itu nampak tak nyaman dengan keadaan sekitarnya dimana banyak sekali kalangan lelaki yang tengah meminum minuman keras.

Nadya. Gadis itu melihat keadaan tubuhnya yang menggunakan baju sangat minim untuk di pakai di tubuhnya. Baju crop top hitam demgan celana yang hanya sepaha dan jangan lupa high hils nya. Membuat lelaki di sekelilingnya terus menerus menggodanya.

Nadya hanya menunduk hingga ada seseorang yang tepat berdiri di hadapannya dengan sepatu hitam elegan, sudah di pastikan bahwa itu seorang lelaki. Ia mendongakkan kepalanya sembari mengembangkan senyum di bibirnya, berharap bahwa itu ayahnya yang berubah fikiran untuk membawanya pulang.

Cika & CikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang