chapter 2

164 4 0
                                    

~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~

Cika hanya mendelik saat mendengar penuturan cowo yang ada dihadapannya itu.

"heh denger ya manusia aneh, pertama gue gaminta di tolongin sama lo trus kedua yang tadi pagi itu emang seharusnya lo tanggung jawab sama ulah lo sendiri."

"udah deh lo jauh jauh sana ngapain si dek-" belum sempat selesai berbicara tiba tiba perut Cika terasa sakit seperti di tusuk dan di remas.

"awshhh perut gue."sambung Cika sambil memegangi perut nya.

Ciko yang melihat ringisan gadis itu langsung kelimpungan.

"nah kan lo si banyak nyerocos sakit kan."

"bacot banget sih lo, bukannya apa kek ambilin gue obat."

"dih songong ya jadi cewe." ucap Ciko sembari menoyor kepala cewe yang berada di depannya itu.

Jangan lupa dengan posisi mereka yang masih duduk di satu bangkar yang sama.

"awsh, sakit tauu kepalaa gue asal noyor aja pala anak orang."

"ck! Udah diem lo tiduran."

Ciko pun turun dari atas bangkar dan berjalan ke atas nakas yang ada di sebelah kiri Cika.

"nih makan dulu bubur nya tadi ibu uks yang bikinin, sekarang gua suapin."

"hah? Gue bisa makan sendiri udah mana sini."

"elah lo jadi cewe keras kepala banget si."

"nih aaaa." sambungnya sambil menyendoki bubur kearah mulut Cika.

Cika hanya menurut dan memakannya, saat sudah 5 sendok Cika merasa mual dan sudah tidak bisa menelan bubur itu.

"u- udah perut gue mual." ujar Cika yang tersedat karena rasa mualnya.

Ciko langsung menaruh bubur itu kembali di atas nakas dan membantu Cika untuk duduk bersandar. Tak lama suara bel istirahat pun berbunyi dan terdengar nyaring.

Tiba tiba pintu uks terbuka yang menampakkan ketiga cowo bertubuh tegap dan tinggi lalu menghampiri Cika dan juga Ciko.

"wess bro lo gercep juga ya." ucap salah satu cowo itu yang Cika pun tidak kenal siapa namanya.

padahalkan dari dulu mereka satu sekolah?

Ciko yang sudah selesai membantu Cika untuk duduk langsung menghampiri kotak obat dan mencari sesuatu disana.

"ck! Lopada ngapain si pada kesini. Bacot aja." timpal Ciko dengan nada yang jengah dengan ketiga sahabatnya itu.

"emm kalian temennya dia?" tanya Cika sembari menunjuk ke arah Ciko dengan jari telunjuknya.

"iya cik masa lo gakenal kita kita si, nih kenalin gua bastian, nih rio, ini vian, dan yang ono noh bos kita namanya Ciko." jelas teman salah satu Ciko yang dikenal namanya adalah bastian.

Cika & CikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang