"Kamu bener-bener gak denger atau memang budek?"
Tragedi 'ditembak tiba-tiba' dari murid kelas sebelah yang terkenal pintar sejarah membuat Aecha yang notabenenya gadis biasa-biasa saja mau tak mau menerima pernyataan cinta dari laki-laki itu.
Bulan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya kegiatan classmeet telah selesai, kelas XI IPS B telah memborong sebanyak tiga piala. Di Minggu terakhir, sekolah lagi-lagi mengadakan night party untuk perpisahan kelas 12.
“Baik anak-anak nanti malam sekolah akan mengadakan pesta yang dimulai pukul 7 malam,” ucap pak Key—kepala sekolah SMA Angkasa pada saat upacara terakhir classmeet.
“Saya harap kalian semua bisa datang, terimakasih!” tambahnya.
🖇️
Pulang sekolah, Aecha dan ketiga sahabatnya itu memutuskan untuk menginap di rumahnya Aecha, selagi ibu Aecha tidak bisa pulang nanti malam karena urusan kantor.
Mereka kini sedang menonton film di kamar Aecha bersama dengan Heejin. “Kak Heejin, nanti dandanin kita ya!” ucap Somi membuat Heejin mengangguk.
“Iya, nanti semua aku dandanin.”
“Makasih ya kak!” seru Somi bersamaan dengan Minju dan Yuri.
Setelah film selesai, mereka berempat bergegas tidur agar nanti malam mereka tidak mengantuk. Lagipula jam masih menunjukkan jam 2 siang.
🖇️
Tidak terasa, 2 jam telah berlalu. Mereka berempat bangun dari tidurnya untuk bergegas mandi. Heejin sudah siap dengan dress-nya serta Aecha dan ketiga sahabatnya juga.
Aecha memakai dress berwarna ungu muda yang merupakan warna kesukaannya. Ia memakai foundation dan memakai sedikit liptint serta memakai sedikit blush on di pipinya.
Mereka saling berdandan yang memakan waktu hingga setengah jam. Setelah itu mereka berlima berangkat dengan supir pribadinya Aecha.
🖇️
SMA Angkasa sudah dipenuhi oleh semua murid kelas 10 sampai dengan 12. Tidak semua guru datang kesana, hanya ada kepala sekolah dan penjaga malam.
Terlihat Heeseung yang tampil sangat menawan, ia memakai kemeja putih yang terbalut jas dan dasi hitam, menambah kesan tampan untuknya.
Ia datang bersama Choerry. Sungguh kalau bukan permintaan dari ibunya, ia sangat enggan untuk pergi bersamanya. Sangat menganggu.
“Heeseung, gue pergi kesana ya!” ucap Choerry yang tidak digubris oleh Heeseung. Tak ingin memakan waktu, Choerry menghela nafasnya dan tetap melangkahkan kakinya meninggalkan Heeseung.
