BAB 2

1.2K 138 5
                                    

"Haahh..." desah (Name) lelah

Hari ini, kerjaan (Name) cukup banyak. Apalagi ia harus menerbitkan novel terbarunya di toko buku terkenal.

Bokuto-san...apa.. benar?

(Name) menatap langit-langit kamar nya, dan pikirannya sudah jauh dimana.

"Bokuto-san.... apa benar?"

(Name) menatap langit-langit kamarnya, dan membalikkan badannya sambil memeluk bantal guling.

"Akh ga tau! Hiks...um  "

(Name) menangis terisak. (Name) sangat ingin menjadi istrinya seorang atlet voli dari tim MSBY itu. Tapi, bisa saja Bokuto-san, di rebuti cewek-cewek kan?

Kami-sama, tolong aku. Doakan yang terbaik untukku....

🌸🌸🌸

"Akhh.... aku tak bisa menyatakan nya" desah Bokuto lelah

Bokuto melirik kearah meja, terdapat kotak merah yang berisi cincin. Itu, untuk (Name) dia ingin melamarnya. Tapi, bagaimana? Bahkan kata-kata saja dia tidak bisa mengatakannya.

"Kepengen banget punya Istri kayak dia. Apa dia ga suka dengan ku? Iya, sih. Aku orangnya berisik. Tapi, aku ga pernah buat jahat... kan?" ucapnya

Bokuto terduduk lemas di ujung ranjang, dia mengerutkan keningnya.

(Name)... Kami-sama, tolong, (Name)... jadi istriku...

🌸🌸🌸

BROKURO
00.00

Bro?

Yeah? Aku sedang di perjalanan. Ketemu di cafe bersama Akaashi. Kau ikut kan

Aku ikut

Baiklah, tunggu aku bro

Tapi.. sebentar..kita ke cafe ngapain?

Bismillahirrahmanirrahim, (Name) ga jadi istri Brokuto Aamiin

E-eh tunggu! Jadi ngomongin tentang dia kan

Bukan, gosip dia pernah jatuh ke selokan. YA IYALAH AH

Yasabar, otak ku ngelahirin

Ha?

MAKSUDNYA NGELAG

Kira ada otak yang bisa lahirin

Maaf, bro. Yodah, lanjut perjalanan nya

Dah brokuto!

Oke brokuro!

Call ended

🌸🌸🌸

"Kalau begitu, aku mandi dulu" ucap Bokuto sambil menaruh handphone nya di samping kotak cincin

(Name), kumohon jangan di balap sama orang dulu...

Bokuto mengambil handuk, dan menuju ke kamar mandi.

𝐁𝐄 𝐌𝐘 𝐖𝐈𝐅𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang