BAB 11

598 56 2
                                    

"Koutarou!" panggil Ibunya

Koutarou melihat ibunya dengan lesu. Wajah mereka tampak khawatir. Ibu (Name) berjalan pelan-pelan sambil memegang tangan Ayah(Name).

"Dimana dia? Bagaimana kondisi nya?" tanya Ibu (Name)

Wajahnya pucat, tampak jelas wajahnya khawatir. Tangan kanannya memegang lengan bajunya. Ia sangat takut jika firasatnya mengatakan hal buruk lagi.

"Tidak tau..." jawab Koutarou dengan lesu

Clek...

Suara pintu UGD itu terbuka, keluar seorang dokter dan perawat memegang buku catatan. Koutarou berdiri dan mendekati dokter itu.

"Bagaimana keadaan nya?"tanya Koutarou dengan khawatir

"Kami sudah berusaha.."

"Tunggu...jelaskan dengan detailnya!"

Koutarou berkeringat dingin, tubuhnya seperti membeku. Ia takut dengan pembicaraan ini.

"Saat kecelakaan terjadi, hal pertama terkena kecelakaan serius adalah bagian belakang kepala. Bisa di katakan kecelakaan itu terkena saraf mata. Dan..kami minta maaf. Istrimu saat ini.... bisa dikatakan..buta" ucap Dokter

Jantung Koutarou berhenti berdetak saat mendengar nya. Nafasnya tertahan. Ia salah dengar? Apa dokternya?

"Apa?!"

"Kami sudah berusaha, mungkin kami akan mengecek sekali lagi. Saat ini, istri anda masih tertidur. Saat bangun, tolong. Anda sendiri yang mengatakan kalau ia tidak memiliki matanya lagi. Maaf, kami permisi" ucap Dokter

Dokter itu memegang bahu Koutarou dan pergi. Perawat di samping dokter juga memberikan semangat sedikit. Dokter dan perawat itu tau perasaan Koutarou.

Baru beberapa hari mereka menjalankan peran rumah tangga, istrinya sudah menjadi korban kecelakaan. Rasa hati Koutarou seperti diremas, bahkan di injak-injak.

Koutarou membuka pintu UGD, dan ia masuk kedalam. Ibu (Name) dan lainnya sudah menangis sejak mendengar perkataan Dokter.

Ibu (Name) menangis sampai terduduk. Ia tak tahan mendengar kata Dokter itu.

🌸🌸🌸

"Aku..aku dimana?" tanya (Name)

Penglihatan (Name) sekarang hanyalah gelap. Tak ada cahaya apapun, (Name) agak trauma dengan gelap. Tangan (Name) meraba-raba mencari Koutarou.

"Koutarou? Kau disitu?" tanya (Name)

(Name) rasanya tak bisa berjalan, ia ketakutan. Tubuhnya menggigil karena dingin. Dia dimana?

"Koutarou? Kau disitu?" tanya (Name)

(Name) mengeluarkan air matanya. Ia menangis. Ia tak bisa apa-apa. Kakinya rasanya seperti tak bisa berjalan, dan penglihatan nya hanya gelap. Tak ada cahaya apapun.

"KOUTAROU?! KAU DIMANA" teriak (Name)

(Name) mengelap air matanya dengan punggung tangannya. Air matanya mengalir deras ke pipi. Membasahi bajunya.

"Koutarou!!!!!!"

🌸🌸🌸

"(Name)? Aku tau kau masih hidup" ucap Koutarou sambil menggenggam tangan (Name)

Koutarou melihat kearah jam, sudah jam sebelas siang. Biasanya (Name) saat jam ini memasak, dan makan bersama sambil menonton Drama Korea kesukaan (Name).

Koutarou mengingat itu semua. Ia tau bahwa (Name) menjadi seperti ini salahnya. Ia yang tak mempedulikan kata-kata (Name), lalu pergi ke rumah Atsumu dengan lama membuat (Name) khawatir.

Lalu, ia terjatuh dari sepeda. Membuat istrinya mengorbankan dirinya. Ia merasa gagal menjadi seorang Suami. Air mata Koutarou tak dapat membendung lagi. Air matanya jatuh ke pipi dan menurun ke dagunya.

"(Name)? Bangunlah..aku ada disisimu"

(Name) masih terdiam di tempatnya, nafasnya mulai normal. Matanya masih terpenjam, kepalanya di ikat kain perban. Dahinya dijahit, karena saat terguling-guling (Name) membentur batu membuat dahinya robek.

Lengan (Name) yang penuh lecet sedikit pudar karena sudah diberi obat. Koutarou menatap itu dengan lesu. Ia sama sekali tak selera makan.

"(Name)...bangun.." ucap Koutarou

Tangan kanannya menggenggam erat tangan (Name), tangan kirinya memegang wajah (Name). Ia elus rambut (Name), lalu ia selipkan ke telinga nya.

Ia ikut bersandar di bantal (Name), melihat mata (Name), wajah, hidung, dan tubuhnya. Tadi pagi, baru saja ia melihat wajah (Name) yang halus bersih.

Sekarang? Tidur di ranjang rumah sakit, dan memakai nafas oksigen.

"(Name)...."

"..."

"(Name)...bangunlah..aku tau kau tertidur..."

"..."

"(Name), maafkan aku. Gara-gara aku, kau kecelakaan"

"..."

"Maaf..."

"..."

"Bodohnya aku berbicara dengan diri sendiri. Aku minta maaf (Name)...hiks..(Name)....hiks...bukalah matamu"

"...."

"Bukalah matamu..aku ada di depan matamu..."

"...."

"Sayang...."

"..."

"Hiks..(Name)...."

Tangis Koutarou pecah. Suaranya terdengar di telinga Ibunya. Ibu Koutarou melihat itu di pintu. Koutarou tak menyadari hal itu.

"Biarkan dulu Koutarou bersama istrinya. Nanti saja kita jenguk kembali. Ayo, kita cari makan dulu untuknya" ucap Ibu Koutarou

"Iya.." jawab ibu (Name)

Mereka semua pergi, dan membelikan makanan untuk Koutarou. Wajahnya pucat, dan tentu saja ia tak makan pagi.

"(Name)...."

🌸🌸🌸

Bersambung~

Gomennn, pendek ya?

~Muyassarah23~

𝐁𝐄 𝐌𝐘 𝐖𝐈𝐅𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang