BAB 6

944 103 1
                                    

Tok tok tok..

"(Name)? Kau di dalam?" tanya Akaashi

Saat ini mereka berada di rumah (Name). Kuroo heran kenapa tadi saat dia mengecek mobil Bokuto malah tidak ada, sekarang? Malah terparkir rapi didepan rumah (Name).

"Bokuto-san? Kau di dalam? Aku tau kalian berdua di dalam? Kami boleh masuk?" tanya Akaashi sambil mengetuk pintu rumah (Name) lagi

"Kita masuk saja, sepertinya tidak terkunci" ucap Kuroo sambil membuka pintu

Clek..

"Lah, memang ga terkunci" nyengir Kuroo

Kuroo dan Akaashi pun masuk kedalam rumah (Name). Kuroo terpana dengan rumah (Name). Yang isinya lukisan-lukisan keren dari luar negeri. Rapi, bersih, indah. Wangi bunga lagi. (Name) selalu menaruh pewangi ruangan. Biar tak bau.

Misalnya tetangga nya membakar sampah, atau bau-bau tak sedap. Hidung (Name) sangat sensitif terhadap asap-asap gituan. Jadi, ditaruh pewangi ruangan.

"Bokuto-san?" tanya Akaashi sambil melepaskan sepatunya

Akaashi melihat kekanan dan kekiri. Kayak kosong rumah. Akaashi berjalan, dan diruang tamu Akaashi mendengar suara tangisan. Suara Bokuto dan (Name). Sangat dikenali nya.

"Kuroo-san, (Name) dan Bokuto-san sepertinya di ruang tamu" ucap Akaashi

"Oh, baiklah"

Kuroo dan Akaashi pergi menuju ke ruang tamu. Kuroo mengintip dari celah pintu. Terlihat Bokuto memeluk (Name) dan menangis.

Kuroo mengeluarkan handphone nya, dan membuka apk cameranya. Ia akan memfotonya. Kenangan seperti ini tak boleh dilupakan. Jangan lupakan Akaashi. Ia ikut mengintip seperti Kuroo.

"Kuroo-san, apakah dia sudah melamar (Name)?" tanya Akaashi

"Sepertinya begitu" ucap Kuroo sambil terus memfoto adegan ini

Akaashi melihat kewajah (Name). Tampaknya ia bahagia, di lamar oleh lelaki yang ia impikan.

🌸🌸🌸

"Hahh, Kuro kenapa tidak menjawab pesanku?" desah lelah Kenma

Ia sudah capek karena pekerjaan tadi, dan ia menelpon Kuroo untuk menanyakan apakah Bokuto sudah melamar (Name). Agar ia membawa reporter TV membuktikan kebenaran.

"Aku kerumah (Name) saja. Memastikan dengan mata sendiri" ucap Kenma sambil bersiap-siap

Semoga setelah ini tak ada yang salah paham, capek di tanya terus sama reporter TV... gumam Kenma

🌸🌸🌸

"Bokuto-san, sudah..jangan menangis lagi. Rasanya seperti ada yang mengetuk pintu tadi" ucap (Name) sambil mengelus punggung Bokuto

Bokuto masih tetap menangis, bahkan air matanya saja masih deras. Se-haru kah dia?

"Ekhem"

Suara khas Kuroo membuat Bokuto menoleh kearah suara. (Name) seketika wajahnya memerah. Apa mereka menyaksikan kejadian tadi? Dan ada Akaashi dibelakang Kuroo.

"HEY HEY HEY BRO"

"YOO"

"(Name)? Bagaimana?" tanya Akaashi

𝐁𝐄 𝐌𝐘 𝐖𝐈𝐅𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang