14

3.9K 371 64
                                    

" Bay sudah waktunya kita berangkat "

Ajak Bagas tapi Bayu tetap focus pada handphone nya .

Bagas menghela nafas berat sejak kembali dari rumah Jeffry Bayu selalu acuh cuek dingin dan tak peduli padanya sudah berbagai macam cara Bagas lakukan  menanyakan apakah dia punya salah tapi Bayu hanya diam tak peduli.

" Bay sebenarnya ada apa dengan mu ? kalau aku punya salah katakan jangan diamin aku seperti ini aku tidak tahan. ini sudah dua bulan kau mendiami ku cukup sudah .apa sebenarnya mau mu hah "

Kesal Bagas tapi kembali dia tidak mendapat respon Bayu malah pergi seperti tidak mendengar apapun.

Bagas menghela nafas lelah melangkah kan kakinya mengikuti Bayu dari belakang.

Di dalam mobil kedua nya hanya diam sesekali Bagas menoleh pada Bayu yang setia memainkan handphone nya.

" Maaf karena tadi aku kesal pada mu "

Ucap Bagas sebelum Bayu keluar mobil tapi Bayu tak menjawab keluar begitu saja dengan wajah dingin nya .

" Sampai kapan semua ini akan berakhir "

Kesal Bagas mengusak rambutnya frustasi memandang sebentar punggung Bayu kemudian keluar mobil mengikuti Bayu dengan wajah khawatir.

" Selamat siang tuan Bagas "

Suara lembut seorang wanita mengalihkan perhatian Bagas pada Bayu .

" Oh nona Lia selamat siang anda juga disini ? "

Jawab Bagas berdiri lalu menyalami Lia.

Dengan senang hati Lia menyambut tangan Bagas dengan senyum bahagia siapa yang tidak akan kagum dengan pesona Bagas tampan juga mapan dengan postur tubuh tinggi tegap hampir mirip dengan Gerry .

Kedua nya tersenyum kemudian Bagas menawari Lia untuk bergabung semeja dengan nya pertemuannya dengan rekan bisnis Bos nya sudah selesai tinggal dia dan Bayu jadi dia mengajak Lia bergabung.

Lia duduk di samping Bagas dengan malu malu.

" Halo tuan Bayu apa kabar "

Sapa Lia membuat focus Bayu teralih padanya.

" Baik "

Singkat Bayu kemudian kembali menatap handphone nya.

" Bay kamu tidak keberatan kan aku mengajak Lia bergabung? "

Tanya Bagas Bayu menatap Bagas dingin kemudian berdiri lalu pergi begitu saja tanpa menjawab nya .

Bagas tersenyum canggung kemudian pamit pada Lia setelah minta maaf.

Dengan langkah tergesa keluar  restoran mengejar Bayu yang sudah menghilang dari pandangan nya.

" Bayu...Bay ! "

Setelah sampai di mansion Bagas memanggil manggil Bayu berjalan dengan langkah lebar mencari kesana kemari seperti orang kesetanan.

Gerry yang kebetulan duduk di ruang santai dengan Jeffry mengerutkan alis nya bingung mendengar Bagas berteriak teriak memanggil manggil Bayu.

" Heh mulai deh "

Keluh Jeffry kemudian merebahkan kepalanya di pangkuan Gerry dan dengan senang hati Gerry mengusap usap rambut lembut nya .

" Apa? "

Pertanyaan singkat Gerry membuat mata tertutup Jeffry yang lagi menikmati sentuhan hangat suaminya terbuka lalu menyipit tak percaya akan pertanyaan itu .

ARROGANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang