༿ི༻8༺༾ྀ

454 79 61
                                    

"Maafin gue Jiy gue terpaksa ngelakuin ini, gue gak mau ngelakuin ini tapi gue juga gak mau kalau gue mati, Gak gue gak mau, untuk sekarang lu menderita dulu yah kalau lu masih selamat ya syukur kalo lo gak selamat yah gue bisa apa?"

.........

Seorang namja tengah duduk di kursi kebesaranya dengan tangan yang terus menerus melihat hp nya tanpa henti hingga.

Hit you with that dduddudu~

Tut

"Yeoboseyo."

".........."

"Hmm, sesuai kesepakatan jangan lo apa apain dia, dia cuma sebagai pengalihan, kalo sampe dia kenapa kenapa gue yang bakal bunuh lo!"

"HAHAHAHA lo tenang aja dia aman sama gue, cuma gue iket digudang, sama nyentuh mukanya doang yang lain nga."

"Sialan lo gausah disentuh sentuh bangke, gue jemput dia
besok dan lu jalanin misi lo malam ini."

"Anjirr ya gak bisa lah cuma sehari lu pikir mereka orang biasa? Yang ada bukan mereka yang mati tapi gue, ck kasih gue waktu sampe lusa, setelah selesai lo boleh ambil dia."

"Ck, lama banget heran deh gue, yaudah Lusa, gak bisa ditawar lagi, adek gue jangan diapa apain, ditaruh ditempat yang beneran dikit kek taruh digudang lu kata mangsa lu, jangan lupa kasih makan juga mati adek gue ntar."

"Cerewet banget jadi Orang heran deh gue, untung kakak ipar kalo ngak udah gue penggal kali yee."

"Kakak ipar kakak ipar gaada gaada, gak sudi gue ngasih lo barang mahal, udah sono urusin dulu adek gue awas lu kalo dia lecet!"

"Njeh ndoro."

Tut

"Aish anak itu," decak namja tadi, dia lalu berdiri dari duduknya dan berjalan keluar ruangannya.

"Awasi mereka jangan sampai mereka lukain Jiya, Sedikit pun!"

..........

BRAK

"ARGH DASAR GAK BECUS CUMA DISURUH CARI JIYA AJA KALIAN GAK BISA TERUS BISANYA KALIAN TUH APA?!"

"Hey sabar jangan emosi masalah gak akan selesai dengan kamu marah marah Tae," Gadis berambut hitam itu mencoba menangkan sepupunya yang tengah emosi, bisa gawat kalau sepupunya itu ngamuk ngamuk bisa hancur cafe Prymera.

"Hugh," Taeyong nenghembuskan napasnya kasar lalu membantingkan diri disofa belakangnya, dia mengusap wajahnya kasar lalu menatap semua yang ada disana satu persatu.

"Maaf gue khawatir sama Jiya," sorot mata namja itu nampak sangat kelelahan semalaman penuh dirinya tidak tidur, dia terus memaksakan diri mengelilingi kota Seoul mencari Jiya, gadis kecil itu sangat berpengaruh bagi orang orang disekitarnya.

Gadis yang selalu membawa aura positive, membuat siapapun yang berada didekatnya akan ikut menjadi positive, banyak orang menyayangi gadis itu karena sikapnya yang ramah, amat sangat Friendly, selalu terlihat ceria, dan selalu membawa kebahagian kepada siapapun.

Hanya kemarin, gadis itu tampak murung, menunjuk kan kesedihan yang jarang bahkan tidak pernah ditunjukkan gadis itu, membuat banyak orang khawatir.

Apakah gadis itu dalam masalah yang sangat berat hingga tidak bisa menyembunyikan wajah sedihnya dibalik topeng yang selalu ia pakai.

Taeyong mengetahui semuanya, Taeyong tahu gadis itu sering berpura pura bahagia padahal dia sedang tidak baik baik saja, Taeyong tahu semua tapi dia tidak pernah menanyakan kesedihan gadis itu, dia ingin gadisnya bisa melupakan masalahnya, makanya dia tidak ingin mengingatkan gadis itu pada masalahnya, dia ingin gadisnya terus bahagia.

"Ayo kita cari lagi kalian masih bisa kan? kalau gabisa gapapa gue cari sendiri," Taeyong berdiri dari duduknya lalu mengambil kunci mobil yang tergeletak di meja depannya.

"Hyung, lo butuh istirahat sekarang jangan maksain diri, Jiya juga gak akan suka kalo liat lo kayak gini," Jungwoo memegang tangan Taeyong erat, dia tak ingin Hyungnya ini kenapa kenapa.

"Gue baik baik aja Woo," Taeyong tersenyum singkat, lalu melepas perlahan genggaman tangan Jungwoo dan berjalan keluar cafe, dia segera berlari memasuki mobilnya dan langsung menjalankan mobilnya keluar dari area cafe.

Sedangkan yang lain hanya menghembuskan napas kasar, mereka sudah tau dengan sifat keras kepala Taeyong kalau sudah menyangkut keluarga dan teman temannya.

"Kita juga harus ikut nyari, sebagian ada yang ngikutin Mobil Taeyong hyung jaga jaga kalo dia kenapa napa," Jaemin berjalan pelan keluar cafe dan ikut menyusul Taeyong mencari Jiya.

Saat semua orang hendak keluar cafe suara seseorang menghentikan langkah mereka lalu menatap gadis yang tengah berdiri ditangga.

"Yang capek gausah ikut nyari, malah tambah nyusahin kalo kenapa kenapa," Ucap Yuna sambil bersedekap dada menyenderkan dirinya di tembok.

Semua yang merasa dirinya lelah pun kembali duduk dan mengistirahatkan diri mereka masing masing, dan ada juga yang tetap menyusul Jaemin dan Taeyong.

"Kayaknya Jiya beneran diculik deh," suara seseorang membuat semua penghuni cafe menoleh melihatnya.

"Dan gue yakin penculik Jiya bukan orang biasa, gak mungkin Taeyong oppa lama nemuin Jiya kalo penculiknya orang biasa aja," Ucap Heejin sambil meminum Coklat panas yang baru dibuatnya.

"Anjirr panasss," gadis itu keblabakan mencari wastafel lalu memuntahkan coklat panasnya, gadis itu tetap menjaga kebersihan biar apapun yang terjadi, beda dengan orang lain.

"Gue setuju sama omongan Heejin, bahkan gue sedikit curiga yang nyulik Jiya itu orang dalem, atau ngak dibantu orang lain, yah kalian tau sendiri lah Om Jimin kek gimana?" Suara Haechan membuat sebagian dari mereka mengangguk setuju.

"Gue jadi takut kalo Jiya kenapa kenapa,"- Winter

"Hust jangan gitu omongan adalah doa, udah ayo semua makan gausah ngomong yang aneh aneh kita berdoa aja buat Jiya," Minju mengalihkan topik yang sedang mereka bicarakan dia tidak ingin Giselle mendengarnya, yang ada Giselle bakal ngamuk ngamuk lagi kayak semalem.

"Maafin gue temen temen, maafin gue juga Jiy."

........

"Hey, bangun cantik udah pagi," Namja yang baru saja bangun dari tidurnya langsung menyapa gadis disampingnya yang sedang tertidur lelap membuat Namja itu gemas sendiri.

"Cantik banget sih, tapi sayang gue benci sama lo," Namja itu yang tadinya mengelus lembut pipi gadis itu langsung menjauhkan tangannya dan berdiri dari tidurnya.

Namja itu keluar dari kamarnya, dan pergi turun kebawah hendak mencari kakak nya.

"YAKKK PARK JONGSEONG!!"

"Apasih masih pagi udah teriak teriak lu," sinis namja yang dipanggil Jongseong itu.

"Abis ini gue mau keluar lu jagain Yeonja yang dikamar gue jangan ampe kabur!" Ucap namja tadi sambil berjalan kearah kamarnya.

"Siapa sih emang? Jal*ng baru ya? Kenapa kudu dijagain? Biasanya juga dibiarin aja tuh," Tanya Jongseong ah sebentar mari kita persingkat nama Jongseong menjadi Jay.

"Dia bukan jal*ng gue Park Jongseong!" Balas namja tadi malas.

"YAKKK YANG JUNGWON GUE LEBIH TUA TIGA TAHUN DARI LO YA ANJIR."

.

.

.

To Be Continued

Hai kalian kita bertemu lagii 🙂✋

Jadi double up nihhh Hayu next Capt vote tembus 300 vote 900 reades bisa hayu bisaa!! >.<

Hargain Jiya bisa ayuk bisaa!

Oke see you to next chapter everyone ^•^

Udah ku mau tidur, spam hayuu

12 Juni 2021✍

 𝙍𝙀𝙑𝙀𝙉𝙂𝙀 || ʸᵃⁿᵍ ᴶᵘⁿᵍʷᵒⁿ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang