༿ི༻20༺༾ྀ

316 51 6
                                    

"Kemarilah." Tak ragu Jiya mendekati Jungwon yang tengah berdiri santai ditengah kegelapan.

"Apa? Beritahu aku sekarang." Ucapnya penasaran saat sudah berdiri di depan Jungwon. Perlahan Jungwon semakin mendekat dan Jiya sama sekali tak bergeming di tempatnya.

"Kau tahu?" Jungwon menggantung ucapannya dan dengan cepat langsung menarik kuat rambut Jiya membuat gadis itu mengerang tertahan. "Entah kenapa, aku tetap membencimu meski kau bukan keturunan keluarga park itu." Bisiknya lalu meniup anak rambut yang menghalangi leher jenjang Jiya.

"Apa maksudmu?" Gadis itu mengernyit tak paham, lalu menatap tepat kearah iris tajam penuh dendam itu. Entah apa yang terjadi pada gadis itu, dia bahkan tak peduli dengan rasa sakit pada kepalanya.

Ucapan Jungwon terus terputar di otaknya dan fokus gadis itu hanya tertuju pada hal itu. Tanpa dia sadari malaikat maut sudah berdiri disampingnya dengan pisau kecil yang berada di tangan kanannya.

"Selamat tidur Kim Jiyoung."

"??!"

Brakkk

"Wah wah wahh! Berani banget lu." Ucap seseorang yang baru saja mendobrak pintu. Aksi itu mengalihkan atensi Jiya dari mata kelam Jungwon. Alis gadis itu berkerut karena cahaya yang menyilaukan dari luar pintu.

Jungwon tersenyum sinis melihat kedatangan seseorang yang dia kenal, emm bahkan mungkin orang yang cukup dekat belakangan ini. Namja itu memalingkan wajahnya sebentar lalu kembali menatap seseorang yang berdiri di ambang pintu.

"Pahlawannya udah dateng nih?" Sinisnya. "Kayaknya bukan deh ya mana ada pahlawan yang numbalin adik sendiri?" Lanjutnya dengan ekspresi wajah yang mengejek.

Tangan Namja itu terkepal erat mendengar sindiran keras dari mulut Jungwon, namun dia mencoba untuk tetap tenang dihadapan sang musuh.

Namja itu tersenyum sinis dengan kepala menunduk sebelum akhirnya menatap tepat pada iris lembut milik Jiya.

"Jiya kesini disitu bahaya." Ucapnya lembut. Gadis yang dipanggil hanya menggernyit bingung lalu menatap Jungwon dengan pandangan bertanya. "Won dia siapa?" Tanyanya pelan.

Namun ucapan Jiya masih terdengar sampai ketelinga Namja itu, tiba tiba rasa sesak muncul didalam hatinya, dan makian ia ucapkan untuk dirinya sendiri.

Jungwon yang mendengar pertanyaan Jiya  terkekeh sinis pada Namja didepannya. "See? Dia bahkan ngak kenal lo bang."

Jiya semakin dibuat kebingungan lantaran Jungwon tak menjawab pertanyaannya. Gadis itu mencoba berfikir siapa pria didepannya itu.

"Jiya. Ini oppa, coba inget inget sayang." Namja itu terus melontar kan kalimat dengan kaki yang terus berjalan mendekat perlahan.

Jungwon yang melihat itu dengan cepat menarik Jiya yang tengah berdiri mematung. Namja itu mendorong kasar Jiya hingga kepalanya merbentur tembok dengan sangat keras. Namun Jiya masih tak bergeming dan terus menatap kosong kedepan.

Namja tadi membelalakkan matanya melihat aksi Jungwon dan tanpa aba aba langsung memberikan bogeman mentah pada Jungwon yang tengah terkekeh melihat Jiya yang diam saja.

"SIALANN!"

BUG

Tak tinggal diam Jungwon juga membalas pukulan yang diterimanya. Aksi saling memukul tak terhindarkan sekarang mereka saling memberi tinjuan terbaik mereka seolah ingin saling membunuh satu sama lain, dan makian yang keluar dari mulut keduanya.

 𝙍𝙀𝙑𝙀𝙉𝙂𝙀 || ʸᵃⁿᵍ ᴶᵘⁿᵍʷᵒⁿ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang