☆PROLOG☆

2.9K 159 0
                                    

Selamat membaca~

Sinar mu begitu indah kau tampakkan hingga membuat ku begitu enggan untuk beranjak dari butiran pasir ini. Hembusan angin sore ditambah suara deburan ombak menambah kesan menenangkan di pantai ini.

Aku selalu berfikir apakah aku bisa mendatangi tempat ini lagi setelah semua kejadian yang aku dapatkan hari ini? Kejadian-kejadian yang akibat ulahnya yang seperti menaruh dendam padaku.

Belum lagi dengan masalah yang terjadi dirumah, Aku bisa saja menyalahkan mereka atas semua yang terjadi, tapi entahlah rasanya aku tidak bisa melakukan hal itu.

Pundak ku sudah tidak kuat menopang segala beban yang diberikan, beban-beban itu datang secara berturut-turut dan aku tidak bisa menerima semua itu.

Aku lelah sangat lelah, tolong siapapun peluk aku saat ini. Aku hanya membutuhkan pundak sebagai tempat sandaran ku sejenak. Aku ingin beristirahat sebentar saja kumohon.

"Bunda, aku rindu sama bunda," buliran bening mengalir di pipi ku, aku merindukan bunda ku, dahulu jika ada masalah yang menimpa ku apapun itu aku akan mengadukan semuanya ke bunda, tapi sekarang aku harus mengadu kemana? Bunda meninggalkan ku. Bunda pergi selama-lamanya.

Aku seorang remaja laki-laki yang masih membutuhkan kasih sayang bunda.

"Bunda ku mohon peluk aku sekarang juga..."

"Aku aslinya tidak sekuat yang bunda kira. Aku rapuh tanpa mu..."

Bisakah Tuhan mengambil nyawaku sekarang juga? Aku lebih memilih ikut dengan bunda saja, hanya Bunda yang peduli dengan ku, semua orang selalu saja membenci ku bahkan aku tidak tahu alasan mereka membenci ku.

Tangan hangat kini bergerak mengusap lembut surai ku, aku ingin melihat siapa dia, tapi tangannya itu menuntunku untuk bersandar di pundaknya.

Tenang, itulah yang kurasakan. Aku tidak tahu siapa dia yang begitu baik meminjamkan pundaknya untuk ku jadikan sandaran.

"Izinkan aku untuk bersandar lebih lama lagi di pundak mu."

Ku pejamkan mataku sambil menikmati hembusan angin yang menerpa wajah ku, rasanya begitu tenang bersandar di pundaknya.

Aku berharap bisa bersandar kembali di pundak ini ketika aku rapuh seperti saat ini.

"Kenapa orang-orang begitu jahat kepada mu?"

"Datanglah kepadaku jika kau membutuhkan sandaran, pundak ku selalu siap untuk mu."

"Temui aku di pantai ini bersama senja."

.....



TBC.

Hai semuanya, comeback lagi dengan baby nono disini.

Book ini sengaja aku unpublish, karena aku liat beberapa chapter awalnya tuh sedikit garing dan ketikannya berantakan banget, jadi aku sengaja unpublish dan memperbaiki beberapa ketikan yang berantakan itu dan aku mau mengingatkan kepada kalian juga, kalau ada beberapa alur bakal akan aku ubah sedikit.

So... jangan pernah lupa buat ninggalin jejak di setiap chapter ya!

Semoga kalian suka😼
See u~

Baby nono [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang