Hari minggu adalah hari dimana sebagian orang memanfaatkannya untuk bermalas-malasan, ada juga yang sedari pagi melakukan olahraga ringan untuk menyehatkan dan menyegarkan tubuh mereka, sama halnya dengan Vano saat ini, remaja laki-laki itu berlari pagi sekitar 30 menit dan mencari salah satu bangku kosong untuk mendudukkan tubuhnya yang sedikit lelah.
Vano itu memang dikenal sebagai seorang remaja yang mempunyai fisik lemah, mudah sakit. Tapi Vano tidak mau menjadikan fisik lemahnya menjadi kelemahan dan mendapatkan simpati dari orang sekitarnya, Vano tidak mau. Maka dari itu Vano selalu menyempatkan berlari pagi dan olahraga kecil-kecil asalkan tubuhnya mengeluarkan keringat.
"Ah, Vano capek." Vano sedikit ngos-ngosan dengan peluh memenuhi jidat putihnya, ia mengedarkan pandangannya dan mendapati bangku kosong di sekitaran taman yang di lewatinya, belum sempat Vano mendaratkan bokongnya di kursi itu pandangannya tertuju kepada dua remaja berbeda jenis kelamin yang kini berdiri tak jauh dari posisinya.
Gadis dengan rambut sebahu itu tengah tertawa sambil menggandeng seorang remaja laki-laki dengan postur tubuh yang sedikit lebih tinggi darinya. Vano melengkungkan bibirnya saat melihat gadis kesayangannya tengah menggandeng tangan laki-laki lain.
"Frasia bilang katanya sibuk sampai-sampai gak bisa nemenin Vano lari pagi, tapi kenapa Frasia jalan sama cowok lain!."
Vano jelas sejadi-jadinya saat ini, ia menghentakkan kakinya di taman itu sampai-sampai mengundang perhatian pengunjung taman, tak banyak dari mereka yang menatap gemas Vano yang tengah menahan tangisnya.
"FRASIA JAGAT SAMA VANO!!"
Frasia spontan berbalik badan setelah mendengar teriakan itu, pandangan keduanya bertemu. Manik coklatnya menatap Vano yang kini berdiri tak jauh darinya dengan tangisan menghiasi wajah bulatnya.
"Nyusahin aja."
Bukannya menghampiri Vano melainkan Frasia berlalu meninggalkan taman itu sambil menggandeng cowok disampingnya sedangkan Vano menahan tangisnya melihat Frasia yang berlalu meninggalkannya begitu saja.
"Frasia jahat..."
🍼🍼🍼
Kelas XI IPA 1 tengah ribut membahas dua orang siswa baru yang katanya akan masuk sebentar lagi ke kelas mereka, ada yang mengatakan salah satu dari siswa baru itu mempunyai paras wajah yang begitu tampan dan satunya lagi mempunyai paras wajah yang begitu imut, sebelas dua belas lah dengan Vano.
Kelas mendadak sunyi saat seorang guru mengantarkan dua murid baru itu kedalam kelas, tenggorokan mereka semua mendadak kering terutama kaum hawa di kelas itu saat menatap dua wajah asing di hadapan mereka.
"Mereka ini murid pindahan jadi tolong bantu mereka buat beradaptasi di lingkungan baru ini ya anak-anak, jadikan mereka teman baik kalian."
"Iya Bu!" sahut seluruh kelas kecuali 5 orang gadis di belakang yang memilih melanjutkan mengerjakan tugas tanpa peduli apa yang terjadi di depannya.
"Silahkan perkenalkan diri kalian."
Remaja laki-laki yang memiliki paras wajah yang begitu tampan maju terlebih dahulu untuk memperkenalkan diri, "Selamat pagi teman-teman semuanya, perkenalkan nama saya Fransisco Dinata. Semoga kita menjadi teman yang baik!"
Aia mengangkat wajahnya menatap siswa baru yang bernama Fransisco itu, ia mengerutkan keningnya sesaat mendengar nama belakang remaja itu. Nama belakangnya sama dengan Frasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby nono [REVISI]
Teen Fiction[vote sebelum membaca!!] PLAGIAT DILARANG KERAS MENDEKAT! CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI!! Vano itu manis, lucu, gemesin. Paket komplit pokoknya! Vano juga susu keju, susu keju bukan sembarang susu keju. Vano suka susu keju buatan Fra...