☆BAGIAN 1☆

1.9K 108 1
                                    

Suasana kantin begitu ricuh setelah jam pembelajaran pertama dan kedua selesai. Kebanyakan dari mereka memilih ke kantin untuk mengisi perut mereka setelah melakukan pembelajaran yang nguras otak dan pikiran mereka.

Sama halnya dengan dengan tiga orang gadis yang tengah duduk di bangku di bagian paling pojok kantin, dimana ketiganya duduk memakan masing-masing satu mangkuk bakso yang di pesannya tadi.

"Muka lo kenapa keliatan capek gitu, Frasia?" tanya Aia sambil memasukkan sebiji bakso daging ayam kedalam mulutnya.

Elmara anthaia lee, biasa dipanggil Aia. Gadis cantik dengan lesung pipi yang terlihat begitu jelas ketika ia tertawa, gadis dengan pipi chubby dan hidung mancung yang menambah kesan cantiknya, dan jangan lupakan kulit putih yang sudah menjadi ciri khas dari seorang Aia.

Eleufrasia Chika Dinata, biasa di panggil Frasia. Gadis cantik dengan tubuh tingginya, hidung mancung dan kulitnya yang sawo matang.

"Iya Frasia, lo capek banget keliatannya," sahut sahabat yang satunya bernama Kirey.

Eleanora Kirey Rosier, biasa di panggil Kirey. Gadis blasteran eropa itu merupakan sahabat dari Frasia dan Kirey sejak mereka SMP, ketiganya masih mempunyai dua sahabat lagi yang entah keberadaannya berada dimana.

"Gue gak papa kok, gue gak capek juga." Aia dan Kirey memandang satu sama lain, mereka sangat tahu penyebab sahabatnya itu terlihat begitu lelah seperti saat ini dan pelakunya kini berjalan ke arah mereka, dapat Aia lihat dari ujung kantin sana seorang remaja laki-laki lengkap dengan jas almamater osisnya kini seperti mencari seseorang di tengah-tengah ramainya kantin.

Kirey yang peka dengan gerak-gerik Aia lantas mengajak Frasia keluar dari kantin melewati beberapa meja dan bersembunyi di balik punggung siswa bertubuh tinggi dan besar hingga keduanya berhasil keluar dari kantin tanpa diketahui orang tersebut.

"ELVANO!!"

Remaja yang bernama Vano itu membalikkan tubuhnya setelah mendengar namanya di panggil oleh seseorang yang begitu familiar suaranya.

"disini lo rupanya. Orang dari tadi udah mau mulai rapat tapi lo malah ngilang, balik enggak lo sekarang ke ruangan osis."

Remaja yang bernama Vano itu di tarik keluar dari kantin dengan sangat tidak elitnya, sedangkan Aia hanya menyunggingkan senyuman tipis melihat tingkah remaja itu.

"Sayang banget ya lo sama Frasia sampai-sampai lo gak mau berpisah sedikit pun dari dia."

✿✿✿

ELVANO ALDEBARAN, remaja laki-laki berusia 18 tahun, berparas tampan dengan hidung mancung dan juga iris matanya berbentuk rubah, kulitnya yang begitu putih dan jangan lupakan senyumannya yang begitu menggemaskan ketika ia tersenyum. Banyak orang yang sangat gemas ketika melihatnya, pasalnya ia selalu berkeliling sekolah hanya untuk mencari seorang gadis yang selalu membuatkannya minuman kesukaannya.

Elvano kini menjabat sebagai wakil ketua osis, walaupun ia sama sekali tidak ingin menduduki jabatan ini, namun ia termakan oleh hasutan sahabat-sahabat satu organisasinya yang mengatakan. "Kalau kamu mencalonkan diri jadi wakil ketua osis, pasti 'dia' bakal ngasih kamu susu keju banyak banget."

Vano yang pada dasarnya memang mempunyai sifat childish dan lugu, lamgsung mengiyakan ucapan sahabat-sahabatnya, beberapa minggu kemudian dilakukan voting ternyata banyak memilih kandidat Vano dan ketuanya.

Baby nono [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang