TWTBY - Ch 2

3.4K 670 222
                                        

╰─▗ ▘➤𖥸 Tetap jadi babu






[Name] menutup mulutnya ketika serangan menguap melanda. Wajahnya begitu sayu diakibatkan begadang semalaman karena maraton anime Boruto. Padahal ia sudah memutuskan menjadi tim batch. Tetapi rayuan dan spoiler dari teman sekelasnya yang kebetulan wibu membuat [name] goyah.

Sialan, dasar anak tabung orochimaru!

Ia melirik jam dinding, tertera pukul 15.00. kemudian netranya mengarah pada bangku belakang yang ternyata kosong tidak berpenghuni. Hanya terdapat 2 bongkah tas milik inui dan kokonoi. Duh pasti duo kancut itu bolos lagi!

"Baik anak-anak, untuk tugas bahasa inggris ini sifatnya kelompok. 1 kelompok berisi 3-4 orang." Jelas sang guru sembari membetulkan kacamata.

"Apa ada yang ditanyakan? Jika tidak saya akhiri pembelajaran hari ini. Terima kasih"

Tepat dengan ucapan terakhir sang guru, bel berbunyi pertanda pelajaran dan aktivitas sekolah berakhir. Untuk masalah anggota kelompok, [name] sudah tidak perlu mencari ataupun dicari. Sebab, dia sudah menjadi hak milik kokonoi dan Inui.

[Name] segera memasukkan buku-buku ke dalam tas. Tungkainya melangkah pada bangku milik mereka berdua guna mengambil tas.

Baiklah! Waktunya mencari dua begundal itu.

Baru saja [name] berdiri di ambang pintu kelas, seorang guru menghentikan langkahnya. "Nak Yukino, tunggu sebentar."

[Name] menoleh, lantas membungkuk saat mendapati presensi sang guru matematika. "Selamat siang Ibu Arima. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya [name] sopan.

"Loh, tas siapa saja itu nak yuki?" Tanya Ibu Arima heran saat mendapati [name] menggendong 3 tas sekaligus. Apa muridnya ini part time jadi kuli panggul?

[Name] mengusap tengkuk canggung, "hehe ini tasnya Inui dan Kokonoi, Ibu.."

Ibu Arima menepuk dahinya pelan. "Haduh, kamu ini jangan mau-mau saja kalau disuruh"

[Name] hanya bisa haha hehe saja. Kalau bukan karena perjanjian konyol itu, [name] mana mau dijadikan babu.

"Oh iya. Ibu minta tolong ya nak Yuki. tolong berikan buku ini kepada nak kokonoi juga inui. Pagi tadi mereka berdua baru mengumpulkan tugas matematika"

[Name] mengangguk dan mengambil kedua buku tersebut dari Ibu Arima. Sembari mengamati [name] yang kini memasukkan buku tersebut ke dalam tas, Ibu Arima kembali berbicara.

"Oh iya. Kamu teman dekatnya mereka berdua kan nak yuki? Sebaiknya kamu minta tolong nak kokonoi dan inui untuk mengajari kamu matematika. Saya lihat nilai kamu tidak pernah stabil ataupun naik. Selalu saja rendah dan berujung remidi."

[name] hanya bisa meringis canggung saat mendengar perkataan Ibu Arima.


✉ ✉



Ini sudah bungkus ke 5. Tetapi [name] masih saja lahap mengunyah onigiri. Perkataan Ibu Arima tadi sungguh menyentil hati terdalam. Iya sih, dia memang sedikit bodoh jika dikaitkan dengan matematika.

Tolong digaris bawahi ya! Sedikit.

Sudah mendapat ceramah dari sensei, ia juga tak kunjung menemukan keberadaan inui dan kokonoi.

[name] jadi ingin mengjunpei.

"Aku pulang" Ucap [name] sembari membuka pintu rumah.

Biasanya ia disambut hawa sunyi dan sepi. Namun kali ini ia disambut dengan presensi kokonoi dan inui yang tengah bermain kartu, Tidak lupa sampah makanan yang berserakan.

Tolong ingatkan [name] untuk tetap bersabar.

[Name] menggeram marah, "Enak banget ya kalian. Udah bolos sekolah, tasnya aku yang bawain, ngotorin rumah orang lagi"

Bukannya bergerak, mereka berdua tetap khidmat bermain kartu. [Name] menghela napas pelan mencoba untuk tidak mengomel. Kini [Name] melangkah ke arah mereka berdua. Ia terduduk di karpet sembari meluruskan punggung.

"Apa ada tugas [name]?" Tanya Inui. Ia memperhatikan si gadis yang tengah membuka botol minuman.

[Name] mengangguk, ia membuka tas dan mengeluarkan buku-buku. "ada Shuu. Ini tugas bahasa inggris dan berkelompok."

"Nah sip. Kalau gitu kerjain ya [name]. Gue sama inupi mau main PS". Ucap Kokonoi santai yang diangguki Inui.

Gadis bersurai hitam itu memutar bola matanya malas. Pasti sudah ketebak deh endingnya seperti apa. Mau dipaksa seperti gimanapun, juga tidak akan mempan. [Name] saja sudah menglelah karenanya. Oke, karena tidak mau terlalu berlarut, ia langsung saja mengerjakan tugas tersebut. Beruntung, ia pandai di bidang bahasa inggris.

Karena suntuk, [name] kini memandangi inui yang tengah fokus bermain ps. Ia menopang dagu, terus menatap figur inui sembari tersenyum.

Inui gans, inui wangy wangy. Teriak [name] dalam hati.

"Shuu, aku mau nanya nih. Bahasa inggrisnya aku cinta kamu itu apa ya? Aku lupa." Tanya [name] sok bingung.

Inui menoleh, "I Love you"

"I LOVE YOU TOO SEISHU. Kalau gitu mau jadi pacarku ngga? Hehe" Seru [name] sembari menutup wajahnya malu-malu.

Sip, ia sudah membuat Inui mengucapkan kalimat ailopyu. Besoknya ia harus membuat inui mengucapakan will you marry me.

"Dasar cringe". Hujat Kokonoi.

Duk! Botol minuman milik [name] kini sudah mendarat mulus di kepala kokonoi, dan membuat pemuda itu mengaduh sakit.

Sedangkan Inui hanya menggelengkan kepala heran. Ia kini menatap layar televisi, melanjutkan acara bermain PS. Meskipun begitu, hatinya tengah mendoki-doki akibat ucapan [name]. dan ia berusaha menahan senyuman agar tidak terlihat oleh si gadis.

Dasar tsundere km mz


 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

bersambung



Hmmm babang inupi diam-diam menghanyutkan(͡° ͜ʖ ͡°)

𝐓𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐲 𝐭𝐨 𝐛𝐞 𝐲𝐨𝐮𝐫𝐬  ─Inui Seishu √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang