TWTBY - Ch 10

2.8K 604 154
                                    

╰─▗ ▘➤𖥸 Masalah






Ujian sudah berakhir. Kelulusan juga sudah di depan mata. Kini hanya tinggal menunggu hasil akhirnya saja.

Seharusnya saat ini [name], kokonoi, dan inui tengah bersuka ria setelah melewati fase belajar yang menguras otak dan tenaga. Bersuka ria atas bergantinya seragam mereka.

Seharusnya begitu. Namun, entah apa yang terjadi tiba-tiba mereka saling menjauh dan tidak bertukar sapa. Lebih tepatnya sih, kokonoi yang menjaga jarak. Biasanya mereka bertiga berangkat dan pulang bersama, kemudian bersantai di rumah si gadis. Namun, 3 hari setelah ulang tahun [name] semua berubah.

Kokonoi menjadi dingin, pun Inui ikut bersikap cuek. [Name] mulai berpikir keras, apa yang terjadi dengan mereka. Saat ia mulai menyelidiki, itadori berkata kalau mereka berdua terlibat konflik internal pada geng. Sehingga Kokonoi memutuskan keluar dan bergabung dengan geng lain.

Suara tv kini memenuhi ruangan. Namun si gadis masih berkutat dengan hewan peliharaan pemberian Inui dam Koko. Btw, kucingnya bernama kenma, sedangkan si kadal bernama junpei. Terasa bagus bukan?

"Aku harus gimana ini, kenma? Junpei? Kalau terus begini, pertemanan kami retak sudah" Gumamnya seraya mengusak rambut kasar. Ia meletakkan dagu di atas meja, menatap kadal dan kucingnya.

Junpei mengusapkan badannya di tangan [name], mencoba untuk menyemangati, "Ahaha geli junpei. Jangan digigiti ya jariku."

Kembali merenung. Serta menggigit bibir bawahnya gusar. Ini nekat sih, tapi ia harus bertemu langsung dengan mereka berdua segera, "Kalau begitu aku harus bertindak."

Kemudian ia meletakkan kenma di sofa dan menyelimutinya. Gadis itu mengulurkan tangan pada junpei yang ukurannya sebesar botol untuk bertengger di bahu.

Mantap, Kadal yang penurut.


✉ ✉


Sudah berkeliling pun ia belum menemukan keberadaan Inui dan koko. Juga, kuil musashi terlihat sepi. Jadinya [name] hanya berjalan tak tentu arah, hingga langkahnya sampai di depan sebuah gedung tua tidak berpenghuni.

Ia terduduk di bawah pohon, menatap langit yang sedikit mendung. Semilir angin malam yang bergerak menyapu wajahnya cukup membuat si gadis menguap pelan. Hampir saja ia tertidur jika si junpei tidak menarik-narik rambutnya.

[Name] menangkup si kadal, "Hm, kenapa junpei? Kamu masih lapar?" Namun kadal itu menjawabnya dengan melompat ke tanah, menunjuknya.

"Ooh kamu mau makan cacing? Yaudah bentar, aku mau gali tanah dulu" [Name] kembali mencari cacing untuk junpei. Padahal ia sudah memberinya 3 bungkus dorayaki loh.

Saat asyik mencari cacing, telinganya mendengar suara orang berbicara di dalam gedung. Mana ngomongnya keras banget macam penagih hutang. Karena kepo, ia memutuskan untuk mencari tahu.

"Ayo junpei kita menguping" Ia melangkah ke dalam gedung. Sarang laba-laba dan debu kotor mulai menganggu pengelihatannya. Di saat ia sudah tiba di tengah ruang, netranya membola ketika mendapati presensi inui tengah terlibat adu mulut dengan kokonoi.

Posisi yang buruk. Inui berdiri sendiri, sedangkan kokonoi dengan anggota gengnya. Sepertinya itu anggota inti dan itu berkisar 6 orang.

Mantap, Inui cari mati.

"UDAH GUE BILANG, GUE BUKAN AKANE KO! GUE SEISHU. INUI SEISHU!" Teriak Inui, ia menatap lurus ke arah temannya itu.

"Ayo balik ke toman, koko."

Sedangkan koko menatap datar. Tangannya menjulur pada pipi Inui, "Gue tahu. Tapi Tenjiku lebih menjanjikan. Mereka bisa ngasih gue lebih banyak uang daripada toman."

[Name] menatap sedih, ternyata kokonoi masih terjebak dalam fantasi uang dan juga bayang-bayang Akane. ia bergerak gusar di tempat. Ingin sekali berada di sana tetapi sebisa mungkin ia tahan dulu.

Namun ada hal yang paling [name] takuti, dan itu tengah terjadi saat ini. Adalah, kini Inui dihajar oleh 2 orang kembar bersaudara menggunakan tongkat besi. [name] mengeratkan tangan di sweater, ia tidak tega melihat Inui mengerang kesakitan. Hingga puncaknya terdengar suara tulang patah dari kaki kiri Inui.

Brengsek!

Tidak terima, lantas [name] keluar dari persembunyian. Ia berlari menuju arah lelaki berkacamata. gadis itu melompat, mengarahkan kakinya pada punggung pria berkacamata hingga si pria terpental jauh.

Bruk!

Semua orang yang berada disana terkejut, saat si pria-- haitani rindou tersungkur di tumpukan balok kayu karena ditendang oleh seorang wanita.

Mereka menatap [name] yang kini merentangkan kedua tangan di hadapan Inui, bermaksud melindunginya. Gadis itu menatap tenjiku tajam, mencoba mengintimidasi.

"[Name]!??" Inui dan koko berteriak bersama. Terkejut akan kehadiran si gadis yang tiba-tiba datang entah darimana.

"Heh! Kalian ini Cwk apa cwk sih? Beraninya kok keroyokan". Ujar [name] ketus. Tangannya mengepal keras.

"Woi lo ngapain di sini hah!?" Perempat imajiner tercetak jelas di dahi koko. Pertanda pria itu tengah kesal, "Sana pulang! Jangan ikut campur urusan gue sama inupi."

Gadis itu mengerutkan kening tak setuju, "gimana aku gak ikut campur kalau mereka menyakiti seishu? Dan juga bawa pengaruh buruk ke kamu."

Lantas Ia memainkan kedua kakinya, "Lagipula, aku ingin bawa kamu dan Seishu pulang, jichi..."

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Bersambung



Sasuga [name]-sama. Hanya di ff kamu bisa nendang haitani rindou awowkwok.

𝐓𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐲 𝐭𝐨 𝐛𝐞 𝐲𝐨𝐮𝐫𝐬  ─Inui Seishu √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang