TWTBY - Ch 8

2.9K 634 302
                                    

╰─▗ ▘➤𖥸 Sebuah Alasan Klasik





Menjadi orang yang peka dengan keadaan itu agak sulit. Apalagi jika memiliki seorang teman yang sulit ditebak isi hati dan jalan pikirannya. Inui Seishu dan Kokonoi Hajime itu adalah contohnya. Beberapa kali [name] mencoba menjadi cenayang untuk mengetahui jalan pikiran mereka, namun gagal.

Terlebih lagi pasal kejadian tak terduga tadi di sekolah. Otak [name] bekerja lebih keras guna memikirkan hal itu. Tentang Inui dan Koko yang tiba-tiba datang, sesaat ia mendapat kokuhaku. Dan yang paling mengesalkan, mereka menyuruh itadori untuk mengikatnya di bangku.

Sial, mana dia diikat dengan tali tambang lagi. Dasar Itadori bodoh!

Kini [Name] memicingkan mata, melihat inui dan koko tengah syahdu bermain kartu UNO. Lempeng sekali mereka, tidak ada niatan untuk memberi penjelasan-- atau minimal minta maaf deh.

"Eh duo bolot, kalian punya hutang penjelasan ya denganku. Lagipula kalian ini kenapa sih, tiba-tiba menyuruh itadori mengikatku setelah dek yanagi confess?"

"....atau jangan-jangan, kalian naksir yanagi ya!?". Tuduh [name] serius.

"Lo kalo goblok jangan terlalu dilihatin deh [name]" Sahut Kokonoi malas, "Lagipula gue sama inupi ga suka yang berbatang."

[Name] mendengus, "hilih alasan. Padahal tadi aku udah ada rencana menerima perasaan dek yanagi loh. Apalagi dia masuk kualifikasi pacar yang menjanjikan."

Kokonoi tertawa keras, ia merangkul bahu inui dan menepuknya beberapa kali. Sedangkan Inui melirik [name] terang-terangan, hingga membuat gadis itu gugup serta berkeringat dingin. Aduh! Sepertinya Ia salah bicara.

"E-eh, gak gitu maksudku seishu! T-tadi aku hanya asal bicara kok, hehe. Tenang saja, aku gak akan berpaling dari kamu!"

"Terserah. Gak ada urusannya sama gue". Sahut Inui begitu datar.

[Name] jadi ingin menangis. Bagaimana kalau Inui menganggap ucapannya serius? Lantas perjuangannya untuk mendobrak isi hati Inui sia-sia dong? Apalagi pria itu acuh tak acuh ketika ia mencoba untuk menjelaskan kembali.

"Hajime gimana ini... susah banget sih ambil hatinya Seishu" Rengek [name] seraya menarik lengan koko.

Koko menyahut santai, "Yaudah. Kalo gak bisa ambil hatinya, ambil aja hikmahnya."

"SARAN GAK GUNA. ku doain diinjek armor titan, mampus."

[Name] jadi mengkesal saat mendengar ucapan koko. Ia lantas memberi jarak kepada mereka, duduk mengarah dekat sofa rumahnya dan menyenderkan punggung.

Sayup-sayup matanya mulai memberat, ia menguap pelan dan perlahan menutup kelopak mata. Memasuki alam bawah sadar.



✉ ✉



"Lah si lemper tidur. Mana tidurnya mangap lagi". Ucap kokonoi melirik [name], Ia lalu mengatupkan mulut si gadis, dan mulai berdiri dari duduknya.

"Bentar gue mau bikin es jeruk dulu, sekalian ambil selimut."

Inui mengangguk. Setelah dirasa presensi koko menghilang, Inui kini meletakkan kartu dan mulai menyangga dagu. Menatap [name] yang tertidur pulas.

"Cakep tapi agak bego. Tapi gapapa, gue tetep suka."

Beuh kalau [name] mendengar, dia bakalan salto di jalanan. Sekaligus ngadain syukuran 7 hari 7 malam.

Inui tersenyum, lantas tubuhnya bergerak mendekat ke arah [name]. Mengusap lembut surainya, "Maaf kalau gue bersikap cuek atau gak peduli. Ada sebabnya gue berlaku seperti ini. Jadi, jangan berhenti suka ya."

Inui menatap [name] lembut. Meskipun di luar ia terlihat acuh tak acuh, tetapi sebenarnya ia menyukai si gadis. Hanya saja ada alasan tertentu yang menahannya.

Tangan Inui yang semula berada di rambut, kini turun menelusuri lekukan wajah [name]. Mulai dari mata, hidung, pipi, dan berakhir di bibir. Ia mengusapnya pelan, Hingga timbul keinginan untuk menciumnya. Lantas Ia mulai memiringkan wajah, mencoba mengikis jarak.

Tinggal sedikit lagi bibir mereka bersentuhan.

Grep

"Mau ngapain lo? Baru ditinggal bentar udah mau mesumin anak orang."

Tangan kokonoi sudah bertengger diantara bibir [name] dan inui. Ia menghalangi niat Inui yang mencoba untuk mencium [name]. Lantas Inui bergerak menjauh seraya berdecak sebal. Sialan, padahal tinggal sedikit lagi.

"Ck. Ko, lo ganggu banget dah. Lagian ngaca dulu sat, lo juga pernah mesum ke gue". Ucap Inui jengkel karena mengingat kejadian di perpustakaan kala itu.

Koko tertawa keras mendengarnya, ia lantas duduk dan meneguk minuman, "Gue tadi gak sengaja dengar ucapan lo. Jadi, apa alasan lo bersikap seolah-olah ga suka dengan [name]?"

Inui menghela napas, "ya, lo tau kan kalo kita itu anggota geng? Gue cuma gak pengen [name] jadi incaran musuh. Apalagi udah banyak kasus pemerkosaan yang mereka lakuin"

"--Gue ga pengen hal itu terjadi sama [name] meski dia jago bela diri sekalipun."

Setelahnya, hanya diisi oleh suara-suara dari televisi. Koko memainkan gawai, sedangkan Inui masih setia menopang dagu. Jarinya yang menganggur memainkan helai rambut [name].

Koko melirik, "Pi, bawa [name] ke kamar dulu. Setelah ini kita langsung ke markas, mikey udah manggil semua anggota."

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Bersambung


Inupi tuh sebenernya suka dan sayang, cuma ya gitu bersikap tsun-tsun. Aduh sayangkuuuw :'(

Disini ada yg ngeship koko-[name]? Wkwk. Mereka tuh kayak tom and jerry tauu\(^o^)/

𝐓𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐲 𝐭𝐨 𝐛𝐞 𝐲𝐨𝐮𝐫𝐬  ─Inui Seishu √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang