╰─▗ ▘➤𖥸 Perayaan dan Peringatan
✉
Menurut sebagian orang, hari sabtu itu identik dengan suasana ceria. Namun menurut [name] berbeda. Pada sabtu kali ini, merupakan hari kesenangan sekaligus kesedihan baginya.
Untuk lebih jelasnya lagi, hari ini adalah hari ulang tahun dan juga hari peringatan kematian mendiang orang tuanya. Mungkin dari sebagian pembaca sedikit bingung, kenapa orang tua [name] tidak pernah muncul. Itu karena mereka sudah pergi menuju alam akhirat, dan meninggalkan [name] sendirian.
Kematian mereka begitu mendadak. [Name] yang kala itu baru menginjak usia 12 tahun harus berlapang dada, saat mendapat hadiah ulang tahun berupa berita kematian orang tuanya.
Mobil terperosok ke jurang, juga jasad yang remuk bersama kepingan mobil. Abu mereka pun kemudian disimpan di dalam ruang khusus di rumah [name].
Hingga hak asuh [name] jatuh kepada adik Ibunya. Nasib baik, sang paman kaya raya. Jadi, [name] tidak perlu menjadi gelandangan dan tidur di kolong jembatan.
[Name] duduk di ruangan khusus rumahnya, ia mengatupkan kedua tangan dan mulai berdoa. Kemudian ia menatap lurus bingkai foto kedua orang tuanya sembari tersenyum lembut.
"Selamat pagi papa, mama. Apa kabar? Pasti kalian udah bahagia kan di sana? hehe. Ini sudah 4 tahun kalian pergi, tapi aku masih belum ikhlas..."
Kurvanya menurun, liquidnya membanjiri pipi, "aku kangen..." Ia melipat tangan di meja, menaruh dagu. Menatap foto mendiang pada dinding ruangan.
"Hng, gak enak tahu ditinggal sendirian. Sepi rasanya."
Tring! Kini suara dering telepon membuyarkan kegiatan [name] yang tengah menangis. Ia lalu mengambil handphone di meja, untuk melihat siapa si penelepon.
📲 Incoming Call from Om Daisuke😎💵💰...
Terima ✔ • Tolak
".... Halo [name]. gimana kabar kamu? Sehat saja kan?"
Suara berat lelaki merasuki rungu pendengaran.
"Iya halo Dai-nii. Aku sehat kok" Ucap [name] dengan suara parau. "Anu, apa.. Dai-nii gak mau pulang? Ini hari peringatan mama dan papa loh."
"Maaf ya, Dai-nii masih ada urusan pekerjaan di Dubai. Jadi, minggu lusa baru bisa pulang. Jangan sedih, nanti Dai-nii transfer uang 100 juta ya? Biar kamu bisa have fun bareng inupi dan koko"
"ASTAGA BANYAK BANGET SIH. YANG KEMARIN AJA BELUM HABIS" Omel [name].
"Sudah jangan banyak protes. Pulang nanti Dai-nii bawa kamu keliling Jepang, kita Quality Time berdua. Jadi, kamu jangan nangis lagi. Dai-nii gak suka."
[Name] menarik ingusnya, "Dai-nii pulang ke rumah saja aku sudah senang. Jadi, jangan lama-lama di Dubai. Betah banget sih main sama unta."
"hahaha maaf maaf, Ya sudah Dai-nii tutup dulu ya. Selamat ulang tahun, kesayangannya Daisuke"
Pip! Telepon terputus. Padahal gadis itu masih ingin berbicara lebih lama, tapi pamannya lebih suka berkencan dengan urusan bisnis. Ia lalu berdiri, mengambil 1 bingkai foto mendiang orang tuanya dan berjalan keluar ruangan.
Sepertinya, memasak menjadi opsi yang bagus untuk self healing.
✉ ✉
09.00 A.M
"Ck berisik banget hp lo. Disilent sana" Omel koko saat melihat handphone inui yang terus berbunyi.
Btw, mereka ini kok nempel terus ya macam perangko. Apa jangan-jangan, dugaan [name] benar?
Inui berdecak malas, kemudian menatap layar gawai. Namun matanya membola, karena mendapat notifikasi kalender bahwa hari ini adalah hari ulang tahun [name], juga sekaligus hari peringatan. Ia lantas menarik koko yang asyik makan, menyeretnya untuk berlarian di jalanan.
"Ko! Hari ini [name] ulang tahun. Juga hari peringatan kematian orang tuanya!" Ucap inui ditengah-tengah ia berlari.
Koko yang awalnya merengut jadi menepuk dahi, hampir saja ia lupa. kemudian mereka berlarian di jalan menuju kediaman [name]. Walau melipir sebentar ke arah lain untuk mencari hadiah yang pas untuk gadis itu.
Sesampai di halaman rumah, mereka langsung mendobrak pintu hingga membuat si gadis terkejut. Netranya saling memandang, dapat dilihat kalau sekarang [name] tengah duduk di karpet beludru ditemani bingkai foto, sepiring onigiri dan teh.
Juga, air mata [name] yang masih setia membasahi pipi merahnya.
Napas mereka terengah-rengah, tapi hal sekecil itu tidak mengganggu sedikitpun. Namun hal yang paling mengesalkan bagi mereka ialah membiarkan gadis itu menangis sendirian.
Inui melangkah ke arah [name], jarinya mengusap sudut mata si gadis. Mencoba menghilangkan jejak air mata, "maaf kami terlambat. Tolong jangan menangis lagi ya? Gue dan koko ada di sini kok. jadi, lo gak sendirian lagi."
Ia menjeda ucapan, lalu tersenyum teduh, "--dan juga.. Selamat ulang tahun untuk our sunshine, Yukino [name]."
Seharusnya [name] menangis. Tetapi karena perlakuan inui barusan, malah membuatnya jadi menyengir lebar.
"Heh, udah nyengir aja lo" Koko menepuk pelan kepala [name]. Ia kini memberikan sebuah kardus yang diyakini sebagai kado. "Ini hadiah dari gue dan Inupi. Semoga lo suka."
Buru-buru ia membuka isi kardus tersebut, dan tidak lupa dengan senyuman yang selalu tersemat. "Wah lucunya! Nemu dimana kalian?"
Ya, hadiahnya berupa anak kucing liar dan seekor kadal.
"Nemu di got. Meskipun begitu, kita carinya dengan hati loh [name], jadi rawat baik-baik ya. Itung-itung buat temen di rumah" Ucap Koko lalu beranjak menuju depan televisi, ingin memasang kabel ps.
Di lain tempat, Inui masih setia menyisir bulu anak kucing, sedangkan [name] mengamati kadal pemberian kokonoi. "Eh Shuu, kalau dilihat-lihat kadalnya mirip hajime ya?"
[Name] mengangkat kadal tersebut, kemudian membandingkan dengan koko dari jauh.
Kadalnya:
"Lah iya. Mana posisi rambutnya sama lagi."Mereka berdua saling bertatapan, kemudian beralih melirik koko yang asyik memilah game ps. Sejurus, gelak tawa terlontar dari bibir masing-masing. Sedangkan si kadal hanya menatap datar sang majikan.
 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
『 Bersambung 』
Padahal koko bau duit, tapi beli hadiah aja gak mampu🗿😌
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐲 𝐭𝐨 𝐛𝐞 𝐲𝐨𝐮𝐫𝐬 ─Inui Seishu √
FanficSetelah sekian lama berada di fase tetangga, babu, asisten, teman -zone, akhirnya naik pangkat menjadi pacar ꘎♡━━━━━━━━━━━━━━━♡꘎ : ̗̀➛Tokyo Revengers belong to [Ken Wakui] ᴛᴡᴛʙʏ ʙʏ ꜰᴀɪʀʏᴘᴀꜱᴛ | 2021