15🍂

18 3 0
                                    

Happy reading❤️
Typo dimana-mana.....


Siswa dan siswi mulai disibukkan dengan kegiatan belajar yang sedikit padat, dikarenakan akan di adakannnya ujian akhir semester  bulan depan dan itu membuat Devan mulai menjadi anak yang rajin membuka buku,alasannya tentunya ia tak ingin tinggal di kelas tiga terus well?mau di taroh dimana wajah tampan Devan kalau seperti itu,tidak naik kelas?memalukan!....

Hari makin berlalu tak terasa ia sudah akan melepaskan seragam putih abu-abunya.
Juga akhir-akhir ini Devan dan Sasa makin dekat saja,bisa dibilang kedekatan mereka layaknya seperti sahabat atau bisa juga disebut adik kakak entahlah mereka mempunyai hubungan apa sebenarnya....

Mungkin sejak gadis bernama Sasa itu ditolak mentah-mentah oleh Aksa,dan ada sebuah malaikat tak bersayap datang menemani kesedihan Seorang Sasa,karena  rasa cintanya yg tulus membuatnya bahagia bisa membuat sang gadisnya tertawa bahagia karnannya....

Tapi sayang seribu sayang,gadisnya belum peka atau memang tidak ingin peka akan perasaan kakak tingkatannya itu,yg sebenarnya ia sudah tahu bahwa lelaki itu menyukainya....

****

Sore-sore begini enaknya jalan-jalan!!pikir Sasa yang sedari tadi berada di kasur empuknya,selama berjam-jam dirumah hanya di habiskan untuk bermalas-malasan seperti rebahan contohnya....

Membuka handphone yang tergeletak di samping kepala lalu melihat siapa tahu ada orang iseng yang mengechatnya,sungguh! Handphone nya saat ini sangat sepi seperti hatinya....

Setelah mengecek handphone nya ia  meletakkan lagi ditempatnya semula lalu memejamkan mata,sunyi,sepi,sendiri,lagi dirumah...

Kadang rasa sebal hinggap di hati Sasa bila mana orang tuanya hanya sibuk kerja dan kerja,jarang dirumah,tanpa memperhatikan anaknya yang waktu itu hampir kenapa-kenapa

Oh tak bisakah orang tuanya berada dirumah berlama-lama?apakah mereka tak merasa kasihan terhadap anak semata wayangnya yg selalu ditinggal sendiri,dirumah.
Ingin rasanya Sasa mengebom perusahaan tempat sang ayah bekerja dan butik sang ibu yang saat ini dikelolanya,tapi Sasa masih waras untuk tidak melakukannya.

****

"Enaknya ngapain yaa kalo jam segini?"monolog Devan sambil memperhatikan jam yang terpasang di atas meja belajarnya....
Lelah juga dia berjam-jam menatap rumus-rumus di buku pelajarannya...

Ahaaa....

Sebuah lampu bohlam muncul di atas kepalanya lalu dengan cekatan mengambil handphone dan mengetikkan sesuatu di atas papan keyboardnya setelah itu ia menampilkan senyum menawannya.
Dan beranjak dari tempat duduknya itu mengganti pakaian untuk di pakainya nanti....

Perfact 👌

****

"TANTE!!!"teriak seorang wanita yang baru turun dari mobil sport yang ia kendari..
Lalu berjalan cepat menghampiri wanita yang lebih tua dari dia,dibalas dengan senyuman hangat...
"Sayang"balas wanita yabg lebih tua sambil memeluk wanita yang lebih muda.
"Kangen banget udah lama nggak ketemu"ujar wanita yang lebih wanita tua
"Sama tante aku juga kangen sama tante"balas wanita yang lebih muda...
"Kamu makin cantik aja,gimana disana belajarnya?"ucap wanita yang lebih tua dengan sedikit pujian didalamnya membuat wanita yang lebih muda tersenyum malu-malu.
"Ah tante bisa aja,tante ratna juga cantik kok"balanya dengan memuji wanita yang bernama ratna tadi....

"Emm kalo gitu kita masuk ke dalam aja supaya lebih enak ngobrol nya" ajak ratna menggandeng tangan wanita yang lebih muda dan diangguki oleh yang muda untuk masuk kedalam restauran....

****

Terlihat dua orang sedang meminum jus yang ada di hadapannya sambil bercengkrama dengan santainya,Entah percakapan apa yang sedang mereka bahas intinya itu tak penting sama sekali,bisa di bilang hanya basa basi semata agar tidak terlalu canggung(?)

"Sa sebenernya aku mau ngomong sesuatu sama kamu,udah lama sih mau ngomong ini tapi nunggu waktu yang tepat,tapi kayaknya ini waktu yang tepat"ujar Devan sesekali melirik Sasa yang berada di depannya "ngomong apa?ngomong aja kali kak"jawabnya santai sambil memainkan pipet yang berada didalam gelas itu...
Sedikit berfikir sejenak sebelum mengucapkan kata-kata yang sudah diujung tenggorokan.
"Sasa sejak awal aku suka sama kamu,dan aku harap aku bisa jadi pacar kamu,sebelum itu kamu mau nggak jadi pacar aku?"ujar Devan pada akhirnya sambil berharap-harap cemas akan jawaban yang akan di lontarkan gadis didepannya ini....

Sasa tentu saja kaget dengan pernyataan yang di lontarkan kakak kelas nya yang menjabat sebagai orang terdekatnya saat ini"maaf kak tapi ak____"belum sempat ia menyelesaikan perkataannya,tapi dia lamgsung mengubah pembicaraannya
"Iya kak aku mau jadi pacar kakak"ucapnya seraya memegang tangan devan yang saat ini bisa ia rasakan suhu tangan lelaki itu yang dingin.

Menghela nafas lega saat orang itu sudah tak ada lagi disana,mungkin jawabannya ini bukan dari hati yang terdalam tapi refleks terucap karna orang itu  tiba-tiba muncul di sana....

"Mungkin gue bakal ngelupain Aksa dengan cara seperti ini"

Karna sejujurnya Sasa masih belum bisa melupakan sosok Aksa,entahlah Sasa juga tak pernah mempunyai hubungan dengan Aksa,hanya sebatas teman mungkin,tetapi tetap saja ia tak bisa melupakan Aksa.

Ada yang bertanya ekspresi Devan saat mengetahui jawaban Sasa?ekspresinya langsung berubah yang tadinya menampilkan raut wajah cemas tiba-tiba berubah jadi cerah secerah mentari,bahagia sekali dia akhirnya diterima juga ungkapan cintanya ini....

"Aku bakal berusaha buat bahagian kamu Sasa,karna udah nerima aku jadi pacar kamu"ujar Devan tak lepas dengan senyum yang mengembang di wajahnya,Sasa hanya mengangguk menanggapi Perkataan Devan.

Dan sore itu mereka habiskan untuk bersama,mengingat baru saja hubungan mereka di mulai dengan Devan yang dilingkupi rasa bahagia dan Sasa yang dlingkupi dengan perasaan bersalah karna cara untuk melupakan seseorang harus dengan mengorbankan seseorang.....




Bersambung pula:)....

Pict:


Gabriella anastasya


Anara





Paypay💜

 So Runaway Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang