💙💙💙
" Aldiiii, balik ke tempat team kamu... " titah kakak pembina pada aldi yg menyusup di team alana.
Mampus! Gerutu ayu tertahan.
" kalau kamu gak mau pindah, kakak pakein ya kamu sama roknya alana.... "
Alana dan yg lain tertawa, karena aldi masih saja tambeng. Namun dengan berat hati aldi kembali, meskipun banyak sekali yg menyorakinya, aldi mana tau malu.
" senter siap?? "
" siap kak! "
" jaket siap?? "
" siap kak! "
" peta dan kompas siap?? "
" siap kak! "
" jangan keluar dari jalur, kalian wajib melewati jalur yg sudah ditentukan dipeta, dan juga disetiap pos sudah ada tim medis dan pembina yg berjaga. Tetap kompak, saling menjaga, dan saling perhatian sama teman... Paham? "
" paham kak! "
" silahkan jalan, team 1 dulu, lima menit, disusul team 2, begitu seterusnya ya.. Selamat jalan, dan hati hati... "
Aldi terus menatap alana dari tempatnya, alana yg aldi lihat sudah gemeteran, alana takut bagian beginian. Aldi jadi tidak tenang.
" gue duluan yaa.. " ucap aldi tanpa suara pada alana.
Alana menggeleng takut. Seraya memohon agar aldi tidak meninggalkannya.
Alana team 10 tentu saja masih lama gilirannya. Aldi mengangguk dan mengedipkan mata lembut, menguakatkan alana. " gue tungguin pasti..... " ucap aldi lagi sebelum ia masuk kedalam jalur.
Alana meremat ujung jaket anggit dan ara.
💙💙💙
" alana mana??? "
Anggit menoleh kekanan dan kekiri, anggit juga baru sadar alana tidak ada, perasaan tadi masih memegang jaketnya terus. Gak menjauh sedikitpun, sejak awal alana sudah terus menutup mata karena takut.
" tadi masih dibelakang gue.. " kata anggit.
Aldi celingukkan tapi tidak ada.