BAB 28

385 66 12
                                    


***
"Aamiin!"

Selesai berdoa Vio merapikan sejadah dan melipat mukena. Dia ingin menenangkan pikiran yang sempat kacau karena omongan orang tentang Sky. Dia tahu suaminya orang baik, tak pernah menyembunyikan apa pun. Tak mungkin Sky seperti yang mereka tuduhkan.

"Vio!"

Mendengar suara cemas Sky, Vio langsung keluar kamar tanpa menyelesaikan pekerjaan melipat mukenanya. Di ujung tangga dia melihat Sky berpeluh dengan nafas tersengal.

"Abang larilari?" tanya Vio lalu mendekati Sky dan mengusap keringatnya.

"Tadi kamu ke kantor saya?"

Vio mengangguk.

"Kenapa tak bilang mau datang?" tanya Sky lagi..

"Mau ngasih surprise tadinya," kata Vio.

"Kenapa pulang lagi? Lain kali langsung ke ruangan saya saja."

"Aku tak tahu ruangan Abang dimana."

"Kamu bisa tanya orang kan?"

"Mana mau mereka memberitahu orang asing sepertiku," jawab Vio.

"Orang asing apa. Kamu kan istri saya!" Sky memegang tangan Vio.

Terkejut Sky saat asistennya memberitahu bahwa Vio datang. Dia lebih terkejut lagi mengetahui Vio pergi dan meninggalkan barangnya di meja depan.

"Kamu belum jawab pertanyaan saya. Kenapa pulang lagi?"

"Abang minum dulu nanti aku jelaskan!" Vio menarik Sky ke dapur.

Di dapur, Vio menuangkan air dingin untuk suaminya.

"Tadi di kantin beberapa orang membicarakan Abang. Mereka mengatakan hal tidaktidak. Aku sangat marah jadi memutuskan pulang saja. Aku tak mau menghadapi Abang dengan keadaan marah," jelas Vio.

Sky memandang Vio dalam, "Apa yang mereka katakan tentang saya?"

"Bukan apaapa. Terlalu mengadaada. Lupakan saja okay!" Vio meremas wajah Sky.

"Tak perlu dengarkan orang lain. Saya sudah menyuruh kamu bertanya tentang saya pada Azraqi kan? Itu karena saya segan berbicara tentang diri sendiri padamu. Saya malu. Tapi sepertinya kamu segan juga bicara pada Azraqi. Sekarang  apa pun yang ingin kamu tahu, kamu bisa bertanya pada saya. Saya akan memberitahumu langsung okay?"

Vio mengangguk lalu duduk di riba Sky.
"Abang, aku sudah resmi keluar dari pekerjaanku!" beritahu Vio.

"Serius?"

"Iya. Aku ingin mengurus Abang saja di rumah. Dan hanya menghabiskan uang yang Abang susah payah kumpulkan. Abang sudah lelah mencari uang, aku akan bantu habiskan okay? Biar tak mubadzir."

"Macammacam!" Sky menarik pipi Vio. "Oh ya karena kamu sudah tak bekerja. Kita pergi honeymoon saja gimana? Saya ingin ajak kamu bertemu Tante saya juga."

Keluarga Sky hanya tantenya saja, yang kini memilih menetap di luar negeri bersama suaminya. Karena suaminya mempunyai usaha di sana, jadi mereka sekeluarga pindah. Hanya Sky saja yang memilih tinggal di sini.

Saat pernikahan kemarin tantenya hanya bisa hadir secara virtual karena sedang mengandung anak kedua dan kondisinya itu tak memungkinkannya bepergian.

"Ya aku juga mau bertemu Tante. Kau tahu sepertinya dia sangat menyukaiku. Kemarin dia mengirim hadiah lagi untukku. Bahkan dia menunjukkan kamar khusus yang dia buat untukku jika aku pergi kesana nanti. Katanya dia sudah lama ingin anak perempuan jadi bersemangat menyiapkan itu untukku. Jujur aku sangat terharu. Menyesal kenapa tak dari dulu menikah dengan Abang!"

Bukan Salah Jodoh ✔Where stories live. Discover now