BAB 30

581 74 19
                                    

***

Di ruangan kantor yang dingin, Sky menatap kosong ke luar jendela. Tak pernah ingin dia menyakiti Vio seperti ini.
Keinginan egoisnya untuk menikahi Vio berakhir luka lagi untuk Vio.

Tibatiba pintu diketuk. Sky menoleh dan melihat asistennya masuk.
"Boss, di luar ada ...."

"Sky!"

Belum sempat asisten menyelesaikan ucapannya seorang pria paruh baya masuk ke ruangan Sky.

"Kau tak mau menyambut Oom mu?" ucap Danu lalu duduk di sofa kantor Sky.

Dengan isyarat Sky menyuruh asistennya pergi.

"Apa yang kau inginkan?"

"Sikap seperti apa ini? Beginikah caramu berbicara pada orang yang lebih tua?" ucap Danu sinis.

"Ya!" balas Sky sepatah.

"Yausdah, lupakan soal etikamu itu. Oom kesini ingin meminta bantuanmu untuk menyelamatkan perusahaan Oom!"

"Beginikah caramu bersikap saat meminta bantuan?" Sky membalikkan ucapan Danu.

"Sky! Jangan lupa siapa yang membesarkanmu!" marah Danu.

Sky tersenyum kecut. Mana mungkin dia lupa. Dia menunduk. "Aku tak akan pernah membantumu!" ucap Sky tepat di depan wajah Danu. "Lagi pula itu adalah perusahaan yang kau rampas dariku, aku ingin melihatmu jatuh dan kehilangan!"

"Kurang ajar!" marah Danu lalu menampar Sky. "Anak durhaka tak tahu balas budi! Kalau aku tak mengambil alih perusahaan bapakmu mungkin perusahaan itu akan hancur dari dulu."

"Sebelum aku memanggil petugas keamanan sebaiknya kau pergi saja dari sini!" halau Sky.

"Kau tak takut aku sebarkan aibmu pada semua orang? Bagaimana jika istri dan mertuamu tahu kelakuan bejatmu dulu? Demi Tuhan aku akan mempermalukanmu. Bukan hanya kau tapi istrimu juga dan keluarganya."
Danu sebenarnya sudah lama tak bertemu Sky. Dia baru dapat kabar dari Yesha kalau Sky sudah menjadi orang sukses dan yang lebih mengejutkan dia menikahi anaknya Setyadi, Vio.
"Aku pernah melukainya sekali, mudah bagiku untuk melakukan yang kedua. Aku akan membuat istrimu sangat menderita. Bagaimana menurutmu?"

"Berani kau melukai hatinya lagi, akan kuhancurkan hidupmu sampai benarbenar tak ada yang tersisa!" marah Sky.

"Apa kau mengancamku sekarang? Betapa tidak berbaktinya. Kau pikir karena kau telah memiliki segalanya kau bisa melakulan hal sesukamu? Ingat Sky kau tak pernah bisa lebih baik dari putraku. Kau selalu mendapat bekasnya. Bahkan istrimu sendiri pun adalah bekas Haidar. Jadi jangan terlalu sombong dengan apa yang kau miliki saat ini! Dan apa kau pikir dengan masa lalumu yang berantakan kau layak untuk perempuan mana pun? Tidak! Kau tak layak untuk siapa pun. Ayahmu pendosa memiliki selingkuhan dimanamana, ibumu mati bunuh diri dan bahkan masa mudamu pun tak benar. Kau pikir ada orang yang menginginkanmu? Tak akan ada Sky!"

"Diam!" Sky menekup telinganya. Kepalanya sakit lagi. Dia menatap Danu dengan wajah kesakitan menahan marah.
"Apa belum cukup kau menghancurkan hidupku hah? Kau mengambil semua hartaku aku tak peduli. Bahkan kau merusak masa mudaku pun aku tak membalasmu. Kau bilang aku tak pantas untuk siapa pun? Memangnya siapa yang membuatku seperti ini hah?" Sky meraung membanting semua barang di dekatnya. "Apa salahku jika aku memiliki ayah yang brengsek? Juga, ibuku tak pernah bunuh diri apa kau mengerti? DIA TAK BUNUH DIRI. Kau bilang kau telah membesarkanku kan? Tidak ... kau malah menghancurkan hidupku. Dengan gampangnya kau mendorongku ke dalam lumpur dosa yang anakmu ciptakan sendiri. Hanya karena aku yatim piatu dengan seenaknya kau menjual hidupku. Apa anak sebatangkara seperti aku tak berhak mendapat kemuliaan hidup? Kau coreng arang di wajahku. Kau biarkan semua orang menunjuk memaki menghinaku. Kau biarkan aku bertanggung jawab atas kelakuan bejat anakmu sendiri. Kau jadikan aku tumbal keegoisanmu. Dengan tanpa rasa bersalah kau hancurkan hidupku dalam sekejap. Yang menghamili wanita sialan itu adalah putramu yang brengsek. Kau timpakan semua kotoran ke kepalaku hanya karena takut masa depan putramu dan nama baikmu hancur. Tapi bagaimana dengan milikku? Bagaimana dengan masa depan dan nama baikku? Aku dikeluarkan dari sekolah. Aku terpaksa jadi pak sanggup atas bayi yang sama sekali bukan milikku. Kau memaksa aku jadi suami dari kekasih putramu. Setiap hari aku akan menyaksikan istriku sendiri bercumbu mesra dengan putramu sementara aku mengurus cucumu  yang masih bayi. Namun sekali pun kau tak pernah bertanya bagaimana keadaanku. Hidupku hancur karena kalian! Aku akan memberikan seluruh hartaku tapi bisakah kau kembalikan masa mudaku yang telah hancur? Tidak kan? Kalian tak akan bisa memperbaiki apa pun. Jadi jangan menemuiku lagi!"
Sky menekup wajah dan duduk melutut bersandar pada meja. Emosinya yang dia pendam bertahuntahun akhirnya keluar lagi. Kenangan yang dia coba hapus harus dia keluarkan lagi.

Bukan Salah Jodoh ✔Where stories live. Discover now