Empat

142 20 6
                                    

Pagi ini Lia melangkahkan kaki menuju kampusnya dengan berat. Selama di dalam bus ia hanya mendengarkan lagu sambil memandang keluar jendela. Hari ini ia harus menyiapkan diri untuk hal hal tak diinginkan.

Bus nya berhenti tepat di pemberhentian bus depan kampusnya. Lia turun dengan lunglai. Ia tak terlalu memperhatikan sekitar. Ia hanya fokus pada jalan yang akan dilaluinya. Masuki gerbang, ia menarik nafas dalam dalam dan membuangnya.

"Oke Lia, mari kita mulai"

Lia berjalan tanpa ada halangan berarti sampai saat kakinya akan berbelok ke arah kelasnya, seseorang menarik tangannya kuat dan membenturkannya ke tembok.

Plak!

Sebuah tamparan tepat mendarat di pipi Lia. Tamparan kuat itu memberi bekas merah pada pipi kanannya. Lia meringis. Rasa perih dan pengang menjalar di pipi hingga kepalanya.

Lia memegang pipi kanannya dan menatap pelaku yang menamparnya. Siapa lagi kalau bukan Minju dan temannya.

"Lu emang gatel ya minta di garuk. Ga pernah mau dengerin omongan gue. Gue bilang jauhin Jaemin ya jauhin! Apa emang lo itu anak cewek ga bener makanya lu juga gatel gini??!" Bentaknya tepat di depan muka Lia

Lia berusaha untuk menahan tangisnya. Tangan kirinya mengepal kuat di sisi tubuhnya. Ia balas menatap Minju nyalang. Kali ini, Minju benar benar melukai harga diri Lia. Tidak ada yang boleh merendahkan papa dan mamanya 

"Jaemin tau semua perbuatan lu Minju, jangan harap dia mau liat lu lagi" tantang Lia

"Lu!!!"

Minju menarik rahang Lia dan mencengkram kuat rahangnya.

"Sekarang lu udah berani ya? Lu mau apa tadi?" Sinisnya

"Argh! S-sakit Minju" rintih Lia

"Won, Yul, seret jalang ini ke gudang" Minju melepaskan cengkraman di rahang Lia yang membekaskan luka karena kuku panjang Minju

Chaewon dan Yuri menarik rambut Lia dan menyeretnya ke gudang belakang. Lia sudah merintih kesakitan memohon untuk dilepaskan. Namun, seakan tuli mereka semakin kencang menarik rambut Lia dan menyeretnya.

"Ikat dia di kursi!" Perintah Minju pada Chaewon dan Yuri

"Ju, tolong jangan gini Ju.. Gue cuma temen sama Jaemin, gue gasuka Jaemin Ju hiks T-tolong percaya hiks gue Ju" bujuk Lia sambil menangis

"Kalau lu belum mati, gue ga akan pernah percaya jalang kayak Lu!"

Chaewon dan Yuri akan mengikat Lia, namun Lia banyak bergerak dan memberontak berusaha kabur. Melihat pemberontakan Lia, menyulut amarah Minju. Minju mendekati Lia dan menampar  pipi Lia dengan tenaga penuh sampai sudut bibir Lia berdarah. Lagi dan lagi, Minju menjambak rambut Lia keras.

"Diem atau gue ga segan bikin lu celaka"

Lia menangis sesegukan. Ia menatap Minju dengan tatapan memohon untuk dilepaskan. Sungguh, ia merasa sakit dibagian wajah dan tangannya yang diikat kuat oleh Chaewon dan Yuri.

Minju tersenyum senang. Ia menatap Lia remeh dan mendorong Lia hingga kursinya terjatuh ke lantai. Kepala Lia sempat membentur ujung meja yang ada di dekat kursi tempat ia duduk.

"Choi Julia.." panggil Minju sambil menepuk pipi Lia dan memencet sudut bibir Lia yang robek

"Kalau gue bilang lu mati, maka lu harus mati" titah Minju sambil berdiri dan bersiap meninggalkan Lia. Sampai sebuah suara tepuk tangan menginterupsi mereka

Prok prok prok

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Lia lagi bacain komen haters : Sotoy emang sotoy, fans bukan tapi bersikap lebih tau ttg gue daripada fans 🤪😏

My lovelya 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang