Sepuluh

127 17 14
                                    

"Loh Soobin??!" Kaget Yeonjun

Soobin tersenyum kikuk "Hai bang, gue jadi datang"

Yeonjun tersenyum senang lalu mengajak Soobin masuk "Kebetulan lagi kumpul semua nih"

Yeji yang pertama  kali sadar siapa yang datang otomatis berdiri dan menunjuk Soobin dengan permusuhan nyata "Elu!!!!"

Soobin hanya menatap Yeji datar. Kini semua yang ada di ruangan menatap Soobin dengan berbagai macam ekspresi. Ryujin, Chaeryeong, Yuna jelas tatapan sengit dan permusuhan, Taehyun Beomgyu tentu dengan tatapan senang, Hueningkai dan Jake tentu saja bingung, dan Lia... Ia menatap Soobin sedih dan memilih membuang muka.

Soobin yang menemukan presensi Lia segera berjalan menuju Lia tanpa menggubris Yeji dan tatapan lapar yang tertuju padanya. Ia berdiri di hadapan Lia yang masih duduk di kursi roda kemudian ia setengah duduk dengan lutut sebagai tumpuan.

"Lia kan?" Tanya Soobin yang tidak digubris oleh Lia

"Gue mau minta maaf atas perkataan kasar gue tadi" pinta Soobin

Lia menoleh kearah Soobin kaget. Minta maaf? Tapi kenapa minta maaf? Lia masih memasang wajah datar seakan tidak peduli, namun sorot matanya mengatakan untuk Soobin melanjutkan kalimatnya.

"Gue lagi sibuk tadi nyari bukti ini" Soobin mengeluarkan sebuah sd card dan flashdisk lalu menyerahkannya ke Lia.

Lia menatap Soobin bingung. "Ini apa?"

Soobin tersenyum, "bukti bully Minju ke elu. Udah gue kumpulin kira kira baru dapat selama 5 bulan ini. Yang kejadian hari ini, gaada bukti cctv tapi kamera ponsel gue. Karena gue udah rekam dan liat lu ditarik Minju dari awal."

Lia kaget. Ia tak menyangka Soobin sampai mencari bukti seperti ini.

Yeji, Ryujin, Chaeryeong, Yuna yang dari tadi di tahan oleh Yeonjun, Beomgyu, dan Taehyun kini pun menganga saking terkejutnya dengan sikap aneh Soobin. Tapi mereka kini tersenyum lebar. Yeji melepas paksa dan mendorong Yeonjun menjauh darinya. Ia segera mendekat ke Soobin dan berterima kasih

"Bin, makasih. Maaf kalau kita tadi bentak lu. Karena jujur aja kita masih gedeg sama omongan lu tadi" ujar Yeji

"Tapi kak Yeji, yang bentak bang Soobin cuma kak Yeji doang, kita masih diem tadi" celetuk Yuna polos yang dibalas tatapan tajam Yeji.

Yang lain? Berusaha menahan tawa dengan kepolosan Yuna yang tak berujung.

Soobin mengangguk dan kembali menatap Lia

"Gue beneran minta maaf" ujarnya tulus

Lia mengangguk dan tersenyum lebar, "Iya gapapa, meskipun nyakitin banget kata-kata kamu tapi aku maafin"

Melihat Lia tersenyum, Soobin pun ikut tersenyum. Meskipun tak selebar Lia yang sampai matanya menyipit, namun senyum Soobin membuat dimple di kedua pipinya terbit. Tanpa sadar, Lia menusuk dimple Soobin dengan jarinya.

"Dimplenya dalam banget, manis banget...." Jujur Lia.

Soobin kaget, semua yang ada di ruangan kaget dengan perilaku spontan Lia.

Jake langsung berdiri dan menjauhkan tangan Lia dari wajah Soobin.

"Kakak, gaada pacar pacar an!" Tukas Jake sambil menatap tajam Soobin yang diacuhkan Soobin.

"Yaudah, gue pulang dulu" pamit Soobin.

"Gausah Bin, ikut kita nginep disini aja. Ada dua kamar kok, kamar cewek dan cowok. Soalnya kalau lu keluar sekarang dimarahin satpam nanti" cegah Yeonjun yang di iyakan oleh yang lain.

Soobin tampak meninmbang dan akhirnya mengiyakan. Karena besok dia ada kelas sore, jadi bisa pulang ke apartemen pagi atau siang besok.

Yang lain bersuka cita dan kembali mengobrol. Kali ini Lia menyimak sambil sesekali menggelengkan kepalanya. Soobin memang sedari awal menyadari perubahan Lia

"Kalau pusing, istirahat aja. Sekarang jam nya pasien istirahat" ujar Soobin yang lagi lagi mengundang yang lain segera beranjak ke arah Lia dan menuntunnya ke brankar.

"Kak, Jake temenin kakak tidur di brankar aja ya? Jake kangen kakak.." pinta Jake yang langsung diangguki Lia. Jake naik ke brankar dan memeluk Lia. Lia mengusap sayang kepala Jake sambil berusaha memejamkan matanya. Hal ini tak luput dari pengamatan Soobin yang disadari Hueningkai.

"Mereka udah lama gak ketemu. Sejak Jake usia 9 tahun karena Jake dibawa nenek ke Australia. Setelah usia Jake 19 tahun, barulah Jake kembali ke Kanada tapi kak Lia ternyata memilih kesini. Makanya Jake masih manja banget sama Lia, karena memori terakhir yang diingat Jake saat ia berusia 9 tahun" jelas Hueningkai panjang lebar

Soobin menyernyit. Kenapa laki-laki bule ini menjelaskan hal itu kepadanya? Memang dia peduli?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Smile Lia 💙💙💙💙

My lovelya 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang