Perlahan Lia mulai membuka matanya. Dihadapannya kini terpapar sinar lampu yang silau terang benderan dan langit langit warna putih yang asing di ingatannya dan bau bau aneh yg juga asing di indera penciumannya. Lia mengedarkan pandangannya gune mengetahui dimana ia kini berada, karena terakhir yg dapat diingatnya adalah Soobin yang memeluknya setelah menolongnya dari Minju.
Pandangan mata Lia terarah pada selang infus yang menancap di lengan kirinya.
"Ah, rumah sakit" monolognya
Lia melihat sisi lain dan mendapati 3 orang wanita yang tengah tertidur di sofa diujung sana. Yrji, Ryujin, dan Chaeryeong. Lia tersenyum kecil melihat temannya yang tertidur saling berdempet. Ryujin memeluk lengan Yeji dan kepalanya bersandar pada sofa, dan Chaeryeong yang kepalanya berada di paha Yeji. Ya, Yeji sebagai tumpuan tidur mereka. Padahal ada bantal sofa disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cklek!
Lia menoleh kearah pintu yang terbuka. Disana, berdiri Yeonjun yang terkejut karena Lia sudah siuman. Lia memasang senyum manisnya pada Yeonjun, seperti tak terjadi apapun. Yeonjun berlari kecil kearah Lia.
"Gimana keadaan lu? Ada yang sakit?" Tanya Yeonjun khawatir
Lia hanya terkekeh dan mengangguk.
"Gue baik kok bang.. Oh iya, udah berapa lama gue pingsan?" Tanya Lia
Yeonjun meletakkan dua paperbag besar ke atas nakas. Lalu ia kembali dan menyeret kursi di sisi brankar Lia.
"Lu dibawa ke rumah sakit sekitar jam 9 an, terus diobatin sama dokter Umji, terus Lu pindah ke ruang VVIP jam 10 an lah. Dan sekarang jam 12.30. Jadi kira kira lu pingsan 3 jam an" jelas Yeonjun
Lia mengangguk paham. Jangan berpikiran negatif dengan Yeonjun. Ia sepenuhnya mencintai Yeji, dan Lia yang sudah seperti saudara bagi Yeji merupakan adek juga bagi Yeonjun. Jadi, Yeonjun benar benar menganggap Lia sebagai adek dan Lia menganggap Yeonjun layaknya abangnya sendiri.
"Gue tadi ada kelas, makanya baru bisa kesini sekarang sambil bawain pakaian buat mereka bertiga juga makanan. Mereka ngotot mau nginap sampe lu boleh balik" jelas Yeonjun tanpa diminta.
Lia mengerucutkan bibirnya sebal.
"Kenapa nginep sih? Nanti mereka ribet bang kalau harus ngurusin gue juga. Apalagi Chaeryeong dan Ryujin anak sibuk.." lirih Lia
Yeonjun tertawa kecil, kemudian ia mengangguk paham.
"Kayak lu gatau mereka aja. Yuna belum dikasih tau karena masih di sekolah, coba udah pulang nanti. Yakin sih gue, kalian bakalan pindahan ke sini" ujarnya tertawa
Yeonjun berdiri dan mengambil apel yang ada di piring.
"Gue bukain ya, biar ada yg ngisi perutnya"
Yeonjun membukakan apel dan dan memberikan garpu pada Lia agar ia bisa memakannya.
"Jadi, cerita sama gue apa yg terjadi" tegas Yeonjun
