Empatbelas

109 14 15
                                    

Pagi ini Soobin sudah menunggu Lia di depan pintu. Ia sudah menghubungi Lia dan Lia sudah berkata bahwa ia akan segera keluar. Tak lama kemudian, Lia beneran keluar.

Dengan dress diatas lutut kotak kotak dan rambut disanggul membuat Soobin terdiam sejenak. Lia menatap Soobin heran.

"Hey, ayo berangkat" tegur Lia

Soobin tersadar. Ah iya, mereka harus segera berangkat.

"Jake sama Kai udah berangkat?" Tanya Soobin

Lia menggeleng, "Mereka berangkat jam 9 nanti kok. Tuh mereka lagi ngintipin kita" tunjuk Lia pada pintu yang tak tertutup rapat

Soobin meringis. "Jake, Kai Kita berangkat ya"

Tak ada sahutan dari mereka. Hanya suara tawa melengking khas milik Hueningkai. Lia berjalan duluan meninggalkan Soobin menuju lift. Soobin pun segera menyusul Lia. Ia melihat Lia yang menekan tombol lift. Fokusnya terarah pada jari jemari Lia. Ntah kenapa jari Lia itu unik.

Ting!!

Lift terbuka, menampilkan Yeonjun yang melangkah keluar. Ia melihat Soobin dan Lianyang sudah rapih dan bersiap ke kampus sedangkan dirinya baru akan bersiap.

"Wih, udah siap aja nih kalian. Gue malah baru pulang" tegur Yeonjun

Soobin memutar bola mata malas. "Udah gue bikinin roti bakar lu. Tinggal makan aja. Baju udah gue siapin juga. Gue berangkat dulu"

Soobin langsung menarik Lia masuk ke lift. Lia yang belum menyapa Yeonjun hanya sempat melambaikan tangan tepat sebelum lift tertutup rapat.

Kecanggungan menyelimuti mereka. Lia diam dan Soobin juga diam. Sampai lift berhenti dan beberapa orang masuk. Lia merapat ke ujung belakang, dan Soobin langsung berdiri di depan Lia. Turun lagi dan masuk orang lagi. Sudah ada 9 orang di dalam lift. Hampir memenuhi kapasitas maksimal orang dalam lift. Soobin masih berdiri anteng dan Lia sekarang tengah susah payah menahan debaran jantung yang semakin menggila. Apalagi disini Soobin menggenggam tangan Lia, seakan menjaganya agar tak jauh darinya.

Lia merasakan sensasi panas menjalar di sekitar pipinya. "Oke Lia, tarik nafas hembuskan..." Batinnya

Ting!!

Lift berhenti di lantai 1. Setengah dari orang yang berada di lift keluar. Tujuan mereka ke basement, jadi mereka masih menunggu sebentar lagi. Soobin berpindah posisi ke samping Lia.

"Bentar lagi keluar, pegangan biar gak ilang" Soobin masih memegang tangan Lia.

Lia mengangguk kecil. Ia balas menggenggam tangan besar Soobin.

Ting!!

Lift terbuka. Mereka keluar bersamaan dan menuju mobilnya yang terparkir apik di sebelah mobil Yeonjun. Hyundai silver itu kini sudah dinaiki Lia dan Soobin. Mereka langsung berangkat ke kampus. Tak banyak percakapan. Soobin fokus ke jalan, Lia fokus memperhatikan Soobin menyetir. Sampai mereka terjebak lampu merah, Lia yang memperhatikan Soobin tertangkap basah oleh Soobin.

"Iya, gue tau gue ganteng kok" celetuk Woobin yang membuat Lia tersedak air liurnya sendiri

"Uhuk! Uhuk uhuk!!" Lia teebatuk dan membuat Soobin jadi ikutan panik. Dengan segera Lia membuka tas nya dan mengeluarkan air minumnya. Ia tenggak sampai setengah botol, barulah ia lega. Wajahnya kini memerah. Ia malu tertangkap basah oleh Soobin.

Soobin tertawa kecil yang membuat Lia semakin malu. Ia kini sudah seperti kepiting rebus. Wajahnya benar benar merah sampai ke telinga. Lampu lalulintas sudah berubah menjadi hijau. Lia merasa lega, karena perjalanan lanjut. Kini Lia memperhatikan jalanan. Melihat orang yang berlalu lalang di jalan membuatnya tersenyum tipis. Ia jadi rindu naik bus ke kampus.

My lovelya 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang