61. Enam satu

77.6K 12.8K 2.8K
                                    

Happy reading 💖

*

****

"Ada dua opsi. Lo ngalah, atau lo nyerang gue tapi adik lo gue sakitin? Sekarang lo pilih kejayaan geng lo yang nggak pernah kalah atau milih keselamatan adek lo?" Lionel lalu tersenyum menyeringai bak iblis.

"PENGECUT SEKALI EVERYBODY. MAINNYA NGGAK BERKELAS. HIH GELAYYY," cetus Rafan dengan kekesalan yang menggebu-gebu. Padahal ia tak ada hubungan dekat dengan Cahya, tapi melihat Rival yang sepertinya bucin parah dengan cewek ini membuat Rafan ikut andil dalam membacot.

Baru saja ingin berbicara untuk mengungkapkan keputusannya, deruman motor besar memekakkan telinga hadir membuat Ellgar tak jadi berbicara. Deruman motor itu meraung-raung dengan suara yang khas. Semua memusatkan pandangannya pada pengendara motor ninja berwarna hitam yang baru saja datang.

Pengendara itu memainkan motornya dengan gaya atraksi yang membuat semuanya takjub.  Sayang, wajahnya tertutup helm. Tapi bisa dilihat, bahwa lelaki itu sangat gagah dilihat dari bentuk tubuhnya.

"Siapa?" gumam Ellgar mengerutkan keningnya. Semua orang-orang di sana diselimuti kebingungan.

Motor pengendara berhenti di tengah-tengah penghalang dua kubu membuat semuanya menyusuri penampilannya. Mendadak semuanya kagum melihat lelaki dewasa dengan balutan jaket kulit dengan celana jeans hitam yang sobek di bagian lututnya. Ada hiasan rantai di celana itu menambah kesan garang.

"Lambang elang?" gumam Genta melihat ada lambang elang di belakang jaket itu. Matanya turun menyusuri motor hitam, ada stiker elang juga di sana. Hanya Genta yang sadar akan hal itu.

Pengendara melepaskan helmnya. Semuanya tercengang. Itu adalah ... Bumi, dengan tampilan tidak seperti biasanya. Tampak lebih muda karena tatanan rambut yang berbeda. Wajah tegas itu terlihat sangat menyeramkan, semua tahu bahwa lelaki itu sedang menahan amarahnya.

 Wajah tegas itu terlihat sangat menyeramkan, semua tahu bahwa lelaki itu sedang menahan amarahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bumi ... lagi-lagi lelaki itu ke sini berniat menyelamatkan putrinya. Ellgar dan Rival sudah tremor, jantung mereka berpacu cepat melihat tatapan tajam yang Bumi berikan kepadanya. Entah, mereka tak tahu Bumi tahu dari mana. Bahkan Ellgar saja tidak tahu ayahnya punya motor seperti itu.

Bumi turun dari motornya lalu menghadap kubu Lionel memberikan tatapan tajam kepada mereka. Tatapannya melembut ketika melihat Cahya yang ada di samping Lionel.

"Jangan takut princess-nya Papa. Ada Papa di sini," ujar Bumi menenangkan.

Pasukan Ellgar dibuat lebih tercengang lagi ketika bisa melihat gambar elang di belakang jaket Bumi. Kecuali Genta yang memang sudah tahu.

"Papa gue siapa sebenernya?" gumam Ellgar dilanda ketakutan dan rasa penasaran.

Aura Bumi begitu mengintimidasi, pihak lawan sudah mulai ketakutan.

RIVAL (UP BAB BARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang