Chapter 7

130 11 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 pm, saat ini anak-anak kelas 3-E masih asik mengobrol satu sama lainnya di lantai 2 cafe itu.

"Ohya btw, Karma aku dengar-dengar katanya kau sekarang sekelas dengan Asano-kun dan goeketsu lainnya, apakah itu benar?" Tanya Nagisa kepada Karma.

"Hmm.. iya itu benar". jawab Karma santai.

"Heehh, bagaimana rasanya? Apakah enak rasanya sekelas dengan mereka berlima?" Kini tanya Sugino kepada Karma.

"Menurutku biasa-biasa saja. Tapi setidaknya setiap hari aku bisa melihat wajah depresi para pecundang itu karna aku ada di sekitar mereka dan berdiri lebih tinggi diantara mereka semua". jawab Karma dengan senyum di wajahnya dan nada yang mengejek :v

"Seperti biasanya, hebat sekali kau Karma". Ucap Nagisa.

"Lalu bagaimana denganmu Nagisa? Apakah sekolahmu lancar-lancar saja?" Kini tanya Karma kepada Nagisa.

"Hhmmm, kalau itu... yahh lumayanlah, setidaknya aku mulai bisa sedikit membaur dengan lingkungan dan juga anak-anaknya hehehe". Jawab Nagisa agak ragu-ragu.

"Haaahhh, apa-apaan dengan jawabanmu itu, kau harus lebih percaya diri lagi Nagisa!!!" Jawab Maehara sambil memukul punggungnya tiba-tiba saja datang entah darimana.

"Itu benar Nagisa!" Jawab Kayano.

"HAHAHAHAHHAHAHA... "

Namun sayangnya setelah itu terjadi sebuah keheningan saat tiba-tiba saja Isogai dipanggil oleh manajernya yang ada dibalik pintu masuk ruangan itu.

"Isogai-kun tolong kesini sebentar!" Ucap sang pemilik cafe itu.

"Baik pak, saya akan segera ke sana". Jawab Isogai sambil buru-buru.

"Nee... kira-kira ada apa yaa?" Tanya Fuwa kepada yang lainnya.

"Ntahlah, aku juga tidak tau?" Jawab Maehara.

Tidak lama setelah itu, Isogai kembali ke perkumpulannya dengan membawa beberapa info penting.

"Isogai-kun ada apa? Apa yang terjadi?" Tanya Yada kepada Isogai yang baru saja tiba.

"Mmmm... etto... jadi begini, sepertinya kita harus mencukupkan pesta kita sampai disini teman-teman. Tadi barusan manajerku bilang ia akan segera menutup cafe-nya, karena tiba-tiba saja beliau mendapatkan kabar kalau istrinya baru saja masuk RS, jadi mau tidak mau beliau akan menutup tokonya sekarang dan kita terpaksa harus pulang sekarang! Tidak apa-apa yaa?" Jawab Isogai dengan ragu-ragu kepada teman-temannya.

"Oalah, sayang sekali padahal kita sekarang sedang asik-asiknya".

"Yahh mau bagaimana lagi kan? Lagian kejadian ini juga tidak direncanakan sama sekali".

"Yaaa sudahlah, kalau begitu kita akhiri saja acara hari ini"...

"Okeeyyy...."

•••☆☆☆•••☆☆☆•••

10 menit kemudian, semua anak-anak kelas 3-E sudah keluar dari cafe itu setelah membantu Isogai untuk membereskan semua meja-meja dan piring-piring tadi.

Sebenarnya mereka semua masih belum puas dengan acara yang tadi, mereka masih sama-sama bosan dan ingin melanjutkan pestanya. Tapi karena mereka sudah kehilangan tempat untuk berpesta, jadinya yaa begitulah...

"Haaaahhh padahal tadi sedang asik-asiknya. Nee gimana kalau kita lanjutkan saja pestanya ditempat lain, apakah ada yang setuju?" Tanya Maehara kepada yang lainnya.

"Setujuuuu... aku juga mau!!!" Jawab Kurahashi dan Kayano.

"Setujuuuuu..."

"Aku sih ok ok aja, tapi dimana tempatnya?" Tanya Isogai.

"Bagaimana kalau di karoke saja?" Ucap Maehara.

"Hah? Karoke? Menurutku sih jangan, lagian tempat karoke itu juga udah terlalu basi banget". Jawab Sugino.

"Iya itu benar, aku juga setuju".

"Kalau begitu dimana lagi?" Tanya Maehara lagi.

"Aku punya ide, bagaimana kalau kita lanjutkan dengan membuat hot pot saja? Udara yang dingin seperti ini pastinya akan sangat cocok untuk memakan hot pot bukan?" Ucap Hara dengan antusias.

"Hot pot yaa boleh juga tuh, apakah kalian semua setuju?" Tanya Isogai.

"SETUJUUUU..." Jawab serentak anak-anak kelas.

"Baiklah kalau begitu sudah diputuskan!!".

"Eeeh tunggu..." ucap Okuda.

"Kenapa? Ada apa Okuda-san?" Tanya Nagisa kepada Okuda.

"Kalau kita mau membuat hot pot, kita mau memasaknya dimana? Kalau makan di restaurant itu tidak mungkin karena harus reservasi tempat dulu. Berarti sekarang kita mau memasaknya dimana?" Tanya Okuda kepada yang lainnya.

"Hhmmm... kalau yang seperti ini berarti kita harus memilih rumah salah satu dari kita? Bagaimana?" Ucap Isogai.

"Kalau dirumah ku sekarang nggak bisa".

"Sama..."

"Sama..."

"Samaaa..."

"Kalau begitu bagaima-"

"Kalau gitu dirumah ku saja, bagaimana?" Ucap Karma santai, yang kemudian membuat anak-anak lainnya langsung kaget dan menatap ke arahnya.

"Eeehh kau yakin Karma?" Tanya Nagisa.

"Eeh... kau yakin Karma? Memangnya apakah kami tidak akan menganggu keluargamu?" Tanya Isogai.

"Tenang saja, tidak apa-apa, lagian sekarang aku juga sedang sendirian dirumah. Kedua orang tua ku sedang ada kerjaan di luar negeri... jadinya rumahku sekarang nganggur. Dan berhubung aku juga punya peralatan untuk memasak hot pot jadi aman-aman saja~". Jawab Karma santai.

"Kalau misalnya kau mengizinkan, baiklah kalau begitu ayo kita berangkat!"...

"Nah.. untuk bahan-bahan hot pot nya kita serahkan saja kepada anak-anak perempuan untuk membelinya dan yang laki-laki akan membeli barang-barang lainnya, bagaimana?" Ucap Isogai.

"SETUJUUUUU....."

Setelah menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk berbelanja, akhirnya semua anak-anak kelas 3-E sudah sedang dalam perjalanan menuju rumahnya Karma.


FIRST LOVE♡♡♡ (Akabane Karma X OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang