Chapter 10

113 8 0
                                    


Sudah sekitar 3 minggu semenjak pesta di rumah Karma.

Nagisa masih saja penasaran dengan foto yang dia dilihat 3 minggu yang lalu di kamarnya Karma, tadinya dia berniat untuk menanyakannya langsung dengan Karma, tetapi sepertinya dialah yang terlalu sibuk dengan kehidupan sekolahnya.

SMA Universitas Keisetsu, tempat Nagisa bersekolah saat ini ternyata jauh lebih rumit dan lebih sulit dibandingkan dengan Kunugigaoka. Dia harus mengikuti kegiatan club saat pulang sekolah, belajar, mengerjakan PR, piket kelas dan lainnya, membuat dia tidak bisa bertemu dengan Karma selama beberapa minggu terakhir.

Berbeda dengan Nagisa, Karma bahkan tidak mengikuti satu klub atau ekskul pun di sekolahnya alias 'klub pulang ke rumah'. Sehingga Karma selalu mempunyai waktu luang setiap harinya saat pulang sekolah, sedangkan Nagisa tidak. Tapi sepertinya besok dia bisa mempunyai waktu luang, karena besok disekolahnya akan diadakan rapat ketua ekskul dengan Osis, sehingga beberapa kegiatan ekskul tidak diadakan kecuali ekskul olahraga.

Nagisa meraih hp-nya yang berada disisi kirinya, dia mencari kontak Karma dan mengirimkannya sebuah pesan singkat...

"Karma, besok kau ada waktu luang? Kalau iya kita ketemuan yuk besok..." isi pesan yang dikirim Nagisa ke Karma.

"Ok..." Balasan singkat dari Karma

"Haahhhhhh, ok.... apapun yang terjadi, pokoknya aku harus menanyakan hal itu ke Karma besok, Semangat Nagisa!!!!"

•☆•☆•☆•☆•☆•☆•☆•☆•☆•

Besoknya, tepat pada jam pulang sekolah, Nagisa segera buru-buru pergi ke tempat dia janjian buat nongkrong bareng Karma. Nagisa sedikit melajukan langkahnya, karena dia tau kalau dia sudah cukup telat, kenapa? Karena tadi Nagisa harus piket kelas dulu karena itulah dia jadi telat.

Sesampainya Nagisa di tempat janjiannya dengan Karma di Mcdonald, Nagisa segera masuk ke dalam restoran fastfood tersebut dan langsung mengedarkan seluruh pandangannya untuk mencari Karma.

Setelah melihat ke kiri dan ke kanan, Nagisa mendengar ada orang yang memanggil namanya, dan siapa lagi itu kalau bukan Karma. Dia melambaikan tangannya ke arah Nagisa agar dia dapat menemukannya.

Nagisa yang menyadari keberadaan Karma, langsung dengan sigap menghampirinya di meja paling pojok dekat jendela.

"Maaf Karma aku telat, tadi aku ada piket sebentar. Kau udah lama sampainya?" Nagisa

"Hahahaha santai aja, aku juga baru sampai kok, mending kau pesan makanan dan minuman dulu sana gih, sebelum makin ramai" Karma

"Oh iya, kalau begitu aku pergi dulu yaa bentar" Nagisa

Setelah 10 menit menunggu, akhirnya Nagisa datang kembali dengan membawa makanan dan minuman yang dipesannya. Dia duduk tepat di depan Karma, sambil ngobrol-ngobrol santai terlebih dahulu.

"Ooohhh tidak, saking enaknya ngobrol dari tadi aku sampai lupa apa tujuanku datang ke sini, hadehhh -_-" Batin Nagisa

"Nee... Karma, sebenarnya ada sesuatu hal yang ingin sekali ku tanyakan kepada mu, tapi aku takut apakah ini akan menyinggung mu atau tidak?" Nagisa

"Heehhh, mau menanyakan apa? Tanyakan saja" Karma

"Hhhmmm.... sebenarnya waktu kita sedang berpesta di rumah mu waktu itu, tepatnya saat aku ada di dalam kamar mu waktu itu, a-aku... a-aku... menemukan sebuah foto seorang gadis di dalam laci meja belajar mu!"

"A-aku sungguh minta maaf karena telah lancang melihat privasi-mu! Hanya saja saat itu aku sangat penasaran sekali, makannya aku nekat untuk melihatnya! Dan aku hanya tidak menyangka saja kalau misalnya kau menyimpan barang seperti itu Karma!" Ucap Nagisa dengan nada yang sedikit tinggi dan ketakutan

"Ooohh? Hahahahahahaha, jadi itu yang mau kau tanyakan padaku Nagisa? Hahahahahahaha" ucap Karma sambil tertawa dengan keras

"Heh? Kok dia malah ketawa? Kupikir dia bakalan bereaksi lain?" Batin Nagisa

"E-eeehhh? Kenapa kau ketawa? Kamu nggak marah? Nagisa

"Haahh? Untuk apa juga aku marah, lagian asal kau tau saja, aku itu udah tau dari dulu kalau misalnya kau melihat foto itu! Memangnya kau pikir aku tidak lihat ekspresi aneh dan jelek mu itu saat melihat foto itu? Hahahaaha" Karma

"E-eeehhhh!!!!!! Kau melihatnya!" Nagisa

"Tentu saja aku melihatnya bodoh!" Karma

"Lalu? Memangnya kau ingin tau apa soal foto itu Nagisa?" Karma

"T-tidak... h-hanya saja aku sangat penasaran sekali dengan foto itu! Awalnya aku pikir gadis yang ada di foto itu adalah saudara atau kerabat jauh-mu, tapi kalau diingat-ingat lagi kau pernah bilang kalau kau itu tidak punya kerabat dari luar negeri, karena semua keluarga mu adalah orang Jepang tulen, makannya aku jadi penasaran banget!" Nagisa

"Ooohhh begitu.... jadi yang kau maksud foto ini kan?" Ucap Karma sambil mengarahkan sebuah foto ke hadapan Nagisa

"Iyaaa benar foto ini!!! Eeehh? Kok! Kenapa bisa ada disini????" Ucap Nagisa tidak percaya

"Hahahahaha yaa tentu saja ada disini" Karma

"Kok bisa?" Nagisa

"Tentu saja bisa, karena aku selalu membawanya setiap saat" Karma

"Hah? T-tunggu dulu? Kau membawanya? Setiap saat? Haaahhh???" Ucap Nagisa tidak percaya

Sungguh hal yang tidak dapat Nagisa percayai kalau misalnya Karma melakukan hal seperti ini.

"Karma, bolehkah aku melihat foto itu sekali lagi?" Nagisa

"Hhmmm... tentu saja" ucap Karma sambil memberikan foto tersebut kepada Nagisa

"Terima kasih"

"Waahhhhhhh" Nagisa menatap dalam foto yang ada di tangannya itu dan dapat dilihat betapa kagumnya Nagisa dengan sosok gadis kecil yang ada di foto itu! Sungguh cantik dan imut sekali gadis itu.

Sepertinya Nagisa sendiri dapat merasakan apa yang dirasakan oleh Karma saat melihat foto ini. Jujur saja, sepertinya wajar-wajar saja kenapa Karma selalu membawa foto ini kemana-mana.

Foto dari seorang gadis kecil yang menggunakan baju goth loli bernuansa putih-pink dengan bando pita yang senada, dan jangan lupakan pula kulit putih pucatnya dengan rambut putih indahnya yang pendek dan mata merahnya yang benar-benar sangat indah sekali! Sekali lihat pun Nagisa bisa langsung tau kalau misalnya gadis ini adalah orang luar negeri (bule). Sangat jelas sekali atau mungkin terlalu jelas dari penampilan fisiknya kalau gadis itu bukanlah orang Jepang.

Jujur saja, sampai sekarang ini Nagisa saja masih terkesima dengan penampilan gadis tersebut, dia terlalu manis dan imut untuk dikatakan gadis kecil biasa, bagi Nagisa dia terlihat layaknya seorang tuan putri atau peri salju! Cantik sekali.

"I-imutnyaaa!"

FIRST LOVE♡♡♡ (Akabane Karma X OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang