"bagai hiu kelaparan dalam laut yang tenang."
Ini bukan hanya kisah si ketua geng motor yang harus melindungi semua anggotanya. Bukan juga kisah seorang gadis yang membutuhkan perlindungan sang pria. Ini lebih dari itu. Tentang prioritas, kepercayaa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sifatnya seperti hiu yang lapar dalam air yang tenang."
***
Cakrapa. Geng motor yang dikenal dengan anak motor teraman oleh masyarakat. Jarang membuat onar dan sering terlihat membantu sesama di lingkungan luar. Namun disisi lain, peringatan untuk tidak mencari perkara dengan mereka tetap harus diingat selalu. Para lelaki yang terlihat berhati malaikat itu bisa saja berubah menjadi setan dan malaikat maut menakutkan dalam sepersekian detik. Dalam sejarah, sejak zaman gen pertama Cakrapa hingga detik ini, tidak ada kata kalah yang melekat pada diri mereka.
Dan pada hari ini, tepat di markas besar Cakrapa. Semua anggota berkumpul untuk menyambut kedatangan ketua baru mereka.
Sosok tampan keturunan Canada mulai menampakan tubuhnya. Tatapan matanya yang terlihat sangat tenang namun tajam sekaligus berhasil menciutkan nyali anggota lain dalam sekejab.
Brynta-ketua Cakrapa Generasi pertama-, menaiki panggung sambil memegang bahu penerusnya itu yang sudah berlapis jaket kulit hitam yang diberi turun temurun dari generasi pertama.
"Rafael Putra Adigunadhya. Nama yang kami percayakan untuk menjaga nama baik dan harga diri Cakrapa. Selamat!" ujar Brynta menepuk bahu Rafa beberapa kali.
Lelaki yang disebut namanya tadi tersenyum tipis seraya tunduk memberi hormat. Diterimanya sebuah kotak khusus, hadiah dari pendiri Cakrapa yang berisi jaket kain hitam bertuliskan Cakrapa. Semua anggota juga mendapat jaket seperti itu. Namun hanya Rafa-lah yang memiliki hiasan mahkota pada huruf 'C' nya. Dengan pertanda bahwa dialah ketua dari geng besar ini pada generasi ke-25.
