Dia memenangkannya untuk menyelesaikan segalanya.
***
Azel kembali pada kursi penonton. Tepat sekali dengan kedatangan Rafa yang mulai naik keatas ring. Rafa melirik gadis itu kemudian tersenyum tipis. Tanpa diduga Rafa, balasan dari azel ia dapatkan bahkan Azel menggerakan mulutnya seakan berujar, 'semangat'. Antara percaya dan tidak, tapi ini benar terjadi. Kalau tahu begini pun, Rafa akan sangat semangat hingga memenangkan turnamennya.
Ting!
Bel tanda pertarungan dimulai sudah berbunyi. Rafa kembalikan atensinya pada lawannya sekarang. Ini bukan dari Vicobra sudah tentu Rafa mudah untuk membuat lawannya tumbang. Awal pertarungan Rafa hanya memberikan pertahanan diri. Ia membiarkan si lawan lelah dengan seranannya kemudian mulai melakukan aksinya. Rafa sedikit menyunggingkan senyum kala melihat Azel yang menahan jerit saat ia berhasil membanting tubuh lawan.
Azel melirik kearah Rafa lalu mulai melakukan gerakan isyaratnya, 'Badan lo sakit gak?' kira kira seperti itu yang azel tanyakan kepada Rafa. Beberapa detik kemudian Azel tersenyum sambil mengangkat jempolnya setelah Rafa menjawab dengan gelengan kepala.
"ACIEEEE, balikan nih?" goda Jessica yang ternyata sudah memperhatikannya sejak tadi.
"Gak ada balikan, kan gak pernah pacaran," sambung Natha membuat Azel mendengus mendengarnya.
"Yah, susah dong. Mending cepet jadian, Zel. Susah nanti harus melepaskan padahal gak pernah memiliki," timpal Nara membuat Jessica dan Natha terbahak.
"Kayak lo, kan, Nar?" balas azel cepat. Kini Nara berhenti tertawa sedangkan Jessica dan Natha semakin puas menertawai temannya itu.
"Ih, dia mah friendzone!" tambah Natha lagi.
"Shuttt, berisik ah. Tuh, yayang bebeb lo naik," alih Nara kesal. Padahal, niat awalnya ialah menganggu Azel dan berakhir dia yang kena.
Mendengar 'yayang bebeb' yang dimaksud Nara, Jessica segera menoleh kearah ring. Tertampanglah wajah tampan pacarnya diatas sana. Suara sorakan gadis itu kemudian melengking membuat teman temannya sampai menutup telinga mereka . Namun tak lama karna suara Jessica langsung terendam oleh sorakan kaum adam dari dojo lawan. Dan betapa terkejutnya Jessica saat melihat Daffa yang maju depan. Ya, Daffa akan melawan pacarnya atau mungkin bisa saja menghabisi Aska-nya saat ini juga.
"Nar.." Jessica melirih khawatir tanpa mengalihkan pandangannya.
"Gue gak mau egois lagi, Jes. Kalau emang Aska yang menang juga gak papa. Tapi gue pastiin kalaupun Daffa menang, pacar lo gak bakal kenapa napa. Gue yang jamin," ujar Nara mengelus tangan Jessica sejenak.
"Kalau lo berdua berantem lagi, tuh dua cowok gue yang tonjok," ancam Azel mengingat kedua sahabatnya ini selalu berbeda presepsi tentang hubungan cowok mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael
Novela Juvenil"bagai hiu kelaparan dalam laut yang tenang." Ini bukan hanya kisah si ketua geng motor yang harus melindungi semua anggotanya. Bukan juga kisah seorang gadis yang membutuhkan perlindungan sang pria. Ini lebih dari itu. Tentang prioritas, kepercayaa...