02. Perkara Basket

4.3K 194 3
                                    

cantik sih, tapi misterius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cantik sih, tapi misterius.

***

Pagi yang cerah namun tak secerah mood Rafa. Entahlah, hari ini rasanya Rafa sedang sangat malas bertemu banyak orang. Tanpa berbicara pun, teman temannya sudah tahu bahwa ketua mereka sedang mode senggol bacok. Tatapan mata yang biasanya masih tersisih rasa tenang, pagi ini memancarkan tatapan tajam dan menusuk. Tidak ada yang tahu alasannya sekalipun Rafa. Tapi keempat temannya hanya bisa membantu agar murka itu tidak meledak di sekolah. Bisa habis anak anak disini. Seperti saat ini, mereka berkumpul di rooftop sekolah menjauhi kumpulan murid lain yang bisa saja salah tingkah dan mampu membuat emosi Rafa memuncak.

"Wey, Aska. Kemarin sa liat ko pu doi tuh jalan sama cewek cantik sekali seh. Tra ada cerita cerita gitu kah?" ungkit Marshel mengingat sejak dua minggu terakhir kekasih Aska itu berjalan bersama seorang siswi yang katanya adalah murid baru di kelas mereka.

"Oh, iya. Ada murid baru di kelas MIPA, Azel namanya. Emang sih, cantik parah anaknya. Tapi," Aska menggantung ucapannya menambah rasa kepo yang lain.

"Tapi apa?" tanya Marshel tak sabar.

"Coba kalau kalian yang liat langsung muka tuh cewe. Mirip seseorang, deh. Gue gak tau ya ini menurut gue aja apa gimana. Tapi bentuk mukanya kayak gak asing," lanjut Aska mulai menarik perhatian Rafa pada topik mereka.

"Nama lengkapnya?" tanya Rafa. Ia sedikit penasaran dengan sosok yang dimaksud Aska.

"Bentar, bentar gue lupa lupa ingat. Vazelia... Kon--eh Conseta? Eh bukan bukan, Vazelia Conceta! Nah eta!" jawab Aska setelah berusaha keras mengingat nama gadis itu.

"Dua kata doang?" tanya Ardhil merasa ganjil

"Kata Jeje sih, kalau dari daftar absen baru, tulisan namanya Vazelia Conceta A. Tapi 'A' nya ini yang gak ada yang tau kepanjangannya apa. Jeje sama yang lain juga gak ada yang berani nanya, takut ngeganggu privasi si Azel," jelas Arwan.

"Dalam nama, kenapa tuh anak cantik cantik misterius gitu kah. Haduh," keluh Marshel geleng kepala.

"Iya ya, jamilah banget padahal," timpal Baim

"Azel bodoh, bukan Jamilah. Ko ni pongo pongo bagaimana kah." Marshel menoyor kepala Baim pelan.

"Jamilah bahasa arabnya cantik, bahlul! Punya temen yang begonya kebangetan gini nih," ujar Baim gemas

"Bahlul apaan?" tanya Marshel tak ingin salah paham lagi.

"Goblok," jawab Aska cepat.

"Anjing? Sa bertanya," umpat Marshel yang sepertinya kembali salah paham.

"Loh, gue menjawab."

"Jih, ko maki sa itu."

"Lah itu gue jawab, goblok."

"Toh, ko maki sa. Mana ada orang tanya baru di jawab 'goblok' gitu."

"Lo--"

"Ribut lagi, gue lempar dari atas." pengucapan Rafa yang tegas membuat dua kawannya itu akhirnya terdiam.

RafaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang