34. Rencana Rafael

1.6K 100 0
                                    

kalaupun gue mati, setidaknya gue bawa nama Cakrapa didetik terakhir gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kalaupun gue mati, setidaknya gue bawa nama Cakrapa didetik terakhir gue.

***

Pagi seperti kemarin namun suasana yang berbeda. terlihat sangat jelas ada yang aneh pada isi kelas XII IPA 1. Jessica yang biasa berisik menjadi diam tanpa suara, Natha yang sudah heboh dengan berita berita baru juga tak bersuara sejak pagi dan Nara serta Glora yang tak terlihat sama sekali interaksinya. Tentu ini sangat kentara mengingat mereka selalu bersama setiap saat.

"Jes, pacar lo didepan tuh," ujar Ridho membuat Jessica langsung sumringah bangkit dari tempat duduknya.

Gadis itu berlari kecil lalu langsung memeluk Aska erat. Ia kangen soalnya dan mumpung masih pagi, tak banyak yang melihat mereka.

"Kamu kemarin capek banget ya, sampe gak ada kabar?" tanya Jessica langsung tanpa melepas pelukannya.

"Iya, sayang. Maaf yaa. Lepas dulu ini, masih disekolah," ujar Aska melepaakan pelukan mereka. Kedua tangan pria itu kemudian beralih ke arah kepala Jessica sambil mengelusnya pelan. Lucu.

"Kemarin pulang sama siapa?" tanya Aska mengingat ia kemarin benar benar tak menghubungi gadisnya.

"Sama Natha. Ih tapi aku mau cerita banyak sama kamu." Jessica memanyunkan bibirnya melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 06.15 dan artinya sebentar lagi sekolah pasti ramai.

"Banyak banget ya kejadian kemarin?" Aska menatap gemas kearah kekasihnya itu saat Jessica mengangguk pelan, "Yaudah, nanti pas pulang bareng aku aja. Kamu cerita sampai malam juga aku pantengin deh."

"IH BENERAN??" pekik Jessica senang. Entah, tapi Jessica selalu suka berbicara apa saja dan Aska memang tak pernah lelah mendengarnya. Meski ia kadang setuju bahwa pacarnya ini sangat tengil, tetap saja Aska orang yang paling setia mendengarkannya.

"Iya, cantik ku. Udah masuk dulu kedalam ya, belajar yang bener biar mama aku nanti ikut seneng," ujar Aska menepuk nepuk kepala Jessica penuh kasih sayang. Jika begini caranya, bahkan ketemu 50 nomor soal biologi pun bakal Jessica pantengin.

"OKEYY, BYE LOVELYY!!!" seru Jessica segera kembali masuk kedalam kelasnya

Aska tersenyum senang. Sejujurnya, Aska datang sepagi ini ke kelas Jessica karna moodnya sedang tidak baik. Tapi mungkin karna memang dia tak salah memilih rumah, setelah bertemu Jessica rasanya Aska ingin langsung melamar gadisnya itu. Sungguh, Aska sangat mencintainya.

***

Bel pulang sekolah berbunyi kencang. Membuat koridor sekolah menjadi sangat ramai. Para murid berbondong bondong menuju gerbang sekolah seakan tak bisa berlama lama didalam sekolah ini. Namun berbeda dengan Nara yang malah tetap menenggelamkan kepalanya dalam lipatan tangannya diatas meja. Ia menunggu sepi dahulu lalu keluar dari kelas ini.

RafaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang