Baru seminggu sejak kematiannya. Saya masih belum mempercayainya. Kalian pun merasakannya, kan? Tidak bisa disalahkan. Karina yang selalu ceria itu... akhirnya... menjadi seperti itu...
... Maafkan saya karena menangis.
Apa?
Tentu saja saya tahu. Saya tahu ada gosip yang tersebar yang mengatakan bahwa salah seorang dari kita membunuh Karina. Kau bertanya apa saya memercayainya...? Hm... bagaimana, ya...
Saya tidak bisa mengatakannya karena masih belum ada yang tahu apakah kematian Karina adalah bunuh diri atau dibunuh orang lain.
Benar. kematian Karina penuh dengan misteri. Kalian pasti juga sudah tahu, kan? Kita bahkan tidak diizinkan untuk menghadiri pemakamannya. Tidak ada seorangpun yang mau memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Ayahanda Karina, ibunya, juga adiknya, John menutup mulut mereka rapat-rapat...
Sampai sekarang pun saya sering bermimpi. Tentang Karina yang telungkup dengan tubuh bersimbah darah...
Kalian juga melihat jasad Karina di tempat kejadian, kan? Kenapa Karina meninggal di bangunan sekolah? Kenapa dia telungkup di dekat pot bunga di bawah teras? Kenapa dia memegang benda itu saat dia meninggal? Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu...
Seminggu ini, setiap hari, setiap hari saya hanya memikirkan tentang hal ini.
Karena itu, sore ini, saya ingin mengenang Karina sepuas hati. Di ruangan yang dicintai Karina ini. Bersama para anggota Klub Sastra.
Meskipun saya adalah orang yang bertugas untuk menjalankan acara, tokoh utama malam ini adalah sahabat kita tercinta yang sudah tiada, Karina Cathabell.
Sebenarnya saya sempat bimbang apakah saya harus melepaskan atau membatalkan pertemuan rutin ini. Tetapi, Klub Sastra ini memegang peranan penting dalam keseharian Karina di SMA. Bisa dibilang dia mempertaruhkan seluruh masa remajanya di sini. Dengan sepenuh hati dia ingin menjadi penulis, atau kritikus sastra. Karena itu setiap hari sepulang sekolah dia akan datang kesini, membaca buku dan bertukar pendapat dengan panasnya. Digerakkan oleh semangat tersebut, ayahanda Karina sampai menyumbangkan ruangan ini ke sekolah. Karena itu, daripada kita mengenang gadis itu sendiri-sendiri, saya berpikir alangkah baiknya kalau kita bisa berkumpul dan mengenalnya bersama-sama. Tidakkah kalian pikir ini adalah cara yang tepat bagi kita, Klub Sastra, untuk mengenangnya? Kalian pasti setuju karena kalian sudah mau hadir di tempat ini tanpa merasa ngeri.
Karina pasti juga merasa bahagia. Saya tahu itu.
Tapi... Bagaimanapun juga, apapun caranya saya ingin tahu.
Saya ingin tahu kejadian yang sebenarnya.
Karena itu saya meminta kalian menceritakan kejadian dari sudut pandang masing-masing.
Sebuah naskah dengan tema Kematian Karina. Naskah yang kita persembahkan bagi Karina. saya ingin kita mencoba mengingat sekuat tenaga, menceritakan sesuai dengan ingatan itu, dan saling berbagi tentang kejadian tidak menyenangkan ini. Pasti ada yang bisa terlihat dengan meleburkan kematian karena dalam sebuah naskah.
Kenapa Karina harus mati? Kemudian... Apakah benar diantara kita ada yang membunuhnya?
Wah, guntur yang hebat, ya. Hari juga sudah menjelang malam. Suara hujan pun semakin menjadi. Tetapi, tidakkah kalian pikir malam badai di musim panas ini sangat tepat untuk acara kali ini?
Baiklah, mari kita mulai.
Lampu chandelier akan saya matikan. Saudari sekalian sudahkah kalian siap?
Sesudah chandelier mati, saya akan memasukkan bahan-bahan ke panci dengan bantuan cahaya api lilin. Setelah itu silakan membaca naskah masing-masing bergantian. Di sebelah perapian, saya sudah mempersiapkan tempat lilin dan sebidang tempat untuk membaca. Silakan membaca naskah kalian di tempat itu, ya.
Giliran pertama untuk membaca ceritanya adalah Lami Ariella. Waktu dan tempat dipersilahkan.
Baiklah, Pertemuan Rutin ke-16 Klub Sastra SMA Putri Pelita Harapan: "Pertemuan Pembacaan Naskah dan Yami-nabe" dimulai.
_______
mulai dari chapter selanjutnya, silahkan kalian baca dengan teliti dan cari siapa pembunuh Karina Cathabell yang sebenarnya!
anyway terimakasih buat yang udah baca cerita ini dan yang udah sempatin waktu buat vote dan comment juga terimakasih! luv u all
꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡
KAMU SEDANG MEMBACA
The Main Character
Mystery / ThrillerGadis itu mati. Ketua Klub Sastra, Karina Cathabell, mati. Di tangannya ada setangkai bunga hortensia. Pembunuhan? Bunuh diri? Tidak ada yang tahu. Satu dari ke-lima gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu. ...