ix. Lami Ariella

9 3 1
                                    









































































"anu... Kira-kira apa yang bisa aku lakukan untuk membalas budi?"

Aku pernah mengucapkan hal itu suatu hari. Bukan hanya pada Karina, aku juga banyak berhutang budi pada keluarganya. Tapi karena menjawab sambil tersenyum, "kalau kau benar-benar ingin membalas budi, jangan kepadaku. Tapi lakukan pada orang-orang yang tidak beruntung."

Akhirnya aku ikut kegiatan sukarelawan dengan serius, kegiatan yang pernah aku ke lakukan saat aku SMP, tapi berhenti saat ujian masuk SMA juga berakhir. Aku menemukannya di internet. tugasku hanya menjadi teman bicara bagi orang-orang lanjut usia dan orang-orang yang berasal dari daerah yang tidak memiliki teman. alasannya adalah karena sosok mereka mirip denganku yang sedang mencari tempat untuk berada.

Aku belajar dari Karina dan memperbarui hatiku untuk lebih bersemangat melakukan pekerjaan sukarela ini. Waktu SMP aku tidak bisa melakukannya dengan sepenuh hati karena ada ujian masuk. dengan semangat itu, akhirnya aku sadar bahwa aku bukan orang yang hanya bisa menerima, tetapi juga memiliki banyak hal yang bisa aku berikan kepada orang lain. Dengan pekerjaan sukarela ini akhirnya aku sadar bahwa aku juga diizinkan untuk bertumbuh.

Wawasanku bisa menjadi luas seperti ini juga karena keluarga Karina. Keluarga Karina menjadi sosok idolaku sampai aku bermimpi, suatu saat aku menikah dan aku memiliki keluarga nanti aku ingin keluarga seperti keluarga ini.

Keluarga Karina tampak sempurna dimataku, sampai aku bisa berpikir seperti itu. keluarga karena memiliki segalanya yang tidak bisa dimiliki oleh keluargaku sekarang. Sikap penuh sopan santun, kepedulian pada masing-masing anggota keluarga, dan keberadaban yang memancar keluar.

Menurutku rasa iri timbul karena perasaan yang mengatakan bahwa seseorang seharusnya bisa menjadi seperti yang di irikan.

Saat aku melihat Karina dan keluarganya, perasaan iri itu sama sekali tidak muncul sejauh itulah duniaku dan dunianya.

***


Karina yang ceria tiba-tiba seperti diselimuti mendung. Meskipun ada di ruang sastra, Karina yang biasanya menjadi pusat perhatian dan banyak bicara hanya bisa termenung sambil mendengarkan pembicaraan.

Semua jadi khawatir melihat Karina yang semakin hari semakin terlihat letih. Giselle menambahkan madu dan jahe di dalam teh yang dipercaya bisa menambah kekuatan tubuh. Hina membuat kue cake yang berisi sayur-sayuran penuh vitamin dan mineral, lalu menyuruhnya makan. Herin memijat sekujur tubuh Karina menggunakan minyak mawar dari Bulgaria. Winter bahkan melakukan riset dengan membaca buku kedokteran dan Ningning terus-menerus memberikan kata-kata semangat dan menghiburnya.

Apa yang terjadi? Setiap kali aku pergi mengajar privat, Aku selalu ingin bertanya.



















Suatu malam...















Aku melihatnya.

























Kehancuran keluarga Karina yang aku kira sempurna itu.





_____


Karena malem ini lagi hujan, aku update 🧘

Euhmmm... Makasih yang udah baca cerita aku. I luv u 🧘❤️

The Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang