xii. Giselle Uchinaga

7 4 0
                                    

Lami Ariella, terima kasih pembacaan naskahnya.

Kau pasti tegang sebagai pembaca pertama. Apalagi bagi pendatang baru sepertimu, pertemuan rutin ini yang pertama, kan? Tapi saya menganggapmu penuh dengan keberanian dan sangat cocok sebagai pembaca pertama. Karena itu urutannya saya buat seperti ini.

Naskah yang cocok dengan Lami.  Sangat lurus. Memang, beberapa bulan ini Karina terlihat punya masalah. Setiap kali bertemu, dia selalu menunjukkan wajah yang seolah sedang tersudut… di sini pun dia lebih banyak
melamun.

Beberapa kali saya mencoba bertanya ada apa, tapi Karina hanya tersenyum lemah dan sama sekali tidak mau bercerita. Padahal saya kira, saya ini sahabat baiknya.

Ini pertama kalinya saya mendengar tentang ayahandanya. Karina tidak pernah punya masalah dengan keluarganya. Dia sangat menghormati ayahandanya, sampai-sampai dia sering mengatakan kalau ingin menikah dengan orang seperti ayahandanya. Kalian yang ada di sini pasti ingat dia pernah mengatakannya beberapa kali, kan? Father Complex. Ayahandanya pun juga begitu. Dia menganggap Karina sebagai putrinya yang imut. Tapi, terjadi hal seperti ini. Ah, seharusnya saya lebih perhatian dan mendengar cerita Karina. Saya menyesal, saya marah pada diri saya sendiri. Saya marah….




….Eh? Kau bilang ada hal-hal yang tidak bisa
dibicarakan justru karena sahabat? Terima kasih sudah menghibur saya. Iya. Mungkin saja begitu. Justru karena sahabat mungkin ada yang tidak boleh dicampuri. Perasaan saya sedikit lebih enak.


Tetapi… saya terkejut kau berani menunjuk sebuah nama sebagai penjahat. Kalian semua pasti punya pertanyaan yang ingin ditanyakan, tapi sekarang kita dengarkan semua pembacaan naskah dulu, ya.

Jepit rambut hitam yang kau pakai sekarang ini… itu warisan Karina yang kau bicarakan tadi, kan? Sungguh cantik. Sangat cocok untukmu. Saya mengerti perasaan Karina yang ingin memberikannya padamu. Jepit rambut itu terlihat cantik pada rambutmu.

Saat pembacaan naskah, saya hanya bisa melihatnya sedikit. Bisa tolong tunjukkan pada saya sebentar?

…Wah barisan rhinestone ini membentuk sebuah bunga. Cantiknya. Terima kasih.

Baiklah, silakan kembali ke tempat dudukmu. Hati-hatilah karena gelap, jangan sampai tersandung, ya. Saudari sekalian, silakan bertepuk tangan dengan hangat untuk Lami Ariella.

Ngomong-ngomong, Saudari sekalian, bagaimana rasanya? Kalau tidak terlalu enak, saya anjurkan untuk menambah bubuk kare atau saus cabai dan bawang putih untuk menjadikannya sedikit pedas. Mengherankan, ya. Dalam kegelapan seperti ini indra perasa pun jadi terasah. Yang tidak enak jadi semakin tidak enak. Yang enak jadi semakin enak. Karena itu kalau dari awal yami-nabe ini tidak enak rasanya, akan sangat menyengsarakan dari awal sampai akhir. Nah, nah, silakan dimakan, ya.

Baiklah, karena sudah waktunya, kita lanjutkan pada pembacaan naskah berikutnya, ya.

Berikutnya, giliran Nakamura Hina.

Silakan berdiri di sebelah perapian untuk membaca naskah.























The Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang