xxiii. Herin Detcheva

7 4 2
                                    

Yang mengajak Karina menghadiri perayaan itu adalah kakak saya, Hera.

Meskipun saya bilang Kakak, sebenarnya kami anak kembar, jadi usia kami sama. Keluarga kami sangat miskin, hingga kami harus bersyukur kalau kami berdua bisa duduk di bangku SMA. Sejak aku mengalami kecelakaan saat aku kecil, kaki kiriku tidak bisa bergerak bebas, jadi aku jarang bekerja di luar rumah. Tapi, di desa ini, anak-anak pun biasa bekerja memetik bunga atau mengantar sayur untuk mendapatkan tambahan uang. Hera pun dari kecil membantu di perkebunan dan merawat sapi. Saat dia masuk SMA, dia mulai bekerja di agen travel di kota yang berjarak satu jam perjalanan menggunakan bus. Dengan itu dia banyak membantu keuangan keluarga. Hera sangat sehat, ceria, dan aktif hingga di sekolah pun banyak yang suka dengannya. Impian Hera adalah untuk pergi ke berbagai macam negara. Karena itu dia memilih pekerjaan itu.

Rebagrad terletak sangat jauh dari ibu kota Sofia, sebuah desa yang sangat-sangat kecil. Desa ini berada di dekat Kazanlak yang terkenal dengan lembah mawarnya. Tapi desa ini sendiri tidak punya keunikan tersendiri yang bisa menjadi daya tarik wisatawan. Jadi, kebanyakan orang hanya melewati desa ini untuk pergi ke lembah mawar di Kazanlak. Tetapi, sejak Hera menjadi pemandu wisata, dia banyak membawa wisatawan ke Rebagrad hingga sedikit demi sedikit, desa ini mulai berkembang.

Kemudian, Hera memulai sebuah layanan, menyediakan kamar di sebuah keluarga bagi wisatawan. Layanan itu pun mulai menarik perhatian orang. Mungkin wisatawan yang sengaja datang ke Bulgaria dari Amerika atau Inggris itu ingin menikmati keseharian masyarakat Bulgaria. Proyek itu berjalan dengan lancar. Mereka menginap di desa, memakan masakan buatan tangan, dan dipandu ke sekeliling desa. Karena ini bukan hotel, jadi sedikit banyak ada masalah dengan para wisatawan itu. Wisatawan itu ada yang mengotori rumah, ribut, dan kadang tak punya sopan santun. Di antara para wisatawan, orang-orang Indonesia sangat digemari karena mereka bersih, ramah dan sopan. Kami penduduk desa sangat menyukai Indonesia dan orang Indonesia.

Kemudian, ada permintaan untuk menerima seorang anak SMA dari Indonesia selama dua minggu. Muridnya satu orang. Karena usianya sama dengan aku dan Hera, keluarga kami menerima murid itu di rumah kami. Yang datang ke rumah kami adalah Karina.

Yang menjadi penanggung jawab aadalah Pak Dante. Tapi, dia sibuk dengan forum internasional dan kunjungan ke sekolah. Karena itu, saya dan Hera-lah yang menemani Karina.

Sebelum ini, kami sama sekali tidak tahu tentang Indonesia, tapi kami terpana oleh cerita Karina tentang negara kepulauan itu. Meskipun ada gedung-gedung pencakar langit di berbagai kota, negara itu dikelilingi oleh gunung dan laut. Bahkan katanya makanan dari berbagai negara bisa dinikmati di sana. Saya jadi ingin mengunjungi negara itu suatu hari nanti. Kemudian, sama seperti saya menjadi suka dengan negara Karina, saya ingin Karina menyukai Bulgaria.

Kami mengantar Karina ke berbagai tempat yang indah. Gunung Vitosha yang gagah dan masih diselimuti salju. Laut hitam yang gurunnya berkilau keemasan. Sungai Danube yang terus menerus memberikan kesegaran pada tanah leluhur. Biara Rila dan lukisan fresco-nya yang syahdu. Taman nasional besar yang terletak di Pegunungan Pirin, tempat hewan-hewan liar hidup dengan tangguhnya.

Bulgaria memang bukan negara yang kuat ekonominya. Di antara negara serikat Eropa pun, Bulgaria adalah salah satu negara yang miskin dan lemah. Tapi, saya bisa dengan bangga mengatakan bahwa keindahannya adalah yang nomor satu di Eropa.







_____

Selamat soreeee!

Seperti biasa mau ngucapin terimakasih buat yang udah baca dan vote cerita ini! ❤️❤️❤️

The Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang