Shake You Down

1.6K 225 4
                                    

Al Ghazali memang seperti itu. Gampang emosian jika menyangkut Karina yang sudah menyebut nama cowok lain di obrolan mereka. Apalagi itu nama 'Julion' dan lebih sensi lagi ketemu langsung sama Julion nya.

"Kebetulan lagi heh?" Tanya Al mengintimidasi. Baru juga sebentar dia ninggalin Karina untuk mengangkat panggilan telfon dari pacarnya, Lia.

Tapi pas balik, dia sudah menemukan Karina sedang asyik ngobrol sama Julion. Al tak habis fikir, kenapa itu cowok selalu ada dimana-mana.

Mereka sedang berada disebuah toko souvenir terkenal disini, ingin membawa oleh-oleh pulang nanti. Cuma Al aja sih sebenernya yang ingin beli, mau dikasih ke pacarnya. Karina mah gak beli.

"Udah? Ayo bayar." Males aja Karina kalau Al udah mode gila begini. Mending cepet-cepet misahin ini orang berdua.

"Memang kebetulan." Ini Julion yang jawab. Udah mewanti-wanti juga dia, siap mau menghajar Al kalau ini cowok mulai duluan.

Karna dia emang gak sengaja liat Karina tadi, makanya disamperin. Dia pikir Karina kesini sama Ningning dan Giselle. Secara ini toko souvenir, biasanya cewek-cewek yang suka beli beginian.

Dia aja kesini nemenin kakak dan ponakannya belanja.

Tapi Julion salah besar, Karina pergi sama Al Ghazali.

"Bilang aja lu nguntit." Tuduh Al.

"Emang gue elu?" Balas Julion. Tepat sasaran.

Al udah mau ngamuk aja dengernya. Mau dia bogem itu wajah si Julion tapi langsung ditahan sama Karina.

"Udah. Ayo kita pulang." Karina meganggin lengan Al yang mau nonjok Julion tadi.

"Kita duluan ya." Pamit Karina pada Julion. Dan dibalas anggukan sama itu cowok.

Karina menarik paksa Al ke meja kasir untuk membayar belanjaan mereka. Belanjaan Al maksudnya.


($)

"Anak siapa yang nangis?" Tanya Ningning pada sohibnya Karina.

Yang ditanya cuma menaikkan bahunya, pertanda dia juga tidak tau.

Mereka sedang berada di halaman depan villa, kebetulan disana ada taman yang ditumbuhi beberapa jenis macam bunga.

Sore ini kedua gadis itu sibuk mengagumi keindahan bunga-bunga yang tumbuh subur dihalaman villa. Sambil menyirami bung-bunga berwarna warni itu. Gabut gak tau lagi mau ngapain.

Tapi mereka kaget pas mendengar ada suara tangisan anak kecil.

"Cek sana, kayaknya dari depan." Suruh Ningning pada Karina. Dia menunjuk ke arah pagar.

Karina nurut aja, karna dia kepo dan merasa kasihan juga mendengar suara anak kecil nangis. Mana gak berhenti-berhenti.

Saat membuka pagar, Karina menemukan tiga orang bocah yang lagi duduk di aspal. Satu perempuan dan dua laki-laki.

Tapi yang nangis bocah perempuan, sedangkan dua bocah laki-laki sibuk membujuk supaya bocah perempuan berhenti menangis.

Sepertinya mereka habis bermain sepeda, melihat ada dua buah sepeda yang tergeletak di aspal disamping bocah-bocah itu.

"Adek kenapa menangis?" Karina menghampiri ketiga bocah tersebut. Otomatis mereka menatap ke arah Karina. Si gadis kecil yang tadi menangis langsung menghentikan tangisannya.

Karina merasa tak asing dengan ketiga bocah yang ada dihadapannya. Apalagi gadis kecil yang menangis ini.

"Somi? Keponakan Julion ya?" Ah. Ponakan Julion ternyata. Karina langsung berjongkok, menyamai posisinya dengan para bocah yang duduk di aspal.

Salty Love [Ningning X Sunwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang