Butterfly

1.4K 216 6
                                    

"Ning.. bangun." Suno memeluk Ningning yang lagi bergelung dengan selimut tebalnya dari belakang. Dia naik ke atas tempat tidur tunangannya itu dan ikut berbaring disamping Ningning.

Sudah jam sembilan pagi, dan Suno tidak menemukan Ningning di meja makan. Makanya di cek ke kamar ini cewek, masih tidur ternyata.

Kan biasanya dia yang telat bangun. Tumben bener sekarang malah Ningning yang kesiangan.

Dan kamar Ningning gak dikunci, jadi Suno masuk aja.

"Bangun. Udah siang." Bisik Suno di telinga tunangannya itu.

Yang dibisikkin cuma mengguman tak jelas. Masih ngantuk.

Suno sebenarnya gak tau mau ngapain. Karna kedua sohibnya udah pada pulang duluan. Tadi pagi sekali dia dapat chat dari Rion kalau dia ada keperluan penting yang harus membuat dia pulang pagi-pagi buta sendiri. Juga menitipkan Citra padanya. Karna istri Rion itu gak ikut pulang.

Kalau Al kan semalam pamit sama dia untuk pulang duluan karna ibu pacarnya meninggal. Bedanya sih si Al ini gak nitipin Karina.

"Mau gue perkosa ya?" Goda Suno. Di otaknya cuma ada kata 'perkosa' aja kayak nya.

"Gak boleh. Nanti, kalau udah menikah." Gumam Ningning antara sadar dan gak sadar. Karna dia masih merem begitu ngejawabnya.

"Kalau udah menikah bukan perkosa lagi namanya." Suno cuma bisa tersenyum aja. Gemas dia liat wajah tidurnya Ningning. Di ciumnya pipi tembem itu.

"Ishh.. gak boleh. Gue aduin mommy lu ya." Ningning masih setengah sadar juga, dan masih merem. Mungkin dikiranya ini mimpi.

"Kalau belum bangun juga. Beneran gue perkosa lu ya." Suno berbisik sekali lagi di telinga Ningning.

Dan sontak Ningning buka matanya, natap Suno horor yang mana cuma berjarak beberapa senti doang dari wajahnya.

"Sialan. Beneran mau diperkosa gue." Ningning mencoba melepaskan tangan Suno yang melingkar di perut ratanya.

"Kepedean." Suno milih turun dari ranjang. Sekarang dia udah berdiri disamping tempat tidur sambil memangku tangan natapin Ningning yang masih berbaring diranjang.

"Ayo bangun. Sarapan dibawah."

"Jam berapa sih?" Tanya Ningning.

"Udah mau jam sepuluh. Tumben bener lu kesiangan."

"Masa?" Ningning ambil hapenya di nakas samping ranjang. Dan mengecek jam segera, dan benar. Udah setengah sepuluh.

Gara-gara kebangun pagi buta tadi pasti nih. Makanya pas dia mencoba tidur lagi, malah kebablasan. Pikir Ningning.

"Oh ya. Gue baru ingat." Ningning tampak serius ngomong begitu. Suno cuma naikkin satu alisnya bingung.

"Duduk sini deh Sun." Ningning yang tadi berbaring, sekarang udah duduk di ranjang. Malah sekarang nepuk kasur di sampingnya untuk kasih isyarat buat Suno duduk.

"Kenapa lu?" Heran Suno. Sok serius banget ini si Ningning.

Tapi dia nurut. Duduk dia dipinggir ranjang sebelahan sama Ningning.

"Pagi buta tadi gue kebangun. Haus. Terus ambil air kebawah."

"Itu doang?"

"Ihhh.. dengerin dulu sampe habis."

"Oke." Suno cuma ngangguk doang.

"Dan gue gak sengaja nguping Rion yang lagi nelfon di balkon. Lagi telfonan entah sama siapa, bahas anak gitu. Entah anak siapa, tapi denger nama Cinta juga sih disebut-sebut."

Salty Love [Ningning X Sunwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang