PENALTY

1.5K 293 36
                                    





Ah.. dia berhalusinasi lagi.

Suno mengabaikan halusinasinya kali ini. Dia dalam keadaan sadar.
Tapi sosok Ningning yang berdiri di depan gorden jendela kaca kamarnya tampak begitu nyata.

Berbeda dari halusinasi dia sebelumnya, sekarang Ningning hanya diam menatap ke arahnya, tanpa senyuman yang biasanya gadis itu sematkan di bibir cherrynya.

Suno baru saja selesai mandi malam ini, saat keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian piyama lengkap untuk tidur, Ningning sudah ada di kamarnya.

Ningning halusinasi semata.

Mencoba untuk mengalihkan fokus, Suno memilih untuk duduk dipinggir ranjang membelakangi sosok Ningning yang herdiri di dekat jendela.

Setidaknya dia tak melihat sosok itu. Sosok yang membuatnya semakin gila setiap harinya.

Pergerakan ranjang membuat Suno menoleh, seseorang sepertinya duduk disampingnya. Dan benar, sosok Ningning sudah duduk disampingnya.

Gadis itu tidak lagi berdiri di dekat jendela, melainkan duduk bersebelahan dengan dirinya diranjang.

Tak ada yang bicara, mereka saling tatap beberapa detik.

Suno menghela nafas, dia sudah terlalu lelah. Ingin rasanya Suno menelan obat tidur agar dia bisa tidur dengan cepat.

Tapi itu tidak mungkin. Dia di awasi sekarang. Sejak kejadian dirinya koma karna terlalu banyak mengkomsumsi obat, jadwal minum obatnya sekarang di awasi oleh orang-orang dirumah ini.

Ibunya akan mengantar obat Suno jika anak bungsunya itu sudah waktunya minum obat.

Obat-obatan Suno sekarang bukan pria itu lagi yang pegang. Dan obat tidur yang selalu Suno simpan di laci nakas kamarnya, sekarang sudah di ambil semua oleh ayahnya.

Tak ada satupun lagi obat-obatan dikamar ini.

Jadi Suno tak tau harus bagaimana dengan halusinasinya kali ini. Padahal dia sudah meminum obatnya sehabis makan malam tadi.

Dia dalam keadaan sadar, jadi tak mungkin Suno mengajak sosok Ningning yang duduk disampingnya berbicara.

Dia akan semakin gila jika melakukan itu.

Suno memilih untuk mengambil handphonenya yang tergeletak di atas nakas, mencoba untuk menyibukkan diri agar sosok Ningning yang duduk disampingnya menghilang.

Percuma, dilayar handphone miliknya. Ada foto gadis itu yang dijadikan wallpaper.

Dari dulu tak pernah berubah. Foto yang sama. Ningning yang sedang tersenyum memejamkan mata duduk disofa kamarnya.

Suno ikutan tersenyum melihat foto wallpaper handphonenya itu. Sudah lama.. Ningning tak pernah lagi duduk disana.

Reflek dia menatap sofa yang ada disamping ranjang, masih dengan sofa yang sama. Suno tak pernah mau mengganti apapun yang ada didalam kamarnya.

Sosok Ningning yang duduk disamping Suno juga ikut menoleh ke arah Sofa.

"Kamu sering duduk disana, merengek ini dan itu." Akhirnya Suno buka suara juga. Padahal dia sudah mencoba menahan diri untuk tidak meladeni sosok Ningning yang ada dikamarnya ini.

Suno tidak bisa. Itu yang selalu terjadi. Dia ingin bicara dengan Ningning, banyak hal.

Tak apa meski hanya sosok halusinasi semata.

"Apa yang aku bicarakan." Suno menggeleng. Sudah cukup.

"Sekarang tidak akan merengek lagi." Sosok Ningning ikut berbicara, Suno hanya tersenyum getir.

Salty Love [Ningning X Sunwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang