[BELUM DI REVISI !]
"Lo cowok apa cewek ? Oh jangan² lo transgender."
"Iya gue transgender, puas lo !"
"Kok bisa ? Eh Lo transgender dari cowok jadi cewek ? Wah keren-keren."
"BANGSAT LO !" umpatnya
___________________________________
Rank #2 anakfu...
CERITA REYALD L'AMOUR INI AKU REVISI DI BEBERAPA SCENE YA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara ricuh terdengar di lapangan basket SMA Galaksi. SMA yang berada di kota Bandung itu tengah mengadakan pertandingan basket.
"Sekarang tim basket putri SMA Galaksi yang memimpin !" Ucap seorang komentator.
Babak kedua telah berlalu yang menyebabkan kedudukan menjadi imbang. SMA Galaksi dan SMA Permana adalah rival, sejarahnya SMA Galaksi dan SMA Permana sudah sejak dulu menjadi rival. Setelah istirahat mereka melanjutkan pertandingan babak ketiga, yaitu babak penentuan.
"Baiklah kita kembali melanjutkan set ketiga ini dan menentukan pemenangnya. Akankah tim basket putri SMA Permana ataukah tim basket SMA Galaksi yang akan menjadi juaranya ? Mari kita bersama-sama menyaksikan babak penentuan ini !" Ucapnya penuh gairah.
"Lo gak bakal bisa ngalahin gue ! SMA Permana yang bakal jadi juaranya." ujar ketua basket SMA Permana.
"Oke ! Kita buktikan, tim lo atau tim gue yang menang." Ketua basket SMA Galaksi menimpali.
Babak akhir ini sangat sengit, dikarenakan kedua belah tim saling kejar mengejar poin.
"Yaa ketua basket putri SMA Galaksi menerobos pertahanan lawan disela-sela menit terakhir, akankah SMA Galaksi unggul dalam babak ini ?"
"Yaaaa. Akhirnya Reykha Quenbyanza selaku ketua basket tim putri SMA Galaksi memasukan bola ke ring lawan dan peluit pun berbunyi menandakan pertandingan telah usai. SMA Galaksi menjadi pemenang di pertandingan kali ini !" Ucap komentator dengan hebohnya.
"Lo lagi beruntung aja, lain kali SMA Permana yang bakal menang !" ucap ketua basket SMA Permana yang bernama Sasha Amanda yang tak lain dan tak bukan merupakan rival Reykha Quenbyanza.
"oke, gue tunggu lo di pertandingan selanjutnya" ujar Rey.
Percakapan singkat itu berakhir dan lapangan pun mulai sepi, hanya menyisakan Rey dan beberapa orang yang bersiap-siap untuk pulang. Dari kejauhan ada sepasang mata yang sedang memperhatikan Rey.
"Reykha Quenbyanza, permainan lo cukup menarik." Gumamnya
Beberapa hari setelah pertandingan, terlihat seorang gadis yang berlari tergesa-gesa.
