Hari ini Rey berangkat pagi, ia tak ingin Egy mengetahui luka yang ada di sudut bibirnya, kemarin tampaknya Egy tidak melihat luka itu yang membuat Rey mengelus dada.
"Bi, Rey pergi dulu ya. Oyaa Rey minta tolong sama bibi buat jagain bunda, ntar kalau Rey atau mas Egy udah pulang kita yang bakal gantiin bibi."
"Satu lagi bi, kalau ada orang yang mencurigakan yang gak bibi kenal masuk ke kamar bunda, tolong kasih tau Rey ya bi." ucap Rey sopan.
"Iya non, ini bekal nya." Bi Lastri memberikan tempat bekal.
"Iya makasih bi, Rey pergi dulu yaa, assalamualaikum." Ia menyalami punggung tangan bi Lastri.
Rey sudah berada di sekolah dan ingin masuk ke dalam kelas. Rey memasuki kelas dan matanya langsung tertuju kepada Ara, Rey pun menghampiri Ara.
"Ra, kok lo masuk sekolah sih ? Emang lo udah baikkan ?" Tanya Rey khawatir.
"Gue gak apa-apa kok Rey, lo santai aja. Lagian kalau gue di rumah malah bahaya, yang ada nyokap nanya-nanya kenapa gue gak masuk sekolah. Oyaa thanks lo udah nolongin gue." Ucap Ara panjang lebar.
"Ra, harusnya gue minta maaf sama lo, ini semua salah gue." Rey menundukkan kepalanya.
"Kok jadi salah lo sih ?" Tanya Ara tak mengerti.
Belle yang sejak tadi terdiam pun angkat bicara.
"Lo berdua ngomongin apaan sih ?"
"Lo berdua dengerin gue. Lo berdua jangan pernah keluar sendirian apalagi pas malem, bahaya! Gue lagi diincar, dan kemaren lo Ra yang jadi korban karena gue, jadi gue mohon untuk saat ini kita jaga jarak dulu, gak ada penolakan! Gue gak mau kalian kenapa-napa." Tutur Rey.
Ara dan Belle terkejut bukan main, Ara mengira kejadian kemarin hanyalah sebuah kesialan untuk dirinya, namun dugaan nya salah.
Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu, namun Rey enggan pergi ke kantin untuk menyanggal perutnya. Rey memutuskan untuk tidur sebentar. Tiba-tiba ponsel Rey bergetar, Rey pun melihat siapa yang mengirim pesan dan itu adalah bi Lastri.
Bi Lastri
Non, tadi ada orang yang ngaku-ngaku anak temannya nyonya Elis, dia bilang namanya Saila. Apakah non Rey kenal ?
Bak tersambar petir disiang bolong jantung Rey pun berdebar kencang, ia tak menyangka orang yang bernama Saila melangkah sejauh ini.
Reyyy☠️
Bi, hati-hati sama orang itu, dia berbahaya dan satu lagi dia bukan anak teman bunda. Jadi tetap jagain bunda ya bi.
Rey mengemasi tasnya dan beranjak ke kantor guru untuk meminta izin agar pulang lebih awal. Setelah dari kantor guru, Rey berpapasan dengan Derald.
"Lo mau kemana ?" Tanya Derald.
"Bukan urusan lo." ucap Rey ketus.
"Ya jelas ini urusan gue !" Intonasinya meninggi.
"Gue mau ke rumah sakit, puas lo !" Rey sedikit emosi.
Drrt...drrt...drrt ponsel Rey bergetar dan menampilkan sebuah pesan yang membuat Rey terkejut bukan main.
Bi Lastri
KAMU SEDANG MEMBACA
REYALD L'AMOUR (SELESAI)
Novela Juvenil[BELUM DI REVISI !] "Lo cowok apa cewek ? Oh jangan² lo transgender." "Iya gue transgender, puas lo !" "Kok bisa ? Eh Lo transgender dari cowok jadi cewek ? Wah keren-keren." "BANGSAT LO !" umpatnya ___________________________________ Rank #2 anakfu...