Banyak yang sudah menceburkan diri ke laut, Rey yang masih sedikit trauma itupun berusaha melawan.
"Rey, kenapa ?" Tanya Key
"Gue jadi keinget Belle."
"Hey, liat mata gue. Ikhlasin Belle, sekarang lo harus bisa ngelawan rasa trauma lo. Kan ada gue, jadi lo gak perlu takut yaa." Key mengelus surai hitam Rey
Rey memeluk Key, ia sangat beruntung masih diberi kesempatan untuk merasakan pelukan seorang kakak.
"Yaudah, yuk berenang."
Mereka berdua masuk ke dalam air dan menikmati pemandangan laut yang sangat indah.
3 jam berlalu, semuanya pun sudah berkemas-kemas untuk pulang, sebelum pulang mereka makan siang terlebih dahulu.
Setelah selesai makan mereka semua masuk kedalam bus. Rey ingin ke toilet dan segera meminta izin kepada panitia.
"Key pegangin ransel gue ya." Ujarnya lalu berlari.
Rey keluar dari toilet dan mencuci tangan di wastafel, ia melihat pantulan dirinya di cermin dan kaget ketika melihat seorang ibu-ibu yang keluar dari bilik sebelahnya. Rey mengelus dada.
"Kirain setan." Batinnya
"Lama banget sih lo, ngapain ? Boker ?"
"Apaan sih Key, random amat." Ucap Rey lalu duduk di kursinya.
Rey mengambil earphone nya dan mendengarkan lagu sambil menunggu bus bergerak.
Derald duduk di samping Rey dan mengambil sebelah earphone Rey tanpa ba-bi-bu.
"Gak sopan banget sih lo !" Hardik Rey
"Syut..." telunjuk Derald menyentuh bibir mungil Rey.
Rey merasakan jantungnya yang berdetak tak karuan, pipinya merona. Rey memundurkan wajah nya dan mencoba untuk menetralkan dirinya.
Kini semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing. Rey merebahkan tubuhnya di atas kasur dan tak lama ponselnya berdering.
Halo ?
Malam sayang.
Dih, apaan sayang sayangan !
Hahaha, becanda doang. Kalau mau diseriusin hayuk laah.
Gaje lo ! Dah lah kalau gak penting gue matiin.
Eh jangan dong Rey, besok lo kosong gak ?
Kosong kok, kenapa ?
Besok jalan sama gue ya, gue jemput.
Tut !
Sambungan terputus sebelah pihak.
"Anjir ! Gak sopan banget nih orang." Rey memaki-maki Derald.
Rey mengganti pakaian dan bersiap untuk tidur, sebelum tidur ia menyetel lagu Daydream - B.I feat LeeHi, lagu yang begitu nyaman dan menenangkan.
Matahari sudah mulai menampakkan cahayanya, Rey duduk termenung di balkon kamarnya seraya menikmati matahari terbit. Rey menutup matanya menikmati suasana pagi yang segar. Kini jam sudah menunjukan pukul 09.35 Derald menjemput Rey, ia meminta izin kepada orang tua Rey. Setelah itu mereka pergi membelah ramainya pagi.
"Lo mau pesan apa Rey ?"
"Hmm, gue mau pesen..." Rey memegang dagunya.
"Hazelnut aja deh, sama spaghetti."
Setelah memesan suasana menjadi canggung, sampai akhirnya Derald bersuara.
"Rey, gue mau ngomong serius.'' Derald menatap manik mata Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYALD L'AMOUR (SELESAI)
Fiksi Remaja[BELUM DI REVISI !] "Lo cowok apa cewek ? Oh jangan² lo transgender." "Iya gue transgender, puas lo !" "Kok bisa ? Eh Lo transgender dari cowok jadi cewek ? Wah keren-keren." "BANGSAT LO !" umpatnya ___________________________________ Rank #2 anakfu...