7 HARI

974 252 22
                                    

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

⇢˚⋆ ✎ ˎˊ- 7 hari lagi ✧

⁺ ˚ . * ✦ . ⁺ . ⁺

"Selamat pagi, cowok wattpad yang badass!!" (Name) terkekeh pelan saat dia melompat ke dalam kelas, mengabaikan tatapan yang dia dapatkan dari teman-teman sekelas-nya. Dia duduk di kursi-nya yang berada di sebelah teman-nya yang sedang mengangkat alis-nya.

"Kau sama ceria-nya dengan hari kita bertemu," Gumam Izana. "Mungkin lebih."

"Yep! Dan itu semua berkat-mu!"

"Tunggu- Jadi aku penyebab penderitaan-ku sendiri?! Aku kira Mike-"

"Dan ini dia," (Name) cemberut, menggelengkan kepala-nya. "Berpura-pura bahwa kau bukan pria terbaik kemarin!"

"Kenapa kita membahas ini lagi?" Izana menghela nafas, "Kau sudah berterima kasih ratusan kali ketika kau bangun. Itu bukan hal besar dan gue cuman tahu seorang guru."

"Izana!" Ucap (Name) keras, membuat si calon psikopat itu menatap-nya dengan ekspresi jijik. "Gue bisa tidur gara-gara ide-mu! Sebenarnya... terakhir kali aku teridur lebih dari lima menit itu lima tahun yang lalu. Sebelas tahun adalah ketika tubuh-ku yang sakit-sakitan menjadi bajingan."

Izana mengerutkan kening, menyadari betapa serius-nya (Name). "Bagaimana kau belum mati karena kurang tidur?"

(Name) mengangkat alis-nya mendengar pernyataan Izana. "Itu benar-benar aneh, Izana." (Name) menggelengkan kepala-nya sambil tersenyum kecil. "Kalau aku tidur, aku mati."

───

"Ngomong-ngomong, kenapa dan bagaimana kau mengenal guru kesukaan murid dengan baik? Maksud-ku, dia cukup sulit untuk didekatkan karena dia mempunyai histori yang membagongkan. Cukup mencurigakan bagi-ku."

"Oh, itu karena..." Izana berhenti sambil menghela napas. Seperti-nya pasangan itu selalu berhenti di sekitar titik yang sama ketika mereka berjalan pulang. "Gue melakukan pembelajaran khusus untuk menguji apa yang gue pelajari dari Don-sensei."

"Ap-?! Kau sudah berlatih dengan Don-sensei dan pembelajaran khusus elite. Kau tidak memberitahu-ku?!"

"Urgh," Izana berjuang untuk mengeluarkan kata-katanya, membuka mulut-nya, hanya untuk menutup-nya lagi, mencoba untuk menyampaikan pikiran-nya. "Kupikir kau mungkin sudah marah atau apa."

"Mara- Apa, kenapa?"

"Ada kemungkinan aku keluar dari sekolah... Tahun depan. Kukira kau akan marah-"

(Name) dengan cepat melingkarkan lengan-nya di sekitar tubuh Izana dengan senyum lebar, merasakan Izana tegang karena kejutan aksi-nya. Dia menelan ludah dengan susah payah dan membiarkan tangan-nya melingkari pinggang gadis itu, sedikit bingung.

"Kenapa aku harus marah, Izana?" (Name) bergumam. "Gue bakal senang untuk-mu! Ini yang kau inginkan! Yang telah kau perjuangkan! Yang telah kau latih tanpa henti, dan kau pikir aku akan marah pada-mu?" Gadis itu tersenyum lebar. "Gue bakal marah kalau kau gak maju! Kau akan melampaui semua orang!"

"Gue gak yakin. Gue juga harus menghadapi Natsumi selama tes,  gue meningkat dan berbeda, tapi dia juga seperti itu. Dia sangat berbeda dari festival dan kekuatan-nya sangat cepat."

(Name) tersenyum pada teman-nya dan dengan cepat meraih tangan Izana. Mata ungu milik Izana berkedip ke arah (Name), yang menatap gadis itu dengan kebingungan.

"Dan begitu juga kamu. Kau harus berjuang  untuk menjadi nomor 1! Natsumi lahir dengan kekuatan untuk tetap berdiri dalam segala hal yang dia lakukan. Tapi kamu... Kau tidak diberi kesempatan yang sama karena kekuasaan yang luar biasa sedikit berbeda. Tetapi yang jelas, kerja keras-mu selama festival terbayar! Maksud-ku, Don-sensei melihat sesuatu di dalam diri-mu dan lihat di mana kau sekarang! Menyusuri jalan ini dan kau akan menjadi yang terbaik dalam waktu singkat!"

Izana menatap (Name) sejenak, lalu menunduk untuk menatap tangan mereka. "Kau pasti orang yang aku berterima kasih setelah aku menjadi nomor satu," Kata Izana dengan senyum kecil malu-malu. "Kau selalu tahu persis apa yang harus ku-katakan. Kuharap kau bisa pindah bersama-ku. Jadi kita berdua bisa berada di sana tahun depan!"

"Tahun depan..." Gumam (Name). "Jangan khawatir. Aku sangat puas hanya dengan menonton dari jauh! Aku tidak bisa berada di sana bersama-mu, jadi aku hanya akan menjagamu! Aku akan menjadi malaikat pelindung pribadi-mu! "

"Huh. agak ironis. Kau memiliki tubuh lemah yang mirip seperti iblis yang terus-menerus menyiksa-mu, namun, kau..." Izana  memalingkan muka dari mata E/C gadis itu, warna merah muda menghiasi pipi Izana pada apa yang akan dia lakukan. Mengatakan kata-kata ini. Dia sudah mengatakan-nya saat (Name) sedang tertidur, tapi Izana ingin (Name) tahu bahwa dia mengagumi kecantikan murni (Name), luar dan dalam. Dia perlu (Name) tahu. "Kau sangat cantik."

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

14 𝑯𝒂𝒓𝒊 ↪ 𝑲. 𝑰𝒛𝒂𝒏𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang