11 HARI

1.2K 276 79
                                    

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

⇢˚⋆ ✎ ˎˊ- 11 hari lagi ✧

⁺ ˚ . * ✦ . ⁺ . ⁺

Mengapa ruangan kelas pindah? Mengapa kurang tidur benar-benar menyebabkan banyak masalah bagi (Name)? Dia bisa merasakan penyakit batuk-nya yang bodoh telah membuat diri-nya tertusuk berulang-ulang, itu membuat-nya gila. Dia sudah terlambat. Dia tidak ingin berurusan dengan keanehan lagi.

(Name) mengernyit ketika dia bisa merasakan tenggorokan-nya  sudah mengeluarkan rasa yang gatal tepat di bawah lidah-nya. Dia merasa seperti zombie, dan dia tahu dia terlihat jauh lebih buruk.

"Aku terlambat! Aku terlambat! Apa yang akan gue katakan!? Don-sensei bakal-!"

Sebagian besar hal yang dilihat (Name) setiap hari adalah bagian dari halusinasi-nya yang kurang tidur, jadi dia biasa-nya tidak memedulikan-nya.

Itulah sebab-nya gadis itu melompat pada kontak yang dia rasakan oleh orang yang baru saja teriak. Siapa pun yang menyentuh bahu-nya melompat ketakutan juga, dengan cepat mundur dan meminta maaf atas tindakan-nya.

"Gomennasai! Gomennasai! Gomennasai!" Kata-nya beberapa kali, membungkuk dengan cepat. Ketika dia berhenti, dia berdiri dengan tegap. Wajah-nya merah lebih gelap dari warna merah apapun. Dia memiliki wajah mulus seperti cowok Manhwa menggemaskan dengan tatapan mata yang lucu. "Eh, apakah kau baik-baik saja?"

"Hm? Aku baik-baik saja." (Name) mencoba yang terbaik untuk tersenyum, tetapi wajah-nya jatuh karena dia tertidur saat itu juga. Anak laki-laki itu dengan cepat menangkap gadis itu.

(Name) tersentak bangun saat batuk telah menyerang-nya lagi.

"Gah!" Anak laki-laki berwajah mulus itu mundur setelah mendengar batuk yang kencang, "W-Woah! K-Kau yakin kau baik-baik saja?"

(Name) mengabaikan perkataan laki-laki tersebut, "Terima kasih telah menangkap-ku."

"Oh, tidak masalah! Tetapi, apakah kau sedang menuju ke UKS? Kau tidak terlihat begitu baik. M-Maksud-ku tidak dalam cara yang buruk atau apa! Kau benar-benar cantik! Maksud-ku kau terlihat seperti sedang... kesakitan?" Suara-nya menjadi lembut di akhir.

(Name) menggelengkan kepala-nya, "Tidak, tidak. Aku baik-baik saja, sungguh! Itu normal. Aku (Last Name) (Name), ngomong-ngomong!" (Name) dengan cepat bersemangat untuk memberi tahu pria yang peduli itu bahwa dia baik-baik saja.

"Oh, aku Itsuki Katashi! Aku ada di sekolah khusu- Tunggu, Don-sensei akan membunuh-ku! Maafkan aku! Aku harus pergi! Mungkin kita akan bertemu lagi, tapi tolong jaga diri-mu baik-baik!" Katashi dengan cepat lari ke arah itu.

Wow. (Name) baru saja bertemu dengan seorang siswa sekolah khusus. Apakah mereka semua seperti itu? Dia ingin bertemu lebih banyak sebelum dia meninggal.

───

"Tidak." Izana memberi tahu gadis yang penasaran saat pasangan itu berjalan pulang dari sekolah hari itu. "Tidak semua dari mereka sebaik dia. Dia hanya punya masa depan yang baik di depan-nya."

(Name) menghela nafas, "Nama-nya Itsuki Katsumi. Itu lucu dan sangat keren! Aku gak percaya aku berada di rumah sakit selama festival!"

"Gak cukup memuaskan pada akhir-nya." Izana mengangkat bahu. "Beberapa orang gila dari kelas yang sama memenangkan semua-nya. Itsuki Katsumi gak masuk 5 besar."

(Name) mengerucutkan bibir-nya, "Itu selalu orang-orang itu, ya? Aku yakin setelah kamu, dia akan menjadi pahlawan terhebat." matanya berbinar bersemangat.

"Ya, dia yang terbaik dari- Setelah aku?" Izana menghentikan langkah-nya untuk menatap (Name) dengan serius. Dia selalu mengatakan sesuatu yang tidak pernah gagal untuk mengejutkan calon psikopat berambut putih.

(Name) menatap cowok yang kebingungan itu. "Tentu saja, dasar cowok wattpad! Kau akan menjadi yang terbaik."

"Kau pikir begitu?" Izana melihat ke arah lain agar (Name) tidak dapat melihat muka-nya yang memerah. Dia tidak pernah memiliki seseorang di sekolah yang begitu siap untuk melihat-nya menjadi sukses.

"Aku tahu begitu! Aku masih ada sampai di sini, melihat-mu kuat setengah mati. Aku takut aku tidak akan berada di sekitar-mu lagi."

"Hm, kau mau kemana?" Izana bertanya sambil tertawa, karena temannya menjadi aneh lagi. "Kenapa kau tidak akan berada di sekitar-ku?"

"Hal-hal terjadi. Orang bisa mati. Kau gak pernah tahu apa yang bisa terjadi, kan?"

Izana menendang kerikil, "Kurasa kau benar. Tapi jangan khawatir. Gue akan bisa menyelamatkan-mu setiap saat." Pemuda berambut putih itu tersenyum. "Tidak ada kematian sebelum gue menjadi nomor satu!"

Izana bercanda. bagi-nya ini semua adalah lelucon besar. Dia tidak benar-benar tahu bahwa (Name) akan segera mati dan tidak ada yang bisa menghentikan kematian-nya.

 (Name) menggelengkan kepala-nya, "Yah, itu hanya ucapan-ku pada-mu. Ingat itu saat kau nomor satu."

"Baik." Izana tersenyum sambil memutar mata-nya. "Tapi serius, jangan mati. Gue harus berterima kasih pada-mu di masa depan karena menjadi salah satu yang berdiri di sampingku. Kau tidak diizinkan mati, okay!?"

"...Haha! Baik."

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

14 𝑯𝒂𝒓𝒊 ↪ 𝑲. 𝑰𝒛𝒂𝒏𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang