? HARI

2.3K 283 89
                                    

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Butuh berjam-jam duduk dengan (Name) sampai Izana menyadari bahwa (Name) tidak bangun. Orang tua-nya bahkan meninggalkan-nya sendirian di ruangan yang menjadi sangat sunyi. Tangan-nya yang berlumuran warna merah dari perut dan mulut (Name) masih menangkup wajah (Name) yang mendingin dan Izana tidak berpikir dia bisa menangis lagi saat dia meninggalkan ruangan.

Orang tua-nya telah memberitahu-nya tentang apa yang akan terjadi. Pemakaman akan berlangsung paling lama dalam beberapa hari, karena mereka sudah punya waktu untuk merencanakan sebelum-nya. Mereka juga memberitahu-nya tentang sesuatu yang (Name) berikan padanya. Tetapi orang tua-nya sangat bertekad untuk tidak memberikan-nya sampai waktu-nya tiba. Dia bahkan tidak tahu apa arti-nya itu dan dia tidak bisa berpikir jernih dengan rasa sakit kepala-nya yang terus menerus berdenyut-denyut yang telah menjadi kuat untuk sementara waktu sekarang.

Dia butuh beberapa jam untuk membuat diri-nya agak berada. Teman-nya sedang keluar malam itu, beruntung dia karena dia benar-benar tidak ingin membicarakan seluruh situasi dengan siapa pun untuk saat ini.

Tidak sampai telepon-nya bergetar di samping-nya beberapa kali, lagi dan lagi seperti alarm. Dia dipaksa untuk mengambil perangkat untuk mematikan-nya, tetapi berhenti ketika dia membaca alarm yang tidak dia setel.

'Woi! Cowok wattpad badassss! Izana suami-kuuu! Sayangg! Darlingg! Honeyy! Dokumen woi!!'

Alarm itu dinamai dan dia bisa merasakan jantung-nya berdebar mendengar kata-kata itu. (Name) setel alarm itu. Itu seperti menusuk dada-nya karena rasa-nya seperti (Name) baru saja mengirim SMS kepada-nya atau sesuatu. Dia hampir bisa mendengar suara-nya mengucapkan kata-kata itu dan dia memang ingin mendengar suaranya lagi. Sekarang dia bisa-

Apakah itu ide yang bagus?

Dia mematikan alarm dan menatap layar selama beberapa saat. Bahkan jika itu bukan ide yang baik, dia akan tetap melakukan-nya. Dia ingin mendengar suara-nya lagi. Mungkinkah dokumen-dokumen itu akan membuat kematian-nya terasa lebih lengkap? Itu semua tiba-tiba, sangat tiba-tiba. 

Dia butuh penutupan.

Mungkin itu guna-nya dokumen.

Izana meraih headphone-nya, menghubungkan ke perangkat-nya, lalu masuk ke galeri-nya dan melihat 9 video yang tersimpan di perangkat-nya. Beberapa harus dikirim melalui email dan diatur ke satu tempat pada menit terakhir atau sesuatu karena (Name) tidak selalu memiliki telepon-nya.

Izana mengetuk yang tertua dan mencondongkan tubuh lebih dekat ke layar, menekan tombol volume untuk mendengar lebih baik.

Lebih banyak air mata, sakit kepala yang lebih buruk, dan tenggorokan yang sakit, dia memperhatikan gadis itu, memegang perangkat itu ke wajah-nya sambil tersenyum, dan Izana bisa melihat diri-nya di latar belakang dengan telepon-nya di tangan (Name), sama sekali tidak tahu apa-apa tentang waktu bersama-nya. Gadis itu bego.

14 𝑯𝒂𝒓𝒊 ↪ 𝑲. 𝑰𝒛𝒂𝒏𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang