6 HARI

998 251 35
                                    

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

⇢˚⋆ ✎ ˎˊ- 6 hari lagi ✧

⁺ ˚ . * ✦ . ⁺ . ⁺

"Izana, cium aku." (Name) berkata kepada calon psikopat. 

"Apa?!" Bocah itu bingung dengan permintaan yang tiba-tiba. "Kenapa kau mengatakan itu?!"

"Karena kita bermain uno!" Gadis itu terkekeh dengan nada 'jelas'

"Gue tadi berbicara dengan Katsumi sejak aku bertemu-nya di aula lagi dan rupa-nya lelaki Natsumi itu, mulai berkencan dengan pacar-nya kalau gak salah nama-nya Nichiro? Anyway, mereka mulai berkencan karena uno! Jadi mari kita uji teori-nya!" Izana mengangkat alis, melihat dari kartu uno ke (Name). 

Apakah dia benar-benar serius? Izana mengerutkan kening-nya. Dia menggelengkan kepala-nya, menyingkirkan seluruh pikiran.  "Dan apa teori-nya terbukti benar?" 

"Kalau begitu kita mulai berkencan! Gue gak keberatan!" (Name) tertawa sepenuh hati dan Izana tidak bisa membedakan apakah teman-nya sedang bercanda atau tidak. Ini menyebabkan anak itu menggelengkan kepala-nya. 

"Kau tahu apa yang aneh dari-mu, (Name)?" tanya Izana. Dan sebelum gadis itu bisa menebak, dia melanjutkan,  "Semua-nya memiliki perasaan yang akrab dengan-mu." 

"What the fu- Akrab?" Ulang (Name) penasaran, melihat si calon psikopat berambut putih mulai bermain kartu lagi. "Maksud?" 

"Maksud-ku... rasa-nya seperti kita sudah berteman lebih lama dari yang sebenarnya. Sudah seminggu dan aku merasa seperti sudah mengenal-mu selama-nya! Kedengaran-nya bodoh dan aneh, tapi itu sesuatu yang tidak bisa ku-jelaskan." Izana menatap (Name) dan mengernyitkan dahi-nya. 

"Dan kau aneh. Semua-nya terasa cepat dan tergesa-gesa, namun tenang dan nyaman dengan-mu dan itu tidak nyaman, tapi nyaman! Aku menyukai-nya, tapi tidak. Kau memberi-ku perasaan aneh. Seperti kita punya semua waktu di dunia, tapi itu terbatas, dan itu tidak masuk akal!" Izana mengerutkan kening pada diri-nya sendiri, bertanya-tanya mengapa dia membiarkan mulut-nya berbicara sendiri. (Name) terdiam, menatap kartu-kartu itu. 

(Name) tahu persis apa itu. Dia bertindak seolah-olah dia memiliki semua waktu di dunia. Tetapi kenyataan-nya dia tidak memiliki-nya. Dia bertingkah seperti teman masa kecil dengan Izana, tapi kenyataan-nya tidak. (Name) bertindak seperti dia akan berdiri di sana bersama Izana ketika Izana menjadi nomor satu, tetapi kenyataan sederhana dari situasi-nya adalah dia tidak bisa.

"Kurasa itu masuk akal," (Name) tersenyum cerah. "Di kepalaku, setidak-nya! Jika dipikirkan lagi, kita berdua seperti pasangan menikah!"

Izana berhenti, dan pipinya merona merah stroberi, wajah-nya berkerut menjadi cemberut saat dia menyadari kata-kata gadis itu. 

"Apa?" Izana bertanya, meskipun dia tahu apa yang dimaksud gadis itu. Dia melihat ke bawah ke kartu-kartu itu lagi.

(Name) terkekeh, "Kenapa kau bingung?" Tapi dia dengan cepat berhenti, setelah melihat wajah merah Izana yang terkejut, menatap ke bawah. Gadis itu menghela napas dan jatuh kembali ke tempat tidur-nya, menatap langit-langit. 

"Apakah kau, mungkin... enggak nyaman? Maaf. Gue gak bermaksud kayak gitu." Izana tidak mengatakan apa-apa dan (Name) dalam hati mengerang karena keberanian-nya yang bodoh tentang perasaan-nya yang tiba-tiba pada Izana. 

(Name) menoleh ketika dia menyadari Izana berbaring di samping-nya, kepala Izana menoleh ke arah (Name). 

Mata ungu bertemu mata E/C dan gadis itu menyadari rona merah yang lebih gelap sekarang mewarnai pipi-nya. "Aku tidak nyaman." Kata Izana. "Aku hanya takut, kurasa." 

(Name) berbalik sepenuh-nya ke samping, "Kenapa kau takut?" 

"Enggak tahu," Izana menghela nafas. 

"Kau..." Calon psikopat yang lucu itu mengangkat jari-nya ke wajah (Name), dengan lembut mengusapkan jari-jarinya ke pipi (Name) sambil menghela nafas. 

"Hm?" (Name) tersenyum, bersandar pada sentuhan anak laki-laki itu. 

"Jika kau ingin mengatakan sesuatu, katakan aja, Izana. Apa hal terburuk yang bisa terjadi jika kau bersama-ku?" 

"Kau mau ciuman dari-ku?"

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

14 𝑯𝒂𝒓𝒊 ↪ 𝑲. 𝑰𝒛𝒂𝒏𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang